Pengertian sistem informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari orang-orang, peralatan, prosedur, dokumen, dan data yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung operasi suatu organisasi. Informasi tersebut dapat digunakan untuk membuat keputusan bisnis, menjalankan proses bisnis, dan memantau kinerja organisasi.
Sistem informasi juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
sistem informasi manajemen
sistem informasi akuntansi
sistem informasi geografis
Sistem informasi juga dapat berupa sistem informasi berbasis web atau mobile yang memanfaatkan teknologi internet dan perangkat mobile untuk menyajikan informasi kepada pengguna.
Sistem informasi dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, memudahkan pengambilan keputusan, memperbaiki kualitas produk atau layanan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Penjelasan Sistem Informasi Akutansi Aset Tetap
Pada video tersebut, dijelaskan mengenai sistem akutansi aset tetap yang merupakan bagian dari jenis sistem informasi.
Aset perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, diperoleh perusaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali.
Karakteristik yang membedakan aset tetap dengan aset yang lain adalah:
Frekuensi transaksi relatif kecil, namun umumnya nilai transaksi lebih kecil
Pengendalian sejak perencanaan
Pengeluaran terkait dengan aset tetap berupa pengeluaran pendapatan dan pengeluaran modal
Proses bisnis dilakukan dengan tahapan berikut:
Perolahan / acquisition
Pengelolaan / maintenaince
Penghentian / disposal
Beberapa penggunaan aset tetap:
Revenue cycle
Revenue cycle adalah serangkaian proses bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dari produk atau layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Siklus pendapatan dimulai dari saat pelanggan membuat pemesanan hingga pembayaran diterima oleh perusahaan.
Expenditure cycle
Expenditure cycle adalah serangkaian proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan pengeluaran dalam rangka membeli barang atau jasa yang dibutuhkan dalam operasi bisnis. Siklus pengeluaran mencakup seluruh proses, mulai dari permintaan pengadaan barang atau jasa, persetujuan, pembelian, penerimaan, pembayaran, hingga pencatatan transaksi.
Production cycle
Serangkaian proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi yang siap dijual kepada pelanggan. Siklus produksi meliputi proses desain produk, pengadaan bahan mentah, produksi, pengujian dan pengemasan, hingga pengiriman produk ke pelanggan.
Payroll cycle
Serangkaian proses bisnis yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk membayar gaji dan tunjangan karyawan pada periode tertentu. Siklus penggajian melibatkan berbagai proses, termasuk pengumpulan data kehadiran, perhitungan gaji, pemrosesan pengurangan, pemotongan pajak dan biaya-biaya lain, hingga akhirnya pembayaran gaji.
GL & Reporting System
GL (General Ledger) atau Buku Besar adalah salah satu bagian dari sistem akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan dan membuat laporan keuangan.
Selling & Administration
Selling & administration (S&A) adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan fungsi penjualan, pemasaran, dan administrasi. Biaya S&A meliputi berbagai jenis pengeluaran, seperti biaya iklan, gaji staf penjualan dan pemasaran, biaya sewa kantor, dan biaya operasional lainnya yang terkait dengan kegiatan penjualan dan pemasaran produk atau layanan perusahaan.
Dalam setiap siklus bisnis, perusahaan perlu memantau penggunaan aset tetapnya dengan baik dan melakukan perawatan dan perbaikan secara teratur untuk memastikan kinerja yang optimal dan memperpanjang usia pakai aset tetap. Hal ini dapat membantu perusahaan mengoptimalkan investasi aset tetapnya dan meningkatkan efisiensi operasi bisnis secara keseluruhan.
Kegunaan sistem informasi
Sistem informasi memiliki banyak kegunaan dalam suatu organisasi, antara lain:
Meningkatkan efisiensi operasional
Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan
Mendukung inovasi dan pengembangan produk
Meningkatkan hubungan dengan pelanggan
Meningkatkan manajemen rantai pasok
Namun, sistem informasi juga memiliki risiko:
keamanan informasi
kesalahan input atau proses
biaya implementasi dan pemeliharaan yang tinggi
Oleh karena itu, perlu dilakukan perencanaan, pengembangan, dan pengelolaan sistem informasi yang baik agar dapat memberikan manfaat dan mengurangi risiko yang mungkin terjadi.
Kegunaan Sistem Informasi Akuntasi
Sistem Informasi Akuntansi memiliki kegunaan sebagai berikut:
Mengotomatisasi proses bisnis akuntansi
Sistem informasi akuntansi dapat mengotomatisasi berbagai proses bisnis akuntansi, seperti pencatatan transaksi keuangan, pengiriman faktur, persiapan laporan keuangan, dan lain-lain. Hal ini dapat mengurangi kesalahan manusia, mempercepat proses bisnis, dan meningkatkan efisiensi.
Menyediakan akses informasi keuangan secara real-time Sistem informasi akuntansi memungkinkan perusahaan untuk mengakses informasi keuangan secara real-time, sehingga dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih cepat dan akurat.
Memudahkan pelaporan keuangan
Sistem informasi akuntansi dapat membantu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan secara otomatis, sehingga memudahkan dalam menyajikan informasi keuangan perusahaan dalam bentuk yang lengkap dan akurat.
Meningkatkan pengawasan terhadap kecurangan dan kesalahan
Sistem informasi akuntansi dapat membantu dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan dan kesalahan akuntansi dengan lebih efektif. Misalnya, sistem dapat mengidentifikasi transaksi yang tidak lazim atau tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Meningkatkan pengambilan keputusan
Sistem informasi akuntansi dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik dan tepat. Informasi keuangan yang disajikan oleh sistem informasi akuntansi dapat digunakan untuk memantau kinerja perusahaan, menganalisis tren bisnis, dan merencanakan strategi keuangan perusahaan.
SIA akuntansi tetap memiliki jaringan subsistem sebagai berikut:
Sistem Pembelian
mencatat harga pokok aset tetap dari pembelian
Sistem Perolehan Melalui Pembangunan
mencatat harga pokok aset tetap dari pembangunan sendiri
Sistem Pengeluaran Modal
mencatat tambahan harga pokok aset tetap melalui capital ependiture
Sistem Penghentian Pemakaian
mencatat pengurangan harga pokok dan akumulasi penyusutan aset tetap yang dihentikan pemakaiannya, keuntungan dan kerugian yang timbul
Sistem Transfer
mencatat transfer aset tetap dari satu pusat pertanggungjawaban ke pusat pertanggungjawaban yang lain
Sistem Revaluasi
mencatat transaksi penilaian kembali aset tetap
Sistem Akuntansi Penyusutan
mencatat beban penyusutan aset tetap, termasuk perhitungan nilai residu dan umur manfaat aset tetap.
Penjelasan Stakeholder
Stakeholder adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan atau kepentingan yang terkait dengan suatu organisasi atau proyek, dan dapat dipengaruhi oleh tindakan atau keputusan organisasi atau proyek tersebut. Stakeholder dapat berupa karyawan, pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemerintah, atau masyarakat.
Dalam praktiknya, perusahaan harus mempertimbangkan kepentingan dan kebutuhan dari berbagai stakeholder ini dalam mengambil keputusan dan menjalankan operasinya untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
Stakeholder dalam SIA Aset Tetap
Stakeholder dalam sistem informasi aset tetap adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan atau keterkaitan dengan pengelolaan aset tetap perusahaan, termasuk dalam penggunaan sistem informasi untuk mengelola aset tetap. Stakeholder dalam SIA Aset Tetap antara lain adalah:
Manajemen
Dalam hal ini, manajemen perlu menggunakan sistem informasi aset tetap untuk memantau aset tetap, mengidentifikasi kebutuhan perawatan atau penggantian aset, dan memastikan informasi yang akurat dan tepat waktu terkait dengan aset tetap perusahaan.
Departemen Keuangan
Dalam hal ini, sistem informasi aset tetap perlu digunakan untuk mengumpulkan data keuangan terkait dengan aset tetap, memperbarui catatan akuntansi, dan menyajikan informasi keuangan yang akurat terkait dengan nilai aset tetap perusahaan.
Departemen IT
Dalam hal ini, departemen IT perlu bekerja sama dengan departemen keuangan dan manajemen dalam mengidentifikasi kebutuhan sistem informasi aset tetap perusahaan, serta memastikan bahwa sistem berjalan dengan baik dan aman.
Karyawan
Karyawan perlu menggunakan sistem informasi aset tetap untuk melaporkan kerusakan atau masalah pada aset tetap, memperbarui informasi terkait dengan penggunaan aset, dan memastikan bahwa aset tetap perusahaan digunakan secara efisien dan efektif.
Pihak eksternal
Pihak eksternal seperti auditor atau pihak berwenang juga merupakan stakeholder dalam sistem informasi aset tetap. Pihak eksternal dapat menggunakan informasi yang diberikan oleh sistem informasi aset tetap untuk mengevaluasi kepatuhan perusahaan terhadap aturan dan regulasi yang berlaku terkait dengan pengelolaan aset tetap.
User dalam Sistem Informasi
User atau pengguna dalam sistem informasi adalah individu atau entitas yang menggunakan sistem informasi untuk mencapai tujuan bisnis atau organisasi. Pengguna dalam sistem informasi terdiri dari berbagai level atau tingkatan, seperti:
User Level
Pengguna level ini adalah orang atau individu yang menggunakan sistem informasi untuk kepentingan operasional sehari-hari, seperti input data, menjalankan aplikasi, atau mengakses informasi.
Managerial Level
Pengguna level ini adalah para manajer yang menggunakan sistem informasi untuk mengambil keputusan yang strategis dalam perusahaan. Mereka mengambil keputusan berdasarkan data dan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.
Executive Level
Pengguna level ini adalah para eksekutif atau pimpinan perusahaan yang menggunakan sistem informasi untuk mengambil keputusan yang berdampak pada strategi jangka panjang perusahaan. Mereka biasanya menggunakan dashboard atau laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi untuk memantau kinerja perusahaan.
User dalam SIA Akutansi Tetap
Dalam sistem informasi akuntansi tetap, user atau pengguna informasi dapat meliputi berbagai pihak yang membutuhkan informasi terkait aset tetap suatu perusahaan.
Contoh penggunanya adalah:
manajemen perusahaan (termasuk manajer keuangan dan manajer operasional)
membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan investasi atau penggantian aset tetap
pihak internal
seperti departemen keuangan atau akuntansi yang bertanggung jawab untuk pengelolaan aset tetap dan pemeliharaan catatan akuntansi
pihak eksternal
seperti auditor atau konsultan, kreditor, dan analis keuangan yang memerlukan informasi akuntansi tetap untuk melakukan analisis kinerja perusahaan.
pihak pajak dan regulator
yang memerlukan informasi akuntansi tetap untuk memeriksa kepatuhan perusahaan terhadap aturan dan regulasi pajak.
Sistem informasi akuntansi tetap akan membantu pengguna informasi untuk mengakses data dan informasi terkait aset tetap secara lebih efektif dan efisien.
Input dalam Sistem Informasi
Input dalam sistem informasi adalah segala sesuatu yang dimasukkan ke dalam sistem untuk diproses dan diolah menjadi informasi yang berguna. Input bisa berupa data, dokumen, gambar, suara, dan bentuk media lainnya. Contoh input dalam sistem informasi antara lain:
Data pelanggan
Data pelanggan seperti nama, alamat, nomor telepon, dan email bisa dimasukkan ke dalam sistem informasi untuk membuat database pelanggan yang dapat digunakan dalam kegiatan pemasaran.
Data transaksi
Data transaksi seperti faktur penjualan, pembelian barang, dan tagihan dapat dimasukkan ke dalam sistem informasi untuk diolah menjadi informasi yang berguna, seperti laporan keuangan dan laporan penjualan.
Data produksi
Data produksi seperti rencana produksi, daftar bahan baku, dan jadwal pengiriman dapat dimasukkan ke dalam sistem informasi untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan terkait produksi.
Dokumen
Dokumen seperti surat, memo, dan laporan kegiatan bisa dimasukkan ke dalam sistem informasi untuk memudahkan pengolahan dan distribusi dokumen tersebut.
Gambar dan suara
Gambar dan suara bisa dimasukkan ke dalam sistem informasi untuk berbagai keperluan, seperti dalam presentasi atau pemasaran.
Input dalam Sistem Informasi
Input dalam sistem informasi akuntansi tetap meliputi data atau informasi terkait aset tetap, seperti data perolehan, penyusutan, dan nilai residu aset tetap, serta informasi lain yang berkaitan dengan manajemen aset tetap seperti pemeliharaan, perbaikan, atau penggantian aset.
Input ini biasanya dilakukan oleh departemen keuangan atau akuntansi perusahaan, dan dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mengelola aset tetap.
Beberapa contoh input dalam sistem informasi akuntansi tetap antara lain:
Data pembelian aset tetap
seperti tanggal pembelian, jumlah biaya, dan metode pembayaran.
Data aset tetap yang telah ada
seperti tanggal perolehan, nilai perolehan, dan umur manfaat.
Informasi penyusutan
seperti metode penyusutan, nilai residu, dan umur manfaat.
Data pemeliharaan dan perbaikan aset tetap
seperti biaya perbaikan atau pergantian suku cadang.
Informasi pemindahan aset tetap dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
Informasi penjualan aset tetap
seperti tanggal penjualan, harga jual, dan biaya penjualan.
Informasi revaluasi aset tetap
seperti penilaian kembali nilai wajar atau penyesuaian nilai aset tetap.
Data-data tersebut akan diolah oleh sistem informasi akuntansi tetap dan dijadikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan terkait aset tetap perusahaan.
Detail transaksi yang mengubah aset tetap:
Harga perolehan
perolehan, pengeluaran modal, revaluasi, pertukaran, penghentian pemakaian, penjualan
Akumulasi penyusutan
penyusutan, penghentian pemakaian, penjualan, pertukaran
Beban depresiasi & pemeliharaan
konsumsi bahan dan suku cadang, konsumsi SDM, konsumsi enegeri, konsumsi peralatan, konsumsi sumber daya lain
Output dalam Sistem Informasi
Output dalam sistem informasi adalah informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dan disajikan kepada pengguna atau pihak-pihak terkait dalam bentuk yang mudah dipahami. Output sistem informasi dapat berupa laporan, grafik, tabel, atau bentuk visual lainnya yang dapat membantu pengguna memahami data dan informasi yang dikelola oleh sistem.
Menurut Laudon dan Laudon (2016), output dalam sistem informasi memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
Akurat
Output yang dihasilkan oleh sistem informasi harus akurat dan dapat dipercaya oleh pengguna.
Tepat Waktu
Output sistem informasi harus disajikan dalam waktu yang tepat agar pengguna dapat mengambil keputusan atau tindakan yang diperlukan.
Relevan
Output sistem informasi harus relevan dengan kebutuhan pengguna dan tujuan sistem.
Mudah Dipahami
Output sistem informasi harus mudah dipahami oleh pengguna, baik dalam bentuk visual atau tulisan.
Mudah Diakses
Output sistem informasi harus mudah diakses oleh pengguna, baik melalui media elektronik atau media cetak.
Fleksibel
Output sistem informasi harus fleksibel, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi pengguna.
Output dalam SIA Akutansi Tetap
Output dalam sistem informasi akuntansi tetap meliputi berbagai laporan dan informasi terkait aset tetap perusahaan, di antaranya:
Laporan aset tetap
Laporan ini memuat informasi mengenai nilai perolehan, umur manfaat, penyusutan, nilai residu, dan nilai wajar dari aset tetap perusahaan.
Laporan nilai buku
Laporan ini berisi informasi mengenai nilai buku atau nilai aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Laporan depresiasi
Laporan ini memuat informasi mengenai jumlah depresiasi aset tetap selama periode tertentu.
Laporan penjualan atau pelepasan aset tetap
Laporan ini berisi informasi mengenai penjualan atau pelepasan aset tetap, termasuk jumlah penjualan, nilai jual, dan keuntungan atau kerugian atas penjualan aset tersebut.
Laporan inventaris aset tetap
Laporan ini berisi daftar aset tetap yang dimiliki perusahaan, termasuk informasi mengenai spesifikasi, lokasi, nilai perolehan, umur manfaat, dan nilai wajar dari setiap aset.
Output dalam sistem informasi akuntansi tetap dapat membantu pengguna informasi untuk:
memahami kondisi aset tetap perusahaan
memantau kinerja aset
membuat keputusan yang tepat terkait investasi, penggantian, atau pelepasan aset tetap
Referensi
AccountingTools. (n.d.). Selling, General, and Administrative Expenses (SG&A). Diakses pada 14 Februari 2023, dari https://www.accountingtools.com/articles/what-is-selling-general-and-administrative-expenses.html
Baskoro, F. (2016, September 28). APSI 1 - Sistem Informasi [Blog post]. Retrieved from https://fajarbaskoro.blogspot.com/2016/09/apsi-1-sistem-informasi.html
Freeman, R. E., Harrison, J. S., Wicks, A. C., Parmar, B. L., & De Colle, S. (2010). Stakeholder theory: The state of the art. Cambridge University Press.
Hall, J. A. (2017). Accounting Information Systems (9th ed.). Cengage Learning.
Jacobs, F. R., & Chase, R. B. (2010). Operations and supply chain management (Vol. 13). New York: McGraw-Hill/Irwin.
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. (2013). Sistem Informasi Akuntansi Aset Tetap pada PT. Pos Indonesia (Persero) Denpasar. https://ojs.unud.ac.id/index.php/Akuntansi/article/view/3432
Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T. D. (2016). Intermediate Accounting: IFRS Edition (2nd ed.). Wiley.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2021). Management information systems: managing the digital firm. Pearson.
O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2011). Management information systems. McGraw-Hill/Irwin.
Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2018). Accounting information systems, 14th edition. Pearson.
Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., & Kieso, D. E. (2018). Accounting principles. John Wiley & Sons.