Perpustakaan merupakan jantung pendidikan di setiap madrasah. Ia bukan sekadar ruang penyimpanan buku, tetapi juga pusat literasi, inovasi, dan pengembangan karakter siswa. Dalam konteks pendidikan modern yang berlandaskan nilai-nilai Islam, perpustakaan berperan penting dalam menumbuhkan budaya baca, berpikir kritis, dan berakhlak mulia.
MTsN 10 Padang Pariaman menyadari pentingnya hal tersebut. Oleh karena itu, sejak tahun 2024 dilakukan langkah strategis berupa rebranding dan pengembangan perpustakaan madrasah yang diberi nama PERMATA 10 — singkatan dari Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri 10 Padang Pariaman.
Nama PERMATA 10 dipilih bukan sekadar identitas baru, tetapi juga sebagai simbol bahwa perpustakaan adalah “permata” pengetahuan bagi seluruh warga madrasah.
Dengan tagline “Kesederhanaan yang Menumbuhkan Ilmu,” PERMATA 10 mencerminkan semangat madrasah yang terus maju tanpa meninggalkan nilai-nilai kesantunan dan keislaman.
Tujuan utama pengembangan PERMATA 10 adalah:
Menghadirkan perpustakaan modern berbasis digital yang mudah diakses oleh guru dan siswa.
Membangun ruang baca yang nyaman, sederhana, dan inspiratif.
Meningkatkan minat baca, kemampuan literasi, dan kreativitas siswa.
Menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan akademik, riset kecil, dan pengembangan karakter.
Mendukung pelaksanaan kurikulum merdeka melalui penyediaan sumber belajar yang variatif dan kontekstual.
Rebranding dimulai dengan perumusan identitas baru perpustakaan. Nama “PERMATA 10” diambil dari gabungan kata:
PER → Perpustakaan
MA → Madrasah
TA → Tsanawiyah
10 → Nomor identitas madrasah
Logo PERMATA 10 dirancang dengan bentuk buku terbuka berwarna hijau zamrud yang memancarkan cahaya — melambangkan ilmu, iman, dan kemajuan. Warna hijau melambangkan ketenangan dan religiusitas, sedangkan warna emas pada tulisan menggambarkan nilai kemuliaan ilmu.
Tagline “Kesederhanaan yang Menumbuhkan Ilmu” menjadi dasar filosofi desain dan tata ruang. Kesederhanaan di sini bukan keterbatasan, tetapi keindahan dalam ketulusan dan keefektifan.
Langkah awal dilakukan dengan menata ulang ruang perpustakaan yang sebelumnya terkesan sempit dan kurang tertata.
Beberapa perubahan dilakukan, antara lain:
Penataan rak buku secara tematik dan mudah diakses.
Penambahan pojok baca islami dengan karpet dan bean bag agar siswa merasa nyaman.
Pembuatan dinding motivasi dengan kutipan tokoh Islam dan literasi.
Penempatan sudut digital (Digital Corner) untuk akses komputer dan internet.
Penggunaan warna lembut dan pencahayaan alami untuk menciptakan suasana tenang.
Hasilnya, perpustakaan kini menjadi ruang favorit siswa — tempat mereka membaca, mengerjakan tugas, bahkan berdiskusi santai.
Seiring perkembangan teknologi, PERMATA 10 mengembangkan layanan digital berbasis Google Workspace.
Beberapa inovasi yang diterapkan antara lain:
Google Site Perpustakaan PERMATA 10 – menampilkan katalog digital, layanan peminjaman, formulir saran, serta informasi kegiatan.
Google Form Otomatis – digunakan untuk layanan peminjaman, pengembalian, dan survei kepuasan.
Barcode Sistem – setiap buku diberi kode unik untuk memudahkan pencatatan.
E-Library Corner – koleksi e-book islami, fiksi, dan buku pelajaran tersedia untuk diunduh.
Melalui digitalisasi ini, seluruh aktivitas perpustakaan terekam dan terintegrasi otomatis dalam Google Spreadsheet, memudahkan pelaporan dan evaluasi.
Untuk menumbuhkan budaya baca dan berpikir kritis, perpustakaan melaksanakan berbagai program unggulan, antara lain:
Setiap hari Jumat, siswa membaca minimal satu artikel atau buku pendek kemudian menulis ringkasannya dalam “Jurnal Literasi.”
Program ini meningkatkan disiplin membaca dan kemampuan menulis reflektif.
Siswa secara bergilir membuat resensi buku dan mempresentasikannya di depan kelas. Hasilnya dikumpulkan dan dipajang di mading “Pojok Literasi.”
Perpustakaan menyelenggarakan lomba menulis cerpen islami, puisi, dan poster bertema literasi.
Kegiatan ini memacu kreativitas sekaligus memperkuat nilai-nilai keislaman.
Melalui bimbingan pustakawan dan guru TIK, warga madrasah diajarkan cara menggunakan e-book, katalog online, dan sumber belajar digital secara bijak.
Disediakan form digital khusus bagi siswa dan guru untuk memberikan saran perbaikan layanan perpustakaan.
Data dari form ini menjadi dasar rapat evaluasi bulanan pustakawan.
Selain sarana, pengembangan juga difokuskan pada sumber daya manusia.
Pustakawan memperoleh pelatihan manajemen perpustakaan digital.
Guru pembimbing literasi dilibatkan dalam tim penggerak PERMATA 10.
Dibentuk Komunitas Literasi Madrasah (KLM) yang aktif mengadakan diskusi buku dan kajian islami.
Kolaborasi ini menciptakan suasana belajar yang kolaboratif, di mana setiap guru menjadi penggerak literasi di kelasnya masing-masing.
Setelah satu tahun berjalan, pengembangan PERMATA 10 menunjukkan hasil nyata:
Kunjungan siswa ke perpustakaan meningkat hingga 85%.
Lebih dari 70% siswa menggunakan Google Site PERMATA 10 untuk mengakses koleksi digital.
Layanan peminjaman dan pengembalian buku berjalan otomatis melalui sistem barcode.
Siswa semakin aktif menulis dan membaca di luar jam pelajaran.
Guru lebih sering mengintegrasikan sumber pustaka dalam pembelajaran.
Dampak sosial yang muncul adalah tumbuhnya iklim literasi dan keakraban akademik di lingkungan madrasah — sebuah ciri khas madrasah yang literat, beradab, dan religius.
Terbatasnya perangkat komputer dan akses internet.
Sebagian guru dan siswa masih beradaptasi dengan sistem digital.
Koleksi buku digital masih perlu ditambah.
Melakukan kerjasama dengan Komite dan Alumni untuk pengadaan perangkat tambahan.
Mengadakan pelatihan rutin literasi digital.
Mengembangkan koleksi e-book open source dari sumber resmi Kementerian dan perpustakaan nasional.
Pengembangan perpustakaan PERMATA 10 MTsN 10 Padang Pariaman merupakan langkah nyata menuju madrasah modern yang tetap berpijak pada nilai-nilai islami.
Melalui perpustakaan ini, madrasah bukan hanya menyediakan buku, tetapi juga menanamkan kecintaan terhadap ilmu, budaya literasi, dan akhlak mulia.
“Kesederhanaan yang Menumbuhkan Ilmu”
menjadi napas dari setiap kegiatan — bahwa kemajuan sejati berawal dari ketulusan dan semangat belajar yang tak pernah padam.
Semoga PERMATA 10 terus menjadi cahaya pengetahuan yang menerangi madrasah dan masyarakat sekitar, menjadikan MTsN 10 Padang Pariaman sebagai madrasah literat, berkarakter, dan berprestasi.