Ketika Anda baru saja mendapatkan panggilan kerja setelah lolos seleksi, baik secara online atau offline, tahapan interview adalah hal yang tidak bisa dihindari. Meski kadang-kadang terlihat seperti formalitas belaka, interview tetap menjadi tolak ukur untuk menentukan apakah Anda benar-benar layak diterima di perusahaan tersebut.
Mungkin Anda merasa sudah dekat dengan pintu masuk perusahaan, tetapi jangan pernah anggap remeh. Interview bukan hanya sekadar menunjukkan keterampilan dasar, tapi juga menjadi tes psikologis untuk mengukur kepribadian, etos kerja, dan bagaimana Anda bisa bekerja dalam tim.
Jadi, yuk kita simak pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di tahap interview dan cara terbaik untuk menjawabnya!
1. Apa Latar Belakang Kehidupan Anda?
Yap, ini adalah pertanyaan pembuka yang paling umum. Biasanya HRD akan mulai dengan menanyakan siapa Anda dan bagaimana latar belakang kehidupan Anda. Meski mungkin Anda sudah mencantumkannya di CV, HRD tetap ingin mendengarnya langsung dari Anda.
Jawaban yang ideal? Singkat, jelas, dan padat. Ini momen penting untuk menyampaikan pengalaman kerja sebelumnya atau organisasi yang pernah Anda ikuti, terutama yang relevan dengan posisi yang Anda lamar. Tambahkan juga hobi atau passion yang bisa mendukung peran Anda di perusahaan baru ini.
Contoh jawaban:
"Saya lulusan dari Universitas X, dan selama kuliah saya aktif di beberapa organisasi yang fokus pada pengembangan bisnis dan marketing. Saya juga memiliki pengalaman bekerja sebagai intern di perusahaan Y, di mana saya belajar banyak tentang strategi pemasaran digital. Selain itu, saya memiliki passion di bidang desain grafis yang sering saya terapkan untuk proyek-proyek freelance."
2. Kenapa Ingin Bekerja di Perusahaan Kami?
Ini dia pertanyaan jebakan yang sering muncul. Meski bekerja karena uang adalah hal yang wajar, jangan langsung mengatakan itu sebagai alasan utama. HRD ingin tahu apakah Anda benar-benar tertarik dengan perusahaan atau hanya mengincar gaji.
Berikan jawaban yang lebih strategis, seperti ingin berkembang, merasa tertantang untuk menyelesaikan masalah di perusahaan tersebut, atau menyukai budaya kerjanya.
Contoh jawaban:
"Saya melihat ada banyak potensi di perusahaan ini, terutama di bidang pemasaran digital yang bisa lebih dikembangkan. Saya merasa tantangan ini sangat sesuai dengan kemampuan dan passion saya, dan saya ingin berkontribusi untuk membuat perusahaan ini semakin maju."
3. Kenapa Anda Meninggalkan Pekerjaan Sebelumnya?
Jujur, tapi hati-hati. Pertanyaan ini sering kali menimbulkan dilema karena Anda mungkin ingin berbicara tentang hal-hal yang tidak menyenangkan di tempat kerja lama. Namun, jangan sekali-kali menjelek-jelekkan perusahaan atau tim kerja Anda sebelumnya.
Coba arahkan jawaban ke alasan yang lebih positif, seperti ingin berkembang, ingin mengejar tantangan baru, atau alasan personal yang tidak terkait dengan masalah di tempat kerja lama.
Contoh jawaban:
"Saya merasa di perusahaan sebelumnya, saya sudah mencapai batas maksimal dalam pengembangan karier. Saya ingin mencari lingkungan baru di mana saya bisa lebih berkembang dan menghadapi tantangan yang berbeda."
4. Apa yang Anda Ketahui Tentang Perusahaan Kami?
Pertanyaan ini menguji sejauh mana Anda mempersiapkan diri sebelum interview. Jangan hanya tahu kapan perusahaan berdiri dan siapa pemimpinnya. Coba gali lebih dalam, pahami bisnis prosesnya, industri yang mereka jalani, serta tantangan yang mungkin mereka hadapi.
Contoh jawaban:
"Saya tahu perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 2000 dan fokus pada industri manufaktur. Salah satu hal yang membuat saya tertarik adalah inovasi dalam produk yang terus diperbarui setiap tahun. Saya juga melihat bahwa perusahaan ini berkomitmen untuk menjadi pemimpin di pasar regional, dan saya ingin menjadi bagian dari perjalanan tersebut."
5. Apa yang Membuat Saya Harus Mempekerjakan Anda?
Ini kesempatan emas untuk menunjukkan kelebihan Anda! Tapi ingat, jangan berlebihan. Tetap rendah hati namun percaya diri, dan fokus pada skill serta pencapaian yang relevan dengan posisi yang Anda lamar.
Contoh jawaban:
"Saya percaya kombinasi pengalaman saya di bidang pemasaran digital dan kemampuan saya dalam analisis data membuat saya cocok untuk posisi ini. Saya selalu terbuka untuk belajar hal baru, dan saya yakin dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam tim."
6. Berapa Gaji yang Anda Harapkan?
Pertanyaan sensitif yang membutuhkan persiapan matang. Jangan sampai Anda terlihat bingung atau terlalu rendah diri dalam menyebutkan angka. Cari tahu terlebih dahulu kisaran gaji untuk posisi yang Anda lamar, dan sesuaikan dengan kemampuan serta pengalaman Anda.
Contoh jawaban:
"Menurut riset yang saya lakukan, kisaran gaji untuk posisi ini di industri adalah sekitar X hingga Y. Dengan pengalaman dan skill yang saya miliki, saya merasa angka tersebut cukup sesuai."
7. Ada Pertanyaan?
Ini kesempatan terakhir untuk meninggalkan kesan yang baik. Jangan ragu untuk bertanya, karena ini menunjukkan Anda antusias dan benar-benar tertarik dengan perusahaan tersebut.
Contoh pertanyaan:
- "Bagaimana budaya kerja di perusahaan ini?"
- "Apa yang menjadi tolak ukur keberhasilan di posisi ini?"
Kesimpulan : https://sites.google.com/view/pujihartonoid/interview
Itulah beberapa contoh pertanyaan interview kerja yang sering diajukan, beserta cara terbaik untuk menjawabnya. Ingat, interview adalah kesempatan Anda untuk menunjukkan siapa diri Anda, jadi pastikan Anda selalu tenang, jujur, dan percaya diri dalam memberikan jawaban. Semoga sukses dalam wawancara Anda berikutnya, dan jangan lupa berdoa serta mempersiapkan diri sebaik mungkin!