Proses Panen Timun

Mentimun atau nama latinnya Cucumis sativus adalah sayuran yang masih masuk dalam keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) seperti melon dan semangka. Kandungan airnya banyak, dengan rasa yang netral. Sebagai orang Indonesia, Anda pastinya sudah familiar dengan penggunaan mentimun di lalapan, rujak, ataupun dalam makanan cepat saji. Vitamin dan mineral yang dikandung mentimun juga banyak, dengan berbagai manfaat kesehatan lainnya. Menggunakan cara budidaya mentimun yang tepat, tanaman ini bisa sangat menguntungkan.


Syarat tumbuh mentimun :

Mentimun sebenarnya bisa tumbuh di berbagai iklim. Namun iklim kering adalah yang paling ideal, terutama di suhu 21-27oC. Berikut ini beberapa karakteristik lingkungan yang paling cocok untuk memulai budidaya mentimun:

  1. Ketinggian ideal untuk budidaya adalah 1.000-1.200 meter dari permukaan laut, walaupun mentimun masih bisa tumbuh di dataran rendah.

  2. Tanahnya mengandung banyak hara organik.

  3. Tekstur tanah liat rendah, dengan tingkat keasaman pH 6-7.

  4. Perawatan ekstra karena mentimun cukup rentan hama dan cuaca.

  5. Pemilihan benih


Sebelum Anda memulai, benih adalah hal pertama yang harus Anda perhatikan. Mentimun diperbanyak melalui biji, sehingga Anda harus hati-hati dalam menyeleksi benihnya. Pilih dari mentimun berpangkal kecil, dengan buah yang besar dan panjang. Inilah prosesnya:

  1. Tunggu sampai mentimun masak, tunggu sampai hampir busuk.

  2. Petik, diamkan semalaman. Besoknya, kerok bijinya.

  3. Masukkan biji ke tempat bersih, biarkan semalam, lalu cuci biji di air yang mengalir.

  4. Pilih biji yang berada di dasar air, jemur selama 2 hari.

  5. Simpan 1-2 bulan sebelum digunakan.

  6. Kalau akan ditanam, rendam benih dalam air hangat 3-5 jam, dan taruh di kain lembab.

  7. Tunas akan tumbuh dalam waktu 15-24 jam, siap digunakan.