BAB 3

MENELADANI ASMAUL HUSNA

Asma ( اسماء ) adalah bentuk jamak dar ismun ( اسم ) yang berarti nama. Jadi Asma artinya adalah nama-nama. Al-Husna ( الْحُسْنَى) artinya yang baik.

Asmaulhusna artinya nama-nama yang baik. Dalam Islam kata Asmul husna dikonotasikan kepada Nama-nama Allah yang baik.

Secara istilah, arti dari Asmaulhusna adalah nama–nama Allah Swt yang terbaik atau terindah. Lebih dari itu, Asmaulhusna ini tidak hanya mengacu pada nama-nama, melainkan juga mencakup sebutan, gelar, hingga sifat-sifat Allah Swt. Istilah Asmaulhusna ini dikenalkan oleh Allah melalui firman-Nya dalam Q.S. Thaha/20: 8 yang berbunyi:

اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى (٨)

Artinya: “Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia, yang mempunyai nama- nama yang baik”.

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah Swt. yang menurunkan al-Qur’an merupakan pencipta dan pemilik alam ini. Allah Maha Kuasa dan tempat manusia meminta. Untuk memanggil-Nya, Allah Swt. memiliki banyak nama. Semua nama itu baik karena menunjukkan kepada kesempurnaan-Nya, keperkasaan dan keagungan-Nya.

Disebutkan dalam sebuah hadis bahwa Allah Swt. memiliki 99 nama. Imam Bukhari meriwayatkkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw. Bersabda :

Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (H.R. Bukhari)

Maksud kata “menghafalkannya” adalah menjaganya, memahaminya, menzikirkannya, menjadikannya doa, mengulang-ngulang dalam membacanya dan berusaha berakhlak dengannya, serta mengetahui makna-maknanya. Allah Swt. menamakan dirinya dengan nama-nama dalam Asmaulhusna.

Asmaulhusna merupakan taufiqiyyah, yaitu atas petunjuk Allah dan Rasul-Nya, bukan berdasarkan penalaran manusia. Asmaulhusna merupakan sifat-sifat- Nya yang mulia dan bukanlah dzat-Nya. Manusia tidak akan pernah mampu untuk memikirkan Dzat Allah Swt. Karena akal manusia memiliki kelemahan untuk mengetahui esensinya. Oleh karena itu, taklif yang dibebankan kepada manusia hanya sebatas menyucikan Allah Swt. dengan asma-asma-Nya. Allah Swt. berfirman dalam Q.S. al-Waqi’ah/56: 96 yang berbunyi:

Artinya: “Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang

Mahabesar”

Adapun jumlah Asmaulhusna seluruhnya, secara pasti hanya Allah Swt. yang tahu. Di luar jumlah 99, ada yang berpendapat jumlahnya 100, 200,

1000, bahkan tidak terhitung karena begitu banyaknya. Sementara itu, jumlah yang 99 itu adalah asma yang termasyhur yang dikenal selama ini.

A. Dalil Naqli tentang Asmaulhusna

Di dalam al-Qur’an banyak dijumpai ayat-ayat tentang Asmaulhusna, di antaranya adalah:

Q.S. al-A’raf/7: 180 yang berbunyi:

وَلِلَّهِ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (١٨٠)

Artinya: “Dan Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaulhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

Q.S al-Isra’/17 : 110 yang berbunyi :

قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى وَلا تَجْهَرْ بِصَلاتِكَ وَلا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلا (١١٠)

Artinya : “Katakanlah (Muhammad), “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asmaulhusna) dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam salat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu.”

Pembagian Asmaulhusna ditinjau dari Maknanya

Berdasarkan maknanya, Asmaulhusna terbagi menjadi beberapa kelompok:

Asma-asma Allah yang menunjukkan sifat dzat Allah Swt. yang dimaksud adalah sifat yang harus ada pada Rabb dan sifat itu terus melekat pada diri Allah Swt. Sifat-sifat ini tidak terpisahkan dari dzat Allah Swt. dan ia tidak tergantung dengan kehendak Allah Swt. Asma- asma Allah Swt. yang termasuk kelompok ini adalah:


Al-Hayyu (Maha Hidup). Asma ini menunjukkan sifat kehidupan pada Allah Swt.

Al-‘Alim (Maha Mengetahui). Asma ini menunjukkan sifat pengetahuan pada Allah Swt.

As-Sami (Maha Mendengar). Asma ini menunjukkan sifat pendengaran pada Allah Swt.

Al-Bashir (Maha Melihat). Asma ini menunjukkan sifat penglihatan pada Allah Swt.

Al-Qawiy (Maha Kuat). Asma ini menunjukkan sifat kekuatan pada

Allah Swt.

Al-Aliyyu (Maha Tinggi). Asma ini menunjukkan sifat ketinggian pada Allah Swt.

Al-Aziz (Maha Mulia). Asma ini menunjukkan sifat kemuliaan pada Allah Swt.

Al-Qadir (Maha Kuasa). Asma ini menunjukkan sifat kekuasaan pada Allah Swt.

Asma-asma Allah Swt. yang menunjukkan sifat perbuatan (fi’liyah) Allah Swt. yang dimaksud adalah sifat yang terkait dengan kehendak Allah Swt. Jika Allah Swt. berkendak, Dia akan melakukannya. Sebaliknya, jika tidak berkehendak, maka Dia tidak melaksanakannya. Asma-asma Allah Swt. yang termasuk kelompok ini adalah:

Al Khaliq (Maha Pencipta). Asma ini menunjukkan sifat penciptaan pada Allah Swt.

Ar-Razzaq (Maha Pemberi Rezeki). Asma ini menunjukkan sifat pemberian rezeki dari Allah Swt.

At-Tawwab (Maha Menerima Taubat). Asma ini menunjukkan sifat penerimaan Taubat dari Allah Swt.

Al-Ghafur (Maha Pengampun), Asma ini menunjukkan sifat pengampunan yang diberikan Allah Swt.

Ar-Rahim (Maha Penyayang). Asma ini menunjukkan sifat penyayang pada Allah Swt.

Al-Afuww (Maha Pemaaf ). Asma ini menunjukkan sifat pemaaf Allah Swt.

Asma-asma Allah Swt. yang menunjukkan kesucian dan kesakralan serta pembebasan Tuhan dari segala sifat kekurangan dan keburukan yang tidak pantas dan layak bagi keagungan, kesempurnaan, dan kemulian- Nya. Asma-asma Allah Swt. yang termasuk kelompok ini adalah:

Al-Quddus (Maha Suci). Asma ini menunjukkan kesucian Allah Swt., bersih dan bebas dari sifat yang tidak pantas.

As-Salam (Maha Selamat). Asma ini menunjukkan makna selamat atau bersih dari kekuarangan dan aib.

Asma-asma Allah Swt. yang menunjukkan beberapa sifat, tetapi tidak menunjukkan makna tunggal. Asma-asma Allah Swt. yang termasuk kelompok ini adalah:

Al-Majid (Maha Mulia). Asma ini mengandung makna yang mencapai tingkat teratas dalam hal kesempurnaan, selain itu asma tersebut menunjukkan keagungan kerajaan dan kekuasaan Allah Swt. Al-Majid juga menjadikan hanya Allah Swt. yang memiliki kesempurnaan, keagungan dan keindahan yang bersifat mutlak.

Al-Hamid (Maha Terpuji). Asma ini mengandung makna sifat yang di dalamnya terkumpul semua pujian serta sanjungan, yaitu semua sifat kesempurnaan.

Ash-Shamad (Yang bergantung pada-Nya seluruh makhluk). Asma ini mengandung makna sifat yang luas dan agung mencakup kesempurnaan ilmu, kebijaksanaan, kelembutan, kekuasaan, kemuliaan, keagungan, dan seluruh sifat-Nya yang lain.

Al-Azhim (Maha Agung). Asma ini menngandung arti Dzat yang memiliki kesempurnaan dalam hal keagungan, baik dalam asma, sifat maupun perbuatan-Nya. Dialah yang pantas memiliki sifat sempurna, agung dan indah.

Makna Asmaulhusna dan Implementasinya dalam Kehidupan

Mengenal Allah Swt. melalui Asmaulhusna merupakan keharusan bagi umat Islam untuk mempelajarinya. Kemudian, setelah mempelajari dan memahami Asmaulhusna adalah mengambil pelajaran, meneladani dan menerapkan Asmaulhusna tersebut dalam bentuk perilaku ketika berinteraksi di kehidupan sosial masyarakat. Berikut ini, penjelasan beberapa asma-asma Allah yang terdapat dalam Asmaulhusna.

Al-Karim

Al Karim (Yang Maha Mulia) merupakan asma Allah Swt. yang terdapat dalam Asmaulhusna yang menghimpun makna segala bentuk kebaikan dan pujian yang tidak hanya dalam aspek pemberian semata karena aspek tersebut hanyalah salah satu bentuk kesempurnaan maknanya.

Oleh karena itu, para ulama memiliki banyak pendapat seputar makna asma Allah Swt. tersebut. Ada yang mengatakan bahwa maknanya adalah ‘Yang banyak kebaikan dan pemberian-Nya’, ‘Yang selalu mencurahkan kebaikan’, ‘Yang memiliki kemuliaan maupun kedudukan yang agung’, ‘Yang terbebas dari segala kekurangan dan penyakit’, ‘Yang dimuliakan, memberi nikmat, dan

mempunyai keutamaan’,Yang memberi tanpa pamrih’,‘Yang memberi tanpa sebab’, ‘Yang memberi kepada orang yang membutuhkan dan tidak membutuhkan’, ‘Yang jika berjanji Dia pasti menepatinya’, ‘Yang segala hajat, besar maupun kecil, diminta kepada-Nya’, ‘Yang tak menyia-nyiakan orang yang meminta perlindungan kepada- Nya’, ‘Yang memaafkan serta mengampuni segala kesalahan dan dosa’. Allah Swt. berfirman dalam Q.S. al-Mukminun/23: 116 yang berbunyi:

فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لا إِلَهَ إِلا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ (١١٦)

Artinya: “Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia.”

Jika asma Allah Swt. al-Karim diterapkan di ranah pemberian, al- Karim adalah orang yang memberi sesuatu kepada orang lain setelah diminta. Berdasarkan makna-makna tentang al-Karim, sikap dan perilaku yang harus diimplementasikan dalam kehidupan seorang muslim adalah:

Menebarkan kebaikan di manapun berada sehingga keberadaan seorang muslim mendatangkan manfaat bagi siapa saja

Bersikap pemaaf dan lapang dada kepada siapa saja yang sudah berbuat zalim kepadanya

Senantiasa menunaikan amanah yang diberikan kepadanya, juga selalu menepati janji yang diucapkan

Memiliki empati dan simpati yang tinggi kepada yang membutuhkan dan

Mencintai Allah Swt. dan Rasul-Nya dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Al Mu’min

Al-Mu’min artinya ‘Allah Swt. Maha Pemberi Rasa Aman kepada semua makhluk-Nya’, terutama manusia. Keamanan dan rasa aman yang diperoleh manusia merupakan bukti kasih sayang dan kekuasaan Allah Swt. Manusia akan memperoleh ketenangan hati jika selalu ingat dan melaksanakan perintah- perintah Allah Swt. Perasaan gelisah dan khawatir muncul akibat perbuatan dosa yang dilakukan

manusia sendiri. Di samping itu, rasa takut juga bisa disebabkan oleh faktor dari luar, misalnya, karena ancaman binatang buas, bencana alam dan lain-lain. Allah adalah al-Mu’min karena hanya atas kehendak-Nya keamanan dapat diraih dan Dia adalah pemberi rasa aman, baik di dunia maupun di akhirat. Allah Swt. berfirman dalam Q.S. Quraisy/106: 4 yang berbunyi:

الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ (٤)

Artinya: “yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan".

Berdasarkan makna-makna tentang al-Mu'min, sikap dan perilaku yang harus diimplementasikan dalam kehidupan seorang muslim adalah:

Memberikan rasa aman kepada siapapun baik dari lisannya ataupun dari tindakan yang dapat merugikan orang lain;

Tumbuhnya sikap optimis, tegar menghadapi berbagai cobaan, karena Allah Swt. telah memberi ketenangan dan jaminan kepada setiap mukmin;

Berpartisipasi aktif menjaga keamanan lingkungan sekolah dan masyarakat; dan

Mentaati rambu lalulintas dalam rangka menjaga keselamatan dan keamanan diri sendiri dan orang lain saat berkendara di jalan umum;

Al-Wakil

Al-Wakil (Yang Mencukupi dan Menjamin) mengandung makna umum dan khusus. Al-Wakil dalam arti umum ditunjukkan oleh firman-Nya dalam Q.S. al-An’am/6: 102 yang berbunyi:

ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لا إِلَهَ إِلا هُوَ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوهُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ

Artinya: 102. (yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain dia; Pencipta segala sesuatu, Maka sembahlah dia; dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu.

Maksud dari ayat tersebut adalah bahwa Allah Swt. menjamin rezeki dan urusan makan seluruh makhluk ciptaan-Nya. Allah Swt. jugalah yang mengelola segala urusan alam semesta beserta pengaturannya.

Sementara itu, al-Wakil dalam arti khusus ditunjukkan dalam firman

Allah Swt. dalam Q.S. an-Nisa’/4: 81 yang berbunyi:

وَيَقُولُونَ طَاعَةٌ فَإِذَا بَرَزُوا مِنْ عِنْدِكَ بَيَّتَ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ غَيْرَ الَّذِي تَقُولُ وَاللَّهُ يَكْتُبُ مَا يُبَيِّتُونَ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ وَكِيلا (٨١)

Artinya: 81. dan mereka (orang-orang munafik) mengatakan: "(Kewajiban Kami hanyalah) taat". tetapi apabila mereka telah pergi dari sisimu, sebahagian dari mereka mengatur siasat di malam hari (mengambil keputusan) lain dari yang telah mereka katakan tadi. Allah menulis siasat yang mereka atur di malam hari itu, Maka berpalinglah kamu dari mereka dan tawakallah kepada Allah. cukuplah Allah menjadi Pelindung.

Maksud dari ayat tersebut adalah bahwa Dia-lah sebaik- baik dzat yang memberi kecukupan bagi orang yang berserah diri kepada-Nya, dan sebaik-baik penjaga bagi orang yang berlindung kepada-Nya. Kecukupan dan perlindungan jenis ini dikhususkan bagi hamba- Nya yang beriman dan bertawakal. Bertawakal memiliki arti menyerahkan segala urusannya hanya kepada Allah Swt. Tawakal merupakan ibadah yang paling penting karena dari perilaku tersebut bermunculan amal-amal saleh karena manakala hati seseorang hanya bergantung pada Allah Swt. semata dalam setiap urusannya, telah benar keikhlasannya, telah kuat hubungannya dengan Allah Swt., telah baik keislamannya, telah bertambah keyakinannya, dan semakin baik keadaan dirinya.

Berdasarkan makna-makna tentang al-Wakil, sikap dan perilaku yang harus diimplementasikan dalam kehidupan seorang muslim adalah:

Senantiasa memohon ampunan kepada Allah Swt. dan mohon penjagaan-Nya di dalam agama, dunia dan akhirat;

Berdoa kepada Allah Swt. agar tetap terjaga dari kejahatan yang ditimbulkan manusia dan menjaga diri agar tidak berbuat jahat kepada manusia;

Memiliki kepedulian terhadap urusan saudara yang seiman di manapun berada;

Menjaga segala hal yang diamanahkan kepada diri terkait urusan kemanusian dengan penuh keikhlasan dan semangat;

Mengerahkan segala kekuatan yang sudah dianugerahkan Allah Swt. kepada dirinya untuk berkhidmat kepada umat dan memberi manfaat kepada mereka; dan

Menyandarkan segala urusannya hanya kepada Allah Swt. semata setelah berikhtiar agar tidak berputus asa ketika keinginannya tidak terpenuhi atau tidak sombong ketika keinginannya tercapai.

Al-Matin

Al-Matin artinya ‘Dzat yang Sangat Kuat’. Adapun maknanya adalah Dzat yang memiliki kekuatan sempurna yang kemampuan dan kuasa-Nya mencapai puncak tertinggi. Tidak ada yang mengalahkan Dia, siapa pun, baik yang ada di bumi maupun di langit. Tidak ada penggerak di alam semesta ini, selain Allah.

Bukti kekuatan Allah Swt. adanya azab untuk orang yang berbuat zalim ketika hidup di dunia, ditegakkannya langit dan bumi dengan perintah- Nya serta penjagaan-Nya atas keduanya, adanya pemberian rezeki dari Allah Swt. untuk semua makhluknya, tempat manusia berlindung dan memohon pertolongan. Bukti lain kekuatan Allah Swt. adalah Dia Maha Melaksanakan apa yang Dia kehendaki. Tidak ada satu pun di dunia yang bergerak atau diam, turun atau naik, mulia atau hina, memberi atau menolak, selain atas izin dan kehendak-Nya.

Berdasarkan makna-makna tentang al-Matin, sikap dan perilaku yang harus diimplementasikan dalam kehidupan seorang muslim adalah:

Memiliki tekad yang kuat dalam menjaga keutuhan Negara Indonesia;

Hanya berpegang teguh kepada tali agama Allah Swt. dan tidak ada sesuatupun yang dapat membuatnya berpaling;

Berusahalah sekuat tenaga untuk mengendalikan hawa nafsu yang terdapat dalam diri sehingga seorang muslim tetap berada di jalan yang benar; dan

Memiliki prinsip dan pendirian yang kokoh untuk menyebarkan Islam yang memberikan rahmat kepada segenap alam (Islam Rahmatan Lil’alamin).

Al Jami’

Al-Jami’ artinya ‘Yang Maha Penghimpun’. Maknanya adalah Dzat yang menyatukan segala sesuatu, dan tidak ada satu pun yang dapat mencerai beraikannya. Allah Swt. berfirman dalam Q.S Ali Imran/3 :9 yang berbunyi:

رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لا رَيْبَ فِيهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ (٩)

Artinya: ”Ya Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya.” Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.”

Menurut Imam Ghazali, makna al-Jami’ adalah Dia yang menghimpun yang sama, yang berbeda dan bertolak belakang. Allah menghimpun yang sama antara lain menghimpun manusia seluruhnya di permukaan bumi dan kelak di Padang Mahsyar. Dia menghimpun yang berbeda, seperti menghimpun semua langit, planet-planet, udara bumi, samudra, binatang, tumbuh-tumbuhan, barang tambang yang beraneka macam. Semuanya dengan bentuk, warna, rasa, sifat yang berbeda-beda. Dia menghimpunnya di bumi, kemudian menghimpun segalanya di alam raya.

Berdasarkan makna-makna tentang al-Jami’, sikap dan perilaku yang harus diimplementasikan dalam kehidupan seorang muslim adalah:

Kuatkanlah semangat persatuan agar tidak mudah dipecah belah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Tumbuhkan sikap ukhuwwah islamiyah di antara sesama umat Islam tanpa melihat ras, etnis, bahkan negara.

Kembangkan sikap toleran terhadap perbedaan antara sesama umat

Islam selama perbedaan tersebut bukan masalah ushul (pokok).

Mengajak umat Islam untuk senantiasa taat kepada Allah Swt., Rasul, dan ulil amri selama perintah ulil amri tersebut tidak melanggar aturan agama.

Al-‘Adl

Al-‘Adl artinya ‘Yang Maha Adil’. Maknanya adalah bahwa Allah Swt. suci dan bersih dari berbuat zalim dan menentukan secara zalim. Dialah Dzat yang memberikan orang yang berhak sesuai dengan haknya. Dzat yang meletakkan segala sesuatu pada tempatnya. Tidak ada yang keluar dari-Nya selain keadilan. Allah Swt. berfirman dalam Q.S. an-Nahl/16: 90 yang berbunyi:

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (٩٠)

Artinya: 90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Berdasarkan makna-makna tentang al-‘Adl, sikap dan perilaku yang harus diimplementasikan dalam kehidupan seorang muslim adalah:

Memberikan perlakuan yang sama kepada semua orang dalam pergaulan sehari-hari

Menetapkan hukum yang sama kepada siapa saja yang bersalah, tidak menerapkan seperti yang dikatakan pepatah “tumpul ke atas tajam ke bawah”

Hendaknya menempatkan sesuatu pada tempatnya, sehingga tidak menimbulkan masalah

Jadilah bagian dari solusi bukan bagian dari masalah untuk mendapat ketenangan dan kedamaian dalam hidup

Tidak melakukan keberpihakan ketika menjadi seseorang yang dipercaya untuk memutuskan suatu perkara atau sesuatu yang lainnya dan

Bersikap sportif dengan berani mengakui kesalahan yang sudah diperbuat.

Al-Akhir

Al-Akhir artinya ‘Yang Terakhir’. Maknanya adalah Dzat yang kekal, Maha Sendiri tanpa akhir. Mahasuci Allah, tidak boleh bagi- Nya sifat fana. Dia Maha Akhir karena menfanakan makhluk- Nya dan Dia sendiri kekal setelah semua makhluk-Nya fana. Sifat al-Akhir milik Allah Swt. Berarti kekekalan-Nya setelah berakhirnya segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang akhir selain Allah Swt. menjadi yang setelahnya.

Berdasarkan makna-makna tentang al-Akhir, sikap dan perilaku yang harus diimplementasikan dalam kehidupan seorang muslim adalah:

Menjadikan Allah Swt. sebagai tujuan peribadatan seorang hamba;

Meyakini sepenuh hati bahwa yang kekal abadi hanya Allah Swt. semata. Oleh karena itu, seluruh sandaran hidup, tempat bergantung, tempat memohon hanya kepada Allah Yang Maha Hidup; dan

Menyadari bahwa kematian pasti akan datang sehingga senantiasa termotivasi untuk selalu beramal saleh.

Cara Menerapkan Asmaulhusna dalam Kehidupan

Ilmu tentang Asma dan sifat Allah Swt. merupakan salah satu ilmu yang penting di antara ilmu-ilmu syariat. Oleh karena terkait erat dengan obyek yang paling mulia yang wajib diketahui, yaitu Allah Swt. Pengenalan tentang Allah dan pengetahuan seputar Asma, sifat dan perbuatan-Nya adalah ilmu agama yang paling agung secara keseluruhan. Oleh karena itu, perilaku seorang muslim terkait dengan Asmaulhusna, yang perlu dilakukan adalah:

mempelajari dan mengkajinya sehingga memiliki pengetahuan tentang Asmaulhusna. Dari sini kita mampu untuk mengenal Allah Swt.;

mengusahakan dengan sekuat tenaga untuk menghafal asma-asma

Allah Swt. yang terdapat dalam Asmaulhusna;

menjadikan lafaz-lafaz Asmaulhusna sebagai bagian mengingat Allah Swt. dalam bentuk zikir setelah melakukan salat fardu dan bagian dari bacaan doa yang dilantukan seorang muslim.

Allah Swt. berfirman dalam Q.S. al-Ahzab/33: 41 yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا (٤١)

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya”.

menghafal ayat-ayat yang berkaitan dengan Asmaulhusna dan menjadikan hafalan tersebut sebagai bacaan ketika melaksanakan salat; dan

menerapkan perilaku akhlakulkarimah dengan meneladani asma-asma Allah yang terdapat dalam Asmaulhusna.

Hikmah Menerapkan Asmaulhusna dalam Kehidupan.

Seseorang yang sudah menerapkan Asmaulhusna dalam kehidupannya maka akan memperoleh hikmah di antaranya adalah:

memperoleh keyakinan akan adanya rahmat, hidayah, taufik serta inayah dari Allah Swt.;

mendapatkan ganjaran berupa pahala sehingga terhindar dari siksa neraka dan memperoleh surga sesuai yang dijanjikan Allah Swt.;

mendapatkan simpati banyak orang karena sudah memiliki pribadi yang berakhlakul karimah;

mendatangkan manfaat bagi lingkungan baik lingkungan alam dan sosial;

menumbuhkan sikap raja’, khauf, tawadhu, khusyu’, taubat, ikhlas, mahabbah, tawakal hanya kepada Allah Swt. serta sifat lainnya saat melaksanakan ibadah;

memotivasi diri untuk melaksanakan bermacam kegiatan ubudiyah, baik yang bersifat lahir maupun batin;

membentuk karakter dan budi pekerti luhur serta akhlakulkarimah seorang muslim;

menanamkan sifat-sifat yang baik yang terdapat dalam Asmaulhusna;

mencintai Allah Swt., para rasul, Nabi Muhammad Saw. dan al-Qur’an;dan

tidak merasa putus asa apabila menemui kegagalan, tidak merasa sedih bila menghadapi masalah dan musibah dan senantiasa mensyukuri seluruh nikmat-Nya.

Penilaian Sikap

Lakukan tugas rutin kalian, baik yang terkait dengan ibadah mahdah (ritual), seperti salat, puasa sunah, membaca al-Qur’an maupun ibadah sosial kemudian lakukan pengamatan terhadap tumbuHan di sekitar kalian, kemudian catat semua yang kalian lakukan di buku catatan!

Berilah tanda centang (√) pada kolom berikut dan berikan alasannya!


Untuk File PDF Diatas bisa diunduh pada link dibawah ini