POPEDA dirancang dengan prinsip keterbukaan informasi, kemudahan akses, keamanan data, serta keberlanjutan pembaruan dokumen. Melalui platform ini, seluruh dokumen penting – baik berupa narasi rencana, tabel indikator, data pendukung, maupun laporan evaluasi – dapat diunggah, dikategorikan, dan diakses secara cepat oleh pengguna internal (OPD, pimpinan daerah, auditor) maupun eksternal (publik, mitra pembangunan, akademisi) dengan tingkat akses yang disesuaikan.
POPEDA, selain merupakan akronim dari Pengelolaan dan Penyajian Dokumen Elektronik Daerah, juga terinspirasi dari papeda, makanan khas Maluku dan Maluku Utara yang terbuat dari sagu. Papeda dikenal sebagai makanan yang sederhana namun bergizi, bisa dinikmati oleh siapa saja, baik dalam keadaan panas maupun dingin, oleh semua kalangan masyarakat. Filosofi ini menjadi cerminan semangat dari platform POPEDA. Sama halnya dengan papeda, POPEDA hadir sebagai wadah informasi pembangunan daerah yang sederhana, mudah diakses, bergizi secara informasi, dan inklusif.
POPEDA dirancang agar Dapat "dinikmati" oleh siapa saja, baik pejabat, ASN, peneliti, mahasiswa, hingga masyarakat umum, Tetap berguna kapan saja, seperti papeda yang tetap enak disantap dalam kondisi apa pun, dan Menjadi simbol keterbukaan, keberlanjutan, dan kekayaan lokal yang dikemas secara digital dan modern. Dengan begitu, POPEDA tidak hanya menjadi platform data, tetapi juga simbol keterbukaan informasi publik yang membumi dan berbudaya lokal.
Kelompok sasaran pelayanan yang dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Halmahera Utara berjumlah 49 organisasi perangkat daerah yang terbagi dalam 3 bidang perencanaan, yaitu: