A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu:
1Memahami jenis-jenis assembly modelling dan assembly constrain.
Membuat assembly dari beberapa part modelling.
Agar pemahaman Anda lebih dalam mengenai Assembly part pada Autodesk Inventor 2024. Silahkan melihat video yang telah disediakan dengan mengklik tombol berikut dan membaca materi pembelajaran.
B. Materi Pembelajaran
Ketika mendesain sebuah mesin atau produk yang terdiri atas berbagai macam Part, kita akan membutuhkan Assembly sebagai tema untuk merakit. Di dalam Assembly, kita dapat melakukan berbagai macam pekerjaan, seperti melakukan modifikasi Part, simulasi fungsi alat, sampai berbagai macam analisis lainnya. Dengan demikian, pekerjaan kita dalam mendesain akan lebih mudah.
Beberapa tool dalam assembly adalah sebagai berikut:
Fungsinya untuk memasukkan File komponen ke dalam File Assembly. Kita dapat memasukkan beberapa komponen sekaligus ke dalam Assembly. Komponen pertama yang diletakan dalam linkungan assembly secara otomatis akan ditempatkan pada origin point (0,0,0) dalam keaadan grounded. Kita dapat menaruh lebih dari satu komponen yang sama dengan mengklik di lokasi yang berbeda dalam graphic window. Disamping kita dapat menggunakan geometry part dari aplikasi Autodesk Inventor, kita dapat menggunakan geometry dari aplikasi lain sebagai part di dalam assembly yang kita buat. Pada gambar di bawah terdapat daftar list tipe file yang dapat digunakan dalam Autodesk Inventor Professional 2024.
Tool assembly constraint digunakan untuk menciptakan hubungan parametris antara tiap komponen dalam tiap assembly. Sebagaimana kita menggunakan 2D constraint untuk mengontrol geometri 2D, menggunakan 3D assembly constrain dalam sebuah assembly untuk mengatur posisi sebuah komponen dalam hubungannya dengan komponen yang lain. Basic assembly constraint terdiri dari empat macam yang akan dijelaskan sebagai berikut:
Mate Contraint digunakan untuk meluruskan part feature seperti permukaan rusuk atau sumbu suatu part ke part yang lain.
Angel Contraint digunakan untuk memberikan sudut antara dua buah part bisa diaplikasikan ke permukaan datar, garis rusuk yang datar atau sumbu-sumbu.
Tangent Contraint digunakan untuk membuat sebuah hubungan tangensial antara permukaan dari dua buah part. Salah satu part tersebut harus merupakan permukaan lengkung.
Insert Contraint digunakan untuk memasukkan sebuah komponen ke komponen lain seperti baut poros dan lain–lain ke dalam lubang pasangannya pada komponen lain. Konstrain ini mengkombinasikan sebuah mate constraint antara dua sumbu dan sebuah mate constraint antara dua permukaan datar. Konstrain ini diterapkan dengan memilih edge circular pada tiap part.
Fungsinya untuk simulasi berputar antara 2 buah komponen yang memiliki perbandingan putaran (Ratio). Kita bisa menggunakan Motion untuk simulasi seperti perputaran antara 2 buah roda gigi dan perputaran antara 2 buah puli (Pulley).
Fungsinya untuk menggerakan Part silinder melalui sebuah alur.
Fungsinya untuk menyediakan berbagai macam komponen untuk keperluan desain, seperti sepasang roda gigi, poros, dan bantalan (Bearing) pada sebuah mesin. Design Acceleration dilengkapi pula Calculation untuk menganalis kekuatan dan kelayakan pada sebuah desain.
1) Untuk memulainya pilih design.
2) Contoh, yaitu dengan membuat sepasang roda gigi. Kliklah Spurs Gears Generator maka akan keluar kotak dialog seperti berikut:
Pada Design Guide pilihlah Center Distance (jarak antara Center roda gigi), Module = 2, dan Pressure Angle (sudut tekan) = 20.
Pada Gear 1 masukkan nilai Number of Teeth (jumlah gigi) = 23
Pada Gear 2 masukkan nilai Number of Teeth (jumlah gigi) = 57
Klik Calculate untuk melihat hasil perhitungan tenaganya.
3) Klik OK maka akan keluar kotak dialog seperti berikut untuk konfirmasi tempat menyimpan File baru.
4) Klik OK, lalu klik pada bidang kerja maka roda gigi secara otomatis sudah terbuat.
Pada assembly, pengguna dapat melakukan berbagai macam pekerjaan, seperti melakukan modifikasi part, simulasi fungsi alat, sampai berbagai macam analisis lainnya.
Tools Assembly antara lain: Place Component, Assembly Constraint, Motion Constraint, Transitional Constraint, dan Design Accelerator.
Place Component berfungsi untuk memasukkan beberapa file komponen ke dalam file assembly.
Assembly Constraint terdiri dari empat macam, antara lain: Mate/Flush Constraint, Angle Constraint, Tangent Constraint, dan Insert Constraint.
Motion Constraint berfungsi untuk mensimulasikan antara 2 buah komponen yang berputar yang memiliki perbandingan putaran (Ratio) seperti perputaran antara 2 buah roda gigi dan perputaran antara 2 buah puli (Pulley).
Transitional Constraint berfungsi untuk menggerakan part silinder melalui sebuah alur.
Design Accelerator berfungsi untuk menyediakan berbagai macam komponen untuk keperluan desain, seperti sepasang roda gigi, poros, dan bantalan (Bearing) pada sebuah mesin.
Setelah Anda mempelajari materi ini, silahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan evaluasi dengan mengklik tombol berikut untuk mengukur pemahaman Anda terhadap materi Assembly Design.