ulasan video yang berjudul Pengenalan Restitusi Diri Episode 1 - Restitusi - Disiplin Positif - di PMM
Video ini membahas tentang konsep "restitusi disiplin diri" yang merupakan metode baru untuk mengatasi masalah disiplin di sekolah. Metode ini berbeda dengan metode tradisional yang hanya menggunakan hukuman sebagai solusi. Restitusi lebih fokus pada cara menyelesaikan masalah dengan cara mengajak siswa untuk berpikir dan menganalisis kesalahannya sendiri dan memberikan ruang bagi siswa untuk menemukan solusi terbaik. Video juga menyebutkan enam dasar filosofis yang mendasar dari restitusi dan memberikan beberapa langkah untuk menerapkannya dalam praktek, seperti menciptakan suasana yang positif, mengajak siswa untuk berpikir dan menganalisis kesalahannya, dan memberikan ruang bagi mereka untuk menemukan solusi terbaik. Video juga menyebutkan tentang segitiga restitusi sebagai strategi untuk memahami perilaku siswa dan membangun hubungan yang lebih baik antara guru dan siswa.
Video ini menyediakan konsep yang sangat bermanfaat dan inovatif dalam mengatasi masalah disiplin di sekolah. Restitusi disiplin diri merupakan metode yang lebih efektif daripada hanya menggunakan hukuman sebagai solusi. Dengan mengajak siswa untuk berpikir dan menganalisis kesalahannya sendiri, siswa akan belajar untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka dan menemukan solusi yang terbaik.
Sebagai orang tua atau guru, kita dapat mengimplementasikan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari dengan menciptakan suasana yang positif, mendengarkan dan memberikan ruang bagi anak atau siswa untuk berbicara, dan memberikan dukungan untuk membantu mereka menemukan solusi yang terbaik untuk masalah yang mereka hadapi.
Selain itu, segitiga restitusi merupakan strategi yang sangat berguna untuk memahami perilaku siswa dan membangun hubungan yang lebih baik antara guru dan siswa. Kita dapat menerapkan teknik ini dengan mengevaluasi identitas siswa, memvalidasi kesalahan yang mereka lakukan dan menanyakan keyakinan siswa agar dapat memahami dan mengatasi masalah yang dihadapi.
Secara keseluruhan, video ini memberikan informasi yang sangat berguna dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan pembelajaran dan disiplin siswa.
Selain itu, dengan menerapkan konsep restitusi disiplin diri, kita dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan diri dan membangun karakter yang positif. Siswa akan belajar untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka, menyelesaikan masalah dengan cara yang baik dan mengembangkan rasa percaya diri.
Menurut filosofi dari restitusi, siswa akan merasa lebih dihargai dan diakui, sehingga mereka akan lebih mau untuk belajar dan meningkatkan diri. Sebaliknya, jika hukuman sebagai solusi diterapkan, siswa akan merasa tidak dihargai dan merasa kesal dengan sikap guru.
Secara keseluruhan, restitusi disiplin diri merupakan metode yang inovatif dan efektif dalam mengatasi masalah disiplin di sekolah. Konsep ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan pembelajaran dan disiplin siswa, serta membantu mengembangkan kemampuan diri dan karakter yang positif.
contoh bagaimana penerapan konsep ini untuk mengatasi anak yg malas belajar
Salah satu cara untuk menerapkan konsep restitusi disiplin diri untuk mengatasi anak yang malas belajar adalah dengan mengajak anak untuk berpikir dan menganalisis masalah yang mereka hadapi. Misalnya, ketika anak mengeluh tentang kesulitan dalam belajar, kita dapat mengajak anak untuk mengevaluasi apa yang menyebabkan kesulitan tersebut. Kita dapat bertanya pada anak, "Apakah ada hal yang menyulitkan kamu dalam belajar?" atau "Apa yang membuat kamu merasa malas belajar?"
Setelah mengetahui masalah yang dihadapi oleh anak, kita dapat memberikan ruang bagi anak untuk memikirkan solusi terbaik. Kita dapat berkata, "Sekarang kamu telah mengetahui masalah yang dihadapi, bagaimana kamu akan menyelesaikan masalah tersebut?" atau "Apa yang akan kamu lakukan untuk mengatasi masalah ini?"
Langkah selanjutnya adalah memberikan dukungan untuk membantu anak mencapai solusi yang mereka pikirkan. Kita dapat membantu anak untuk menemukan cara untuk belajar yang lebih efektif, atau membantu anak untuk menemukan cara yang lebih menyenangkan untuk belajar.
Selain itu, kita dapat menggunakan segitiga restitusi untuk mengatasi masalah ini. Kita dapat mengevaluasi identitas anak, memvalidasi kesalahannya yaitu malas belajar dan menanyakan keyakinannya untuk mengetahui apa yang membuat anak merasa malas belajar. Kemudian kita dapat membantu anak untuk menemukan solusi terbaik yang sesuai dengan keyakinan dan identitas anak.
Jadi, dengan menerapkan konsep restitusi disiplin diri, kita dapat membantu anak untuk belajar mengambil tanggung jawab atas masalah yang dihadapi dan menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Selain itu, kita juga dapat mengajak anak untuk berdiskusi tentang tujuan belajar yang ingin dicapai. Membuat tujuan yang jelas dan spesifik akan membantu anak untuk fokus dan merasa lebih termotivasi untuk belajar. Kita dapat berkata, "Apa yang ingin kamu capai dalam belajar? Apakah kamu ingin lulus dengan nilai yang baik atau ingin menguasai materi tertentu? "
Kita juga dapat memberikan pujian dan penghargaan atas usaha yang dilakukan oleh anak. Memberikan pujian akan membuat anak merasa lebih diakui dan dihargai, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi.
Kita juga dapat memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk membantu anak belajar. Misalnya, kita dapat membantu anak untuk mengatur jadwal belajar, menemukan sumber belajar yang sesuai atau mencari bantuan dari guru atau tutor.
Secara keseluruhan, dengan menerapkan konsep restitusi disiplin diri, kita dapat membantu anak yang malas belajar untuk menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah mereka dan meningkatkan motivasi dan hasil belajar. Ini akan membantu anak untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan dan mengembangkan kemampuan diri yang positif.
Syported by Kemendikbudristek RI