Green chemistry atau “kimia hijau” merupakan bidang kimia yang berfokus pada pencegahan polusi.
Kimia hijau, juga disebut kimia berkelanjutan, adalah cabang ilmu kimia yang menganjurkan desain produk dan proses kimia untuk mengurangi atau menghilangkan penggunaan dan pembentukan senyawa-senyawa berbahaya untuk mengurangi ancaman terhadap kesehatan dan lingkungan.
pembakaran tidak sempurna, perkaratan atau korosi pada logam, dan mencuci dengan deterjen
Hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau:
Pembakaran sempurna.
Pernafasan aerob.
Adanya reaksi dari sabun (detergen )dalam air.
Bila hal-hal yang tidak sesuai dengan prinsip kimia hijau dibiarkan terus terjadi, dampaknya bisa mencakup polusi lingkungan, degradasi sumber daya alam, dan berkurangnya kualitas kehidupan manusia karena paparan bahan kimia berbahaya.
Prinsip kimia hijau mencakup penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan, pengurangan limbah, efisiensi energi, dan penggunaan katalis yang dapat didaur ulang. Juga, mengembangkan metode sintesis yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya serta memprioritaskan keamanan produk bagi konsumen dan lingkungan.
1) Mencegah terjadinya limbah di tempat pertama 2) Menggunakan pereaksi dan pelarut yang aman 3) Melakukan perobahan reaksi secara selektif dan efisien 4) Menghindari produk dan reaksi kimia yang tidak perlu.
Penerapan kimia hijau antara lain pada sistem pengelolaan air dengan menerapkan nanofiltrasi dengan kreasi membran ramah lingkungan untuk menyaring polutan, pembuatan bahan bangunan yang aman bagi manusia dan lingkungan, serta pengelolaan limbah yang sehat bagi lingkungan