Natrium adalah unsur kimia dengan lambang (Na) yang memiliki nomor atom 11, nomor massa 23, dan konfigurasi 1s2 2s2 2p6 3s1
Natrium termasuk kedalam golongan IA pereode 3.
Natrium termasuk kedalam golongan IA pereode 3.
Natrium (Na) adalah salah satu unsur yang melimpah di alam, menempati sekitar 2,6% dari kerak bumi berdasarkan berat. Unsur ini tidak ditemukan dalam bentuk bebas karena sangat reaktif, tetapi hadir dalam bentuk senyawa.
Garam Mineral:
Halit (NaCl): Bentuk mineral utama natrium yang dikenal sebagai garam batu. Banyak ditemukan di tambang garam atau endapan garam laut.
Natron (Na2CO3·10H2O): Mineral karbonat natrium.
Natrium Sulfat (Na2SO4): Ditemukan sebagai mineral mirabilit.
2. Air Laut: Natrium adalah salah satu ion utama dalam air laut, biasanya dalam bentuk natrium klorida (NaCl). Konsentrasi natrium di air laut mencapai sekitar 10,8 gram per liter.
3. Mineral Lain: Seperti feldspar (dalam bentuk aluminosilikat natrium), cryolit (Na3AlF6), dan zeolit.
SIFAT FISIK NATRIUM:
1. Merupakan unsur logam yang berwujud padatan pada suhu ruang
2. Memiliki densitas sebesar 0,970 g/cm³
3. Jari jari atom sebesar 190 pm
4. Titik lebur: 97,8 °C (relatif rendah untuk logam).
5. Titik didih: 883 °C.
6. Natrium adalah konduktor listrik dan panas yang baik, seperti logam lainnya.
7. Memiliki massa jenis rendah, sekitar 0,97 g/cm³ pada suhu kamar, membuatnya lebih ringan dari air.
8. Natrium adalah logam lunak, sehingga mudah dipotong dengan pisau.
9. Memiliki warna putih keperakan yang mengkilap, tetapi permukaannya dengan cepat menjadi kusam karena bereaksi dengan oksigen di udara, membentuk lapisan natrium oksida.
SIFAT KIMIA NATRIUM:
Bersifat reaktif
2. Bereaksi dengan air menghasilkan gas hidrogen dan larutan basa, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
Na (s) + H₂O (l) → NaOH (aq) + 1/2 H₂ (g)
3. Reaksi dengan oksigen menghasilkan senyawa oksida, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
2Na (s) + 1/2 O₂ (g) → Na₂O (s)
4. Reaksi dengan Hidrogen menghasilkan seyawa hidrida, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
Na (s) + 1/2 H₂ (g) → NaH (s)
CARA PEMBUATAN NATRIUM
Proses Down adalah metode utama untuk memproduksi natrium secara komersial.
Prinsip
Natrium diekstraksi dari natrium klorida cair melalui elektrolisis, di mana senyawa tersebut diurai menjadi natrium dan klorin menggunakan arus listrik.
Langkah-langkah
Peleburan Natrium Klorida:
Natrium klorida dipanaskan hingga melebur pada suhu sekitar 800 °C.
Biasanya ditambahkan kalsium klorida (CaCl₂) untuk menurunkan titik lebur dan mengurangi energi yang dibutuhkan.
Elektrolisis:
Katoda (negatif): Natrium ion (Na⁺) direduksi menjadi logam natrium: Na++e−→Na\text{Na}^+ + e^- \rightarrow \text{Na}Na++e−→Na
Anoda (positif): Ion klorida (Cl⁻) teroksidasi menjadi gas klorin: 2 Cl−→Cl2+2 e−2 \, \text{Cl}^- \rightarrow \text{Cl}_2 + 2 \, e^-2Cl−→Cl2+2e−
Pemulihan Produk:
Logam natrium yang terbentuk mengapung di atas cairan karena memiliki densitas lebih rendah dan kemudian dikumpulkan.
Gas klorin yang dihasilkan pada anoda juga dimanfaatkan untuk keperluan industri lain.
Keunggulan Proses Down
Efisien untuk produksi skala besar.
Menghasilkan natrium dengan kemurnian tinggi.
KEGUNAAN NATRIUM:
MANFAAT NATRIUM:
Mengaturan Keseimbangan Cairan.
Natrium berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dengan mengatur jumlah air di dalam dan di luar sel. Ini penting untuk mencegah dehidrasi dan memastikan fungsi sel yang optimal.
Pemeliharaan Tekanan Darah
Natrium membantu mengatur tekanan darah dengan mempertahankan volume darah. Dengan menahan air dalam pembuluh darah, natrium berkontribusi pada stabilitas tekanan darah.
Transmisi Impuls Saraf
Natrium memainkan peran vital dalam transmisi impuls saraf. Ion natrium (Na⁺) bergerak melintasi membran sel saraf, yang memungkinkan komunikasi antara otak dan bagian tubuh lainnya.
Menjaga Keseimbangan Asam-Basa
Natrium berperan dalam menjaga pH darah dan cairan tubuh, yang penting untuk fungsi seluler yang stabil.
Pengawetan Makanan
Dalam kehidupan sehari-hari, natrium sering ditemukan dalam bentuk garam (natrium klorida), yang digunakan sebagai penyedap rasa dan pengawet makanan, membantu memperpanjang umur simpan produk makanan.
DAMPAK
1. Dehidrasi
2. Meningkatkan Risiko Hipertensi dan Penyakit Jantung
3. Memicu Demensia Vaskular
4. Mengganggu Fungsi Ginjal
5. Meningkatkan Risiko Kanker Lambung
6. Penipisan Massa Tulang
7. Kejang Otot