Magnesium memiliki warna abu abu- keperakan yang terlihat sangat kentara ketika logam ini dibiarkan di udara terbuka selama beberapa menit. Adanya warna abu-abu pada magnesium dikarenakan logam ini teroksidasi memebentuk oksida magnesium yang sifatnya inert dan berguna untuk melindungi magnesium dari oksidasi lebih lanjut. Magnesium memiliki titik leleh sebesar 650 °C dan titik didih sebesar 1090 °C, itu artinya magnesium memiliki tititk didih yang paling rendah di golongan II A.
Magnesium adalah logam ringan putih abu-abu, dengan densitas dua pertiga dari densitas aluminium.
Magensium akan menjadi sedikit kusam saat terpapar udara.
Magnesium dilindungi oleh lapisan tipis oksida yang cukup kedap dan sulit dihilangkan.
Magnesium memiliki titik leleh terendah dari 650 °C dan titik didih terendah 1090 °C di antara semua logam alkali tanah.
Magnesium merupakan konduktor listrik dan panas yang baik, meskipun tidak sebaik tembaga atau aluminium.
1. Magnesium oksida merupakan oksida basa sederhana.
2. Reaksi dengan air: MgO + H2O --> Mg(OH)2 + H2
3. Reaksi dengan udara: Menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan.
4. Reaksi dengan Hidrogen: tidak bereaksi
5. Reaksi dengan klor: M + X2 --> (dipanaskan) --> MX2 (garam)
Proses pembuatan magnesium dimulai dengan ekstraksi dari bahan baku. Bahan baku utama untuk produksi magnesium adalah dolomit dan air laut. Dolomit adalah batuan yang mengandung kalsium dan magnesium, sedangkan air laut adalah sumber magnesium yang melimpah.
Dalam proses ekstraksi, dolomit dipanaskan hingga mencapai suhu tinggi untuk menghasilkan oksida magnesium. Oksida magnesium kemudian dicampur dengan air laut yang telah diproses untuk menghasilkan hidroksida magnesium. Hidroksida magnesium ini kemudian dipanaskan lagi untuk menghasilkan magnesium murni.
Setelah ekstraksi, proses pemurnian ini melibatkan pengendapan dimana proses ini partikel magnesium dipisahkan dari larutan dilanjutkan Filtrasi kemudian digunakan untuk menghilangkan partikel yang tidak diinginkan, terakhir pengeringan digunakan untuk menghilangkan kelembaban dari magnesium.
Proses pembentukan ini dapat melibatkan Pengecoran yaitu proses di mana magnesium cair dituangkan ke dalam cetakan untuk membentuk produk, Pengepresan melibatkan penggunaan tekanan untuk membentuk magnesium menjadi bentuk yang diinginkan, dan pengekstrusan melibatkan penggunaan tekanan dan panas untuk membentuk magnesium menjadi bentuk yang diinginkan.
Reaksi Kimia Magnesium Dengan Air
Mg + 2H2O → Mg (OH)2 + H2
Kesehatan Tulang: Magnesium berperan penting dalam menjaga kekuatan tulang. Sekitar 60% magnesium dalam tubuh disimpan di tulang, dan asupan yang cukup dapat mengurangi risiko osteoporosis dan patah tulang
Meningkatkan Performa Fisik: Magnesium membantu dalam pemindahan glukosa ke otot dan pengurangan laktat, yang dapat meningkatkan performa latihan
Kesehatan Jantung: Kekurangan magnesium telah dikaitkan dengan peningkatan risiko hipertensi dan gangguan jantung lainnya
Mencegah Migrain: Asupan magnesium yang cukup dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan serangan migrain
Pengaturan Gula Darah: Magnesium berperan dalam fungsi insulin dan membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil, sehingga dapat mengurangi risiko diabetes
Paduan Logam: Magnesium sering digunakan untuk membuat paduan dengan aluminium, yang dikenal sebagai magnalium. Paduan ini ringan namun kuat, sehingga banyak digunakan dalam industri penerbangan dan otomotif
Bahan Refraktori: Senyawa magnesium seperti magnesium oksida digunakan sebagai bahan refraktori dalam pembuatan besi, baja, dan kaca
Obat Medis: Magnesium digunakan dalam berbagai aplikasi medis, termasuk sebagai antasida (misalnya, susu magnesia) dan obat pencahar
Energi Terbarukan: Reaksi magnesium dengan air dapat dimanfaatkan untuk menyimpan energi, menjadikannya bahan yang menarik untuk teknologi penyimpanan energi
Nutrisi Penting: Magnesium adalah mineral esensial untuk kesehatan manusia. Ia berperan dalam berbagai fungsi biologis, termasuk sintesis protein, fungsi otot dan saraf, serta regulasi tekanan darah.
Peran dalam Ekosistem: Magnesium merupakan komponen penting dalam klorofil, yang diperlukan untuk fotosintesis pada tanaman.
Pengolahan Air: Dalam industri pengolahan air, magnesium digunakan sebagai koagulan untuk mengendapkan senyawa berbahaya, membantu mengurangi pencemaran air.
Kesehatan Tanaman: Magnesium meningkatkan penyerapan kalsium oleh tanaman, yang penting untuk pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Keseimbangan magnesium dan kalsium dalam tanah dapat meningkatkan hasil pertanian
Pencemaran Air: Penggunaan pupuk yang mengandung magnesium secara berlebihan dapat menyebabkan pencemaran air, terutama jika larut ke dalam sumber air. Hal ini dapat berkontribusi pada eutrofikasi, yang mengurangi kadar oksigen di perairan dan membahayakan kehidupan akuatik
Keracunan pada Dosis Tinggi: Meskipun jarang terjadi, kelebihan magnesium dalam tubuh akibat konsumsi suplemen atau obat-obatan dapat menyebabkan efek samping seperti diare, mual, dan gangguan saraf
Masalah Teknologi: Kadar magnesium yang tinggi dalam air dapat menyebabkan pembentukan kerak pada peralatan industri dan pipa, yang dapat mengganggu operasi dan efisiensi sistem
Dampak Lingkungan dari Pengolahan Air: Proses penghilangan magnesium dari air sering kali memerlukan penggunaan bahan kimia dan energi, yang dapat memiliki dampak lingkungan tersendiri jika tidak dikelola dengan baik