Kegiatan Amal dan Pembinaan (KALPA) XII


KALPA XII ialah Kegiatan Amal dan Pembinaan yang dilakukan untuk membina dan mengajak mahasiswa baru Buddhis angkatan 2021 untuk beramal terhadap sesama. Bukan hanya itu, KALPA juga bertujuan untuk memperkenalkan KBMB Untan dan untuk mendekatkan mahasiswa baru dengan sesama angkatannya. Kemudian, KALPA juga menjadi ajang regenerasi bagi KBMB Untan.


Anthony Astrawinata selaku Ketua Panitia menjabarkan rangkaian kegiatan KALPA XII dimulai dari pertemuan perdana, pemberian tugas-tugas yang tujuannya membuat mahasiswa baru Buddhis angkatan 2021 saling mengenal, Focus Group Discussion (FGD), dan Kegiatan PPM yang ditutup dengan puncak KALPA XII Online.


KALPA XII mengusung tema “Berkolaborasi dalam Perbedaan” yang filosofinya diungkap oleh Ariya Sapta Putra (CO Perlengkapan dan Keamanan). “Berkolaborasi dalam perbedaan artinya adalah mereka mahasiswa baru itu berbeda-beda sehingga harus bisa berkolaborasi agar dapat bersatu untuk mencapai kebersamaan.”


Winny Adrianto (CO Acara) menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan KALPA XII dimulai dari pertemuan perdana hingga Puncak KALPA XII Online. “Ada empat rangkaian kegiatan, yaitu: Pertemuan Perdana, FGD (Focus Group Discussion), Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM), dan Puncak KALPA XII Online. Pertemuan Perdana ini bertujuan untuk memperkenalkan KALPA dan KBMB Untan.”


Kepanitiaan KALPA XII ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan lamanya dengan jumlah panitia 33 orang yang diketuai oleh Saudara Anthony Astrawinata.


“Mahasiswa baru Buddhis angkatan 2021 juga sangat excited dan membanggakan karena ada yang bahkan sampai bela-belain nginap di hotel di Pontianak hanya untuk mengikuti kegiatan PPM” tutur Nadya Angela (PM) ketika ditanyai mengenai hal yang spesial dari KALPA XII ini dibanding dengan KALPA sebelumnya.


Dalam penyelenggaraan kegiatan ini juga mengalami kendala yang terjadi. Dijelaskan oleh Ferencia Elianty (CO HPD) "Kendala ada di internal juga dimana adanya panitia yang tidak bertanggung jawab, sehingga membuat pekerjaan kurang maksimal”.


"Sukanya menurut saya yaitu ketika saya sendiri, yang tidak pernah menjadi inti panitia sebelumnya dan tidak ikut kepengurusan, mendadak berani maju menjadi Ketua Panitia dan membuktikan sekarang bahwa dia bisa dan berhasil di kepanitiaan KALPA XII ini. Dukanya itu, ada satu momen dimana tidak satu suara dan tidak sefrekuensi.” ungkap Suwandi Nugroho (PM) ketika diwawancarai mengenai momen kepanitiaan yang ia alami.


Duka selama kepanitiaan berlangsung juga diungkap oleh Ema Fritania (Bendahara). “Dukanya itu karena tidak bisa membuat KALPA tiga hari dua malam dikarenakan kondisi pandemi.” ungkapnya ketika diwawancarai.


Pesan, kesan, dan saran untuk kepanitiaan KALPA selanjutnya diungkapkan Anthony Astrawinata (Ketua Panitia) "Kesannya, saya tidak mengikuti pengurus dan mendadak ingin naik menjadi Ketua Panitia. Disini saya juga mendapat banyak cerita dan ghibahan sesama inti yang menciptakan kebersamaan yang susah dilupakan. Pesannya, untuk kedepannya jalankan KALPA tiga hari dua malam jika kondisi sudah membaik dan harus banyak melakukan konsultasi kepada senior. Kemudian untuk Ketua Panitia KALPA selanjutnya diharapkan harus banyak melakukan konsultasi juga supaya maksimal".


Devi Intansari Tedy (Sekretaris) juga mengungkapkan kesan yang ia rasakan selama kepanitiaan KALPA XII berlangsung. “Yang paling berkesan untuk saya adalah kebersamaan yang benar-benar saya rasakan selama kegiatan PPM offline berlangsung.” tuturnya. (/Df)