tanah minang 1970

tanah minang 1970

72,600


Penulis : Jeya

Tebal : 169 halaman


Blurb:

"Ibu Ratih bilang, Kau dan aku tidak akan direstui ayahmu. Aku hanya ingin memastikan tentang hal itu." Kali ini senyuman Ranan tiba tiba menipis mendengar kalimat yang keluar dari bibir merah muda milik Hua.


Ranan tahu bahwa gadis pujaan hatinya ini 'buta' akan adat di Minangkabau, sebab Hua adalah orang baru sekaligus bukan orang Minangkabau membuatnya tak tahu tentang adat.


Senyuman Ranan kembali terlihat, kali ini senyuman itu seperti ingin memberikan penenang. Setelahnya Ranan berkata; "Mungkin saja itu benar, tapi aku mencintaimu dan aku berjanji akan mendapatkan restu untuk kau dan aku dari ayahku."


"Kau hanya perlu menungguku sedikit saja, berkenankah kau menungguku?" Ranan menyelidik wajah Hua yang terus saja menunduk, ia sedikit penasaran dengan ekspresi yang Hua berikan.


Hua memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya, senyuman ia tunjukan pada Ranan membuat sang laki laki tak kalah berdebarnya kali ini.


"Aku akan menunggumu, silakan kau cari restu itu untuk kita."Â