What is Behavioral Economics?

Cartwright (2011) menggarisbawahi 3 hal penting dari behavioural economics. Pertama, behavioural economics mempelajari perilaku dan konsekwensinya. Kedua, behavioural economics menguji model ekonomi terhadap manusia, yaitu dengan melihat kapan model itu dapat menjelaskan fenomena yang ada dan kapan model itu gagal menjelaskan, atau memperdalam model untuk dapat mengakomodasi perubahan atau agar lebih representatif. Ketiga, behavioural economics adalah terkait aplikasi dari eksperimen di lab, dan mendalami hubungan antara economics dan psychology serta ilmu sosial lainnya.

Camerer & Lowenstein (2004) menekankan bahwa behavioural economics memberikan economics kekuatan untuk menjelaskan (explanatory power). behavioural economics memberikan landasan yang lebih kokoh kepada economics untuk memberikan analisa yang lebih akurat dan memilihkan kebijakan (policy) yang lebih bermanfaat. Sejatinya economics itu adalah behavioural economics juga, karena inti dari economics adalah mempelajari prilaku (behaviour). Pembedaan nama antara economics dan behavioural economics ini sebaiknya hanya dimaknai dari penekanan bahwa dalam behavioural economics, pengertian “behaviour” tidak dibatasi oleh pendekatan kaku manusia yang tunduk pada persamaan-persamaan matematika. Behavioural economics hadir tidak untuk menegasi economics tetapi lebih memberikan tawaran-tawaran lebih berlimpah untuk menguji atau mencerahkan masalah-masalah yang belum atau tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh economics.

References:

Camerer, C. F., & Lowenstein, G. (2004). Advances in Behavioral Economics / edited by Colin F. Camerer, George Loewenstein, and Matthew Rabin. (Roundtable series in behavioral economics). London.: New York : Princeton, N.J.

Cartwright, E. (2011). Behavioral Economics. New York, NY: Routledge.