Membangun rapport: Menyapa konseli dengan ramah dan menciptakan suasana nyaman
Mengungkapkan masalah: konseli menceritakan masalah
Menjelaskan proses : memberikan penjelasan proses tentang hipnokonseling dan manfaatnya
Menentukan defense mechanism
Asesmen bertujuan untuk menentukan hipnosability konseli. Hipnosability terbagi menjadi tiga, yaitu tinggi (high), sedang (moderat), dan rendah (low).
1. MATA YANG DIBERI LEM
Mulailah dengan mengambil beberapa napas dalam-dalam, membiarkan tubuh anda rileks dengan setiap napas yang anda hirup dan hembuskan sekarang, saya akan mengoleskan sedikit lem disekitar area mata anda
Lem ini akan memberikan sensasi ringan dan membuat mata anda terasa seperti terikat, sehingga anda tidak akan bisa membukanya. Saya akan meminta anda untuk membayangkan bahwa setiap kali anda mencoba membuka mata, lem ini akan menjadi semakin kuat menahan mata anda untuk tertutup
Bayangkan sensasi ini dengan detail dan biarkan diri anda terbawa oleh imajinasi anda.
2. TANGAN BESI
Minta konseli untuk duduk atau berdiri dengan satu tangan diangkat lurus ke depan
Katakan kepada subjek bahwa tangan mereka akan mulai terasa sangat berat seperti terbuat dari besi
Mulailah dengan sugesti verbal: “Bayangkan tangan anda berubah menjadi besi berat. Semakin anda mendengarkan suara saya, semakin berat tangan anda rasanya. Rasakan beratnya menarik tangan anda ke bawah”
Amati apakah tangan subjek mulai turun. Respon ini menunjukkan tingkat sugestibilitas mereka.
3. TANGAN BALON
Konselor meminta konseli untuk rileks dengan mengatur pernafasan
Konseli diminta untuk menutup mata dengan keadaan rileks kemudian satu tangan diluruskan dengan mengepal dan hanya jari jempol saja dalam posisi berdiri
Konselor meminta konseli untuk rileks, setelah itu konselor menginstruksikan kepada konseli “bayangkan ada seseorang yang mengikatkan tali pada jari jempolmu”
Konselor menginstruksikan kembali “bayangkan ada seseorang yang mengikatkan 100 balon pada jari jempolmu”. (jika konseli berhasil mengimajinasikan instruksi dari konselor maka tangan konseli akan terasa ringan dan terangkat)
Jika dirasa sudah semakin rileks konselor akan menginstruksikan kembali “bayangkan kembali sebanyak 100 dan balon itu akan semakin membuat tanganmu terangkat”
Konselor meminta konseli untuk tidak melawan apapun yang terjadi
Kemudian konselor akan menginstruksikan kembali “bayangkan ada angin yang berhembus kencang dan membuat balon ikut bergerak mengikuti arah angin. (jika berhasil maka tangan konseli akan ikut bergerak mengikuti instruksi)
Konselor menginstruksikan kembali “bayangkan ada seseorang yang menambahkan satu balon yang besar berwarna merah yang membuat tangan mu semakin terangkat”
Setelah itu konselor akan meminta konseli untuk membuka mata.
Setelah dilakukan assesmen didapatkan hasil :
Apabila hipnosabilitynya tinggi maka bisa langsung ke langkah induction dan dimasukkan ke gelombang otak yang rendah
Apabila hipnosabilitynya sedang, maka bisa menggunakan hipnotis training dan menjelaskan tentang kesadaran
Sadar
Tidak sadar
Bawah sadar
Gelombang otak: betha, alpha, tetha hingga delta
Apabila hypnosabilitynya rendah, maka klien dapat disuruh pulang, karena tidak cocok menggunakan hipnokonseling.
Teknik yang digunakan :
Apabila hipnosibiltynya tinggi bisa menggunakan speed induction, pendulum
Apabila hipnosibilitynya moderat, bisa menggunakan progressive relaxsation
1. TEKNIK PENDULUM
Sebelum melaksanakannya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu dalam memegang klien harus terukur atau pada batas tertentu. Pendulum yang dipakai sepanjang 20 cm dan derajatnya 45. Sugesti masuk melalui perkataan saat induksi dengan pendulum. Seperti mengatakan “rasakan mata anda berair, perih dan merah”. Tangan juga harus dalam posisi yang siap saat melakukan teknik pendulum agar konseli tidak kehilangan keseimbangan. Posisi kepala konseli harus condong ke atas (mendongak) dan posisi pendulum diantara garis alis mata.
Pendulum merupakan salah satu alat bantu dalam melakukan proses penggalian data pikiran bawah sadar. Pendulum, atau lebih mudah dipahami dengan istilah bandul, terbuat dari sebuah beban yang diikat dengan seutas benang. Beban ini bisa berupa cincin, baut kecil, batu, atau apa saja. Yang penting ukurannya kecil dan agak berat. Pendulum bekerja dengan dengan prinsip ideomotor respon yang langsung digerakkan pikiran bawah sadar. Penggunaan pendulum untuk menggali data atau informasi dari pikiran bawah sadar hanya bisa dilakukan dengan menggunakan pertanyaan yang jawabannya “Ya”, “Tidak”, “Tidak tahu”, atau “Tidak bersedia menjawab”. Dengan demikian terapis harus benar-benar cakap dalam menyusun pertanyaan, bukan pernyataan. Pendulum tidak bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan yang sifatnya terbuka, misalnya, “Apa yang membuat klien sedih?”, karena pertanyaan ini membutuhkan jawaban panjang. Pendulum biasanya hanya bisa bergerak empat arah. Pertama, ke atas dan ke bawah. Kedua, ke kiri dan ke kanan. Ketiga, berputar searah jarum jam. Keempat, berputar berlawanan dengan arah jarum jam.
Langkah singkat penggunaan teknik:
Konselor meminta konseli untuk duduk dengan posisi kedua kaki menyentuh lantai, kedua tangan di atas paha, badan rileks dan bersandar pada kursi.
Konselor meminta konseli untuk atur napas sampai konseli merasa lebih rileks, dengan bertanya "Apakah sudah rileks?"
Jika sudah, konselor meminta konseli untuk fokuskan pandangan pada pendulum, Pendulum tersebut diayunkan oleh konselor kekanan dan kekiri, dan meminta konseli untuk membiarkan mata konseli mengikuti arah pendulum tersebut.
konselor meminta konseli untuk mengikuti arah pendulum ini bergerak, dan konselor berkata "Semakin kamu menatap pendulum ini mata kamu semakin perih, berair, dan merah"
Konselor meminta konseli untuk tetap ikuti arah gerak pendulum, dan meminta konseli merasakan matanya semakin berat, semakin perih, semakin berair.
konselor berkata "kamu memilih untuk menutup matamu dan tidur.. masuki alam tidurmu, semakin dalam 5....4....3....2....1"
2. SPEED INDUCTION
Speed Induction atau "induksi cepat" adalah teknik dalam hipnosis yang digunakan untuk membawa seseorang ke dalam keadaan hipnotis dengan cepat, sering kali hanya dalam hitungan detik atau menit. Teknik ini berguna dalam situasi klinis, terapeutik, atau demonstrasi di mana waktu menjadi faktor penting.
Berikut langkah-langkah melakukan Speed Induction :
Mintalah klien untuk duduk dengan tenang dan relax/reclining. Kalau memungkinkan duduk di kursi yang ada penyangganya.
Tangan kanan konseli diletakan diatas tangan konselor
Minta Klien menekan tangan konselor dengan kuat, kuat dan kuat
Sambil tatap mata saya, tatap mata saya tekan kanan kuat
Setelah itu konselor melepas tangan lalu minta klien untuk tidur ( tangan konselor minggat)
Tekan semakin keras, semakin keras, keras dan tidur ( intonasi harus tegas dan kaget)
Sekarang memasuki alam sadarmu, bayangkan saat ini kamu berada di eskalator, kamu merasa semakin relax, relax dan relax
5 semakin relas, 4, 3,2,1 masuki alam tidur,,rasakan bahagia yang tiada taranya. Membuat kamu tersenyum dan bahagia.
Saya hitung 1, 2 ,3 tarik napas dan bangun.
3. PROGRESSIVE RELAXATION
Cara pelaksanaan progressive relaxation dalam induksi :
Ajak basa-basi
Meminta izin dan kesediaan konseli
Cek relaksasi konseli (kalau rileks maka beratnya ada di tangan konselor) (tangannya tidak akan jatuh di paha)
Jika assesment hipnosabilitynya rendah maka harus diberi penjelasan terlebih dahulu
Pelaksanaan:
Baik helen, sekarang ibu akan membimbing kamu menuju situasi yang nyaman dan rileks. Silahkan untuk memejamkan matamu secara perlahan dan rileks, lalu sebarkan rileks itu ke bola matamu, kening, pipi, rahang dan sebarkan rasa rileks itu ke seluruh kepalamu dan kamu semakin rilek dan semakin nyaman.
Dan sekarang izinkanlah seluruh saraf diwajahmu untuk rileks dan lepaskan ketegangan yang ada, bagus sekali oke good. Sekarang sebarkan keseluruh kepalamu dan kemudian turunkan relaksasi itu ke bagian leher, tengkuk, dan pundak yang sudah menahan banyak beban selama ini, sekarang izinkan mereka untuk rileks dan lepaskan semua keteganan itu. Sekarang sebarkan rileks itu ke bagian dada, punggung, jantung, paru-paru dan hatimu. Semua bagian ini sudah bekerja keras untukmu. Ucapkan terima kasih untuk mereka, okee good…
Sekarang sebarkan rasa rilek itu ke tanganmu, rasakan tanganmu menjadi ringan dan tenang, okee good. Izinkan rileksasi itu turun ke telapak tanganmu, rasakan nyaman dan rileks yang menyelimuti telapak tanganmu, good... lalu izinkan rasa rileks itu turun ke perutmu, ucapkan terima kasih pada perutmu yang sudah menampung berbagai perasaan, dan ketegangan, sekarang boleh rileks. Sekarang, izinkan rasa rileks itu turun ke paha kamu, paha adalah baian yang paling kuat yang sudah menopang tubuhmu selama ini.
Ucapkan terima kasih pada pahamu, good... terakhir biarkan rasa rileks itu turun ke telapan kakimu, rasakan seluruh tubuhmu kini menjadi sangat rileks dan nyaman. Sekarang, tolong gerekkan telunjuk tangan kanan jika kamu merasa sedih dan tolong gerakkan telunjuk tangan kiri kamu jika kamu merasa kecewa. Baik sekarang kamu merasa sedih atau kecewa. Lalu apakah sekarang saya bisa berbicara dengan mu
Jika diperlukan konselor dapat membawa konseli pada konseli yang lebih dalam. Konselor dapat menginstruksikan dengan cara seperti “hitungan 5 semakin dalam, 4 dua kali lebih dalam, 3 sangat dalam, 2 sungguh amat dalam, 1 kamu sudah berada pada kondisi yang sangat rileks dan nyaman”. Atau dapat juga dengan konselor mengatakan “masuki alam relaksasi dan alam bawah sadarmu”. Setelah melakukan teknik deepening maka konseli sudah semakin memasuki ketidak sadarannya.
Pelaksanaan :
Lift
“Bayangkan sekarang kamu berada lift di lantai 10 dan kamu akan turun ke lantai 1 secara perlahan bayangkan saat ini kamu turun di lantai 8 dan kamu merasa lebih tenang, lebih dalam dan lebih rileks, kemudian kamu akan turun ke lantai 7 rasakan lebih dalam kamu akan, semakin rileks dan semakin tenang dan kamu turun lagi ke lantai 3 dan kamu akan semakin rileks, semakin tenang dan saat ini kamu dibawa turun lagi ke lantai 1 dimana kamu sudah merasa lebih dalam, lebih rileks dan lebih tenang dan tetap tenang disana.... dalam kondisi yang aman dan nyaman
Count Down (Tangga)
Bayangkan sekarang kamu berada di lantai 5 dan kamu akan menuruni tangga ke lantai 4. kamu akan merasa lebih tenang dan rileks saat menuruni anak tangga tersebut, kemudian kamu akan turun ke lantai 3 dan rasakan lebih tenang dan lebih rileks, kemudian kamu akan turun ke lantai 2 dan rasakan lebih tenang dan semakin lebih rileks, lalu kamu menuju ke lantai 1 dimana kamu sudah merasa lebih dalam, lebih rileks dan lebih tenang dalam kondisi yang aman dan nyaman.
ANCHORING 1
Anchoring dilakukan dengan tujuan agar proses sebelumnya dapat tertanam dalam diri konseli, sehingga saat memulai sesi hipnokonseling berikutnya, konselor tidak perlu mengulang dari awal (tahap 1,2,3..). Untuk itu, konselor dapat memberikan seperti suara, sentuhan, atau kata-kata instruksi seperti, 'Setiap kali kamu mendengar suara jentikan jari saya, kamu akan merasa lebih rileks dan berada dalam kondisi relaksasi yang dalam,' atau 'Setiap kali kamu mendengar saya bersiul, kamu akan merasa tenang dan nyaman juga bisa dengan ‘kapanpun menjentikan jari saya, kamu akan merasa lebih rileks’.
Suggestion pemberian kalimat afirmatif yang ditanamkan ke dalam alam bawah sadar saat berada dalam kondisi relaksasi. Pada tahap suggestion konselor akan memberikan sugesti positif kepada konseli selama sesi hipnotis, dengan harapan bahwa pesan-pesan tersebut dapat tertanam dalam pikiran bawah sadar konseli dan tetap berpengaruh meskipun konseli telah keluar dari kondisi hipnosis.
Adapun syarat atau hukum sugesti sebagai berikut:
Kalimat positif
Sugesti harus disampaikan dalam bentuk kalimat positif, Jika menggunakan kata negatif, seperti "tidak gugup", maka yang tertangkap oleh pikiran bawah sadar bisa justru “gugup”.
Free will
Sugesti yang diberikan tidak boleh memaksa atau bertentangan dengan nilai/keyakinan individu. Pikiran bawah sadar akan menolak sugesti yang terasa mengancam kebebasan atau kehendak bebas seseorang.
Present tense
Sugesti sebaiknya menggunakan kalimat waktu sekarang (present tense) karena pikiran bawah sadar bekerja di saat ini, bukan masa depan atau masa lalu.
Contoh kalimat :
Kamu percaya diri
kamu bisa
kamu hebat, kamu berani
ANCHORING 2
Pada tahap ini konselor akan memberikan instruksi kepada konseli dengan meminta untuk membuat gerakan. Setiap kali konseli melakukan gerakan tersebut maka konseli akan kembali merasakan sugesti yang telah diberikan sebelumnya
Contoh kalimat:
Setiap kali kamu mengepalkan tanganmu, kamu semakin berani, semakin hebat dan kamu bisa untuk tampil lebih percaya diri
Pada tahap ini, konselor secara bertahap akan membimbing konseli untuk kembali ke kesadaran penuh dengan menggunakan teknik hitungan naik. Misalnya, konselor dapat mengatakan, "Saya akan mengakhiri sesi ini dengan menghitung dari satu hingga tiga. Setiap angka akan membawa anda semakin sadar dan segar." Konselor kemudian akan mengarahkan konseli untuk menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, sambil memberikan instruksi untuk setiap hitungan, seperti "Satu, tarik nafas dalam... hembuskan perlahan... dua, tarik napas lagi... hembuskan lebih dalam... tiga, buka mata Anda, rasakan kesegaran dan kenyamanan menyeluruh." Dengan cara ini, konselor memastikan bahwa konseli kembali ke keadaan sadar dengan penuh kesadaran dan kenyamanan. Sekarang rileks, saya akan menghitung dari 1 sampai 5. Ketika kamu bangun, perasaanmu akan lebih tenang dan kamu akan lebih mampu meraih potensimu.
Contoh kalimat:
"Saya akan mengakhiri sesi ini dengan menghitung dari satu hingga lima. Setiap angka akan membawa anda semakin sadar dan segar."
Satu…….tarik napas panjang, hembuskan perlahan, dan rasakan ketenangan mengalir ke seluruh tubuhmu.
Dua…….tarik napas panjang, hembuskan perlahan, kamu semakin tenang dan siap untuk menghadapi tantangan.
Tiga…….tarik napas panjang, hembuskan perlahan, kamu merasakan keberanian dalam dirimu.
Empat……tarik napas panjang, hembuskan perlahan, kamu semakin yakin dengan kemampuanmu.
Lima…….tarik napas panjang, hembuskan perlahan, kamu siap untuk meraih potensimu.
Sekarang, buka matamu perlahan, dan rasakan ketenangan serta kepercayaan diri dalam dirimu.
Breaking stage merupakan tahap berbincang santai di luar dari sesi atau tidak ada hubungannya dengan proses hipnotis. Tujuannya agar konseli tidak memikirkan apa yang terjadi ketika konseling berlangsung.
Contohnya bisa dengan memberikan pertanyaan
kamu tinggal dimana ?
Selama ini tinggal dengan siapa?
Past hypnotic session dapat disebut repetisi atau pengulangan suatu informasi, tindakan, atau pengalaman untuk memperkuat pemahaman, memori, atau keterampilan. Dalam konteks pembelajaran dan hipnosis, repetisi digunakan untuk menanamkan sugesti atau ide agar lebih mudah diingat dan diterapkan. Semacam anchor yang digunakan misalnya “aku adalah tuan atas diriku” , “aku mampu melewati segala sesuatu yang datang kepadaku”, aku tangguh dan mampu mengatasi apa pun”.