Seperti halnya Schmidt dan Ferguson, untuk keperluan pola pembudidayaan tanaman perkebunan, seperti tanaman teh, kopi, dan kina, seorang ahli Botani dari Belanda bernama Junghuhn membuat penggolongan iklim khususnya di negara Indonesia terutama di Pulau Jawa berdasarkan pada garis ketinggian. Indikasi tipe iklim adalah jenis tumbuhan yang cocok hidup pada suatu kawasan. Junghuhn membagi lima wilayah iklim berdasarkan ketinggian tempat di atas permukaan laut sebagai berikut ini:
Zona Iklim Panas, antara ketinggian 0–600 meter di atas permukaan laut, dengan suhu 26,3–22°C. Daerah ini sangat cocok untuk ditanami padi, jagung, kopi, tembakau, tebu, karet, kelapa& kakao.
Zone Iklim Sedang, antara ketinggian 600–1.500 meter di atas permukaan laut, dengan suhu22-17,1°C. Daerah ini sangat cocok untuk ditanami padi, tembakau, teh, kopi, cokelat, kina & sayuran.
Zone Iklim Sejuk, antara ketinggian 1.500–2.500 meter di atas permukaan laut, dengan suhu 17,1–11,1°C. Daerah ini sangat cocok untuk ditanami teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
Zone Iklim Dingin, antara ketinggian lebih dari 2.500meter di atas permukaan laut, dengan suhu 11,1–6,2°C. Tumbuhan yang masih mampu bertahan adalah lumut dan beberapa jenis rumput serta tidak ada tanaman budidaya.