SMA MBS Al Amin Bojonegoro mengadakan kegiatan riset dan teknologi (Religi) yang fokus pada pembuatan pupuk berbahan baku fosfat alam. Inisiatif ini muncul sebagai tanggapan terhadap kelangkaan pupuk dan kenaikan harga akibat penghapusan subsidi oleh pemerintah. Mengingat pentingnya pupuk dalam sektor pertanian, proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan fosfat dari tanah sebagai bahan dasar pembuatan pupuk alami yang ramah lingkungan dan terjangkau, sekaligus mendorong budidaya fosfat alam.
Fosfat merupakan elemen penting dalam pembentukan protein dan metabolisme tanaman, dan banyak ditemukan di alam dalam bentuk senyawa fosfat dari fosfor yang ada di tanah, air, dan sedimen. Untuk mewujudkan proyek ini, siswa menggunakan berbagai alat dan bahan seperti granulator, sekop, ember kecil, swan sprayer, gerobak dorong, terpal, ayakan pasir, dan garuk jemur. Bahan-bahannya meliputi tanah fosfat (P2O5), bahan organik, dolomit (CaCO3), urea (CO(NH4)2), ZA ((NH4)2SO4), zink (Zn), kalium (K), seaweed, dan air.
Hasil proyek ini menunjukkan bahwa pupuk fosfat yang dibuat memiliki kandungan fosfor sebesar 13,1%, kalium 0,13%, kalsium 12%, nitrogen dari ZA sebesar 0,954%, dan nitrogen dari urea sebesar 2,3%. Dengan pemahaman mendalam tentang komposisi dan proses pembuatan pupuk, siswa diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan ini untuk mengatasi masalah pertanian di lingkungan mereka.
Proyek ini tidak hanya memberikan solusi jangka pendek terhadap kelangkaan pupuk tetapi juga mendidik generasi muda tentang pentingnya inovasi dan keberlanjutan dalam pertanian. Kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari pihak sekolah dan masyarakat sekitar, serta diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya untuk terus berinovasi demi kesejahteraan pertanian dan lingkungan.