Fenomena food waste di Indonesia semakin meningkat, dengan negara ini menempati peringkat kedua sebagai penghasil food waste terbesar di dunia setelah Arab Saudi. Berdasarkan laporan Economist Intelligence Unit (EIU), Indonesia menghasilkan sekitar 300 kg food waste per kapita setiap tahunnya. Ironisnya, 13,5% dari total 269 juta penduduk masih menderita kelaparan (BPS, 2019).
Program penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dua pertanyaan utama: bagaimana cara mengurangi sisa sampah makanan dan bagaimana mengelola sampah menjadi pupuk cair. Tujuan utamanya adalah mengolah sampah makanan menjadi pupuk cair yang efektif. Proses pengolahan dilakukan oleh siswa menggunakan alat dan bahan sederhana seperti polly bag, ember, lalat cabai, gelas plastik, dan toples kedap udara. Bahan utama yang digunakan meliputi sisa kulit buah, molase, EM4, sebutir telur, dan air beras.
Langkah-langkah pembuatan melibatkan pengumpulan bahan, penambahan molase sebagai sumber energi bakteri, pengadukan dengan EM4 untuk mempercepat fermentasi, dan penyimpanan dalam toples kedap udara selama dua minggu. Hasilnya adalah pupuk cair yang diencerkan dan digunakan pada tanaman cabai, yang menunjukkan variasi pertumbuhan berdasarkan dosis pupuk.
Pupuk cair poca Best fermentasi, projek Religi kelas X SMA MBS Al Amin Religi Bojonegoro
Panen Pupuk Cair Organik
Proses Pencampuran Bahan Bahan Pembuat Pupuk
Membuat media tanam
Pemilahan Bibit Cabai untuk dipindah di media tanam
Merajang sampah organik
EM4 untuk fermentasi
Mencampur EM4 dengan bahan lainnya ke dalam wadah
Mengaduk/bahan yang sudah tercampur untuk di fermentasi
OUTING CLASS SMA MBS AL AMIN DI GENYO MERCH :
BELAJAR LANGSUNG PROSES KREATIF SABLON
SMA MBS Al Amin Religi Bojonegoro menyelenggarakan outing class secara rutin dua kali setahun, sebagai agenda wajib bagi para santri. Kegiatan ini bertujuan tidak hanya sebagai metode pembelajaran di luar kelas (kontekstual) yang memungkinkan interaksi langsung dengan lingkungan, tetapi juga sebagai sarana rekreasi dan pemberdayaan spiritual. Dalam outing class, para santri diajak berinteraksi dengan masyarakat sekitar, memperluas wawasan mereka, dan meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai sosial serta spiritual. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar para santri, sekaligus membentuk karakter mereka dalam konteks interaksi sosial yang lebih luas.
POSTER ISRAF DAN TABZIR