Dayah Terpadu Darul Mukhlisin Burnijimet sejak berdirinya tahun 1990 telah menetapkan arah pendidikan yang terintegrasi dengan memadukan antara kurikulum dayah dan kurikulum pendidikan nasional yang seimbang antara muatan pendidikan agama (dirāsah islāmiyah), sains dan teknologi (dirāsah ammah). Dalam rangka membentuk kader-kader santri sebagai intelektual Muslim yang berkualitas di tengah-tengah masyarakat demi terwujudnya visi dan misi dayah. Dalam implementasi muatan kurikulum pada sistem pendidikan dayah tersebut, dalam prosesnya membutuhkan sumber daya teungku dayah yang mampu aktif bekerja sesuai tuntutan profesinya sebagai pendidik yang profesional sesuai bidang dan keahlian yang dimiliki, serta berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan dayah. Keberadaan teungku dayah adalah salah satu sub sistem yang menjadi faktor pendukung keberhasilan pendidikan dayah yang bermutu.
Teungku dayah merupakan pendidik dan pengajar di dayah dipersyaratkan memiliki kualifikasi keilmuan yang memadai dan keterampilan yang cukup dalam menjalankan tugas sesuai tuntutan profesinya. Selain itu para teungku dayah juga harus menetap tinggal di kompleks dayah, sebab teungku dayah bukan hanya dibebani tugas saja, akan tetapi teungku dayah juga berfungsi sebagai pembimbing, pelatih, pembina, pengawas yang selalu melakukan monitoring dan evaluasi semua rangkaian kegiatan santri sejak bangun tidur sampai tidur kembali, teungku dayah selalu memberi motivasi dan semangat kepada santri agar senantiasa meningkatkan konsentrasi dalam proses belajar mengajar di kelas, maupun kegiatan di luar kelas.