Pernahkah kalian mendengar nama Schrodinger? Pada materi sebelumnya kita sudah belajar mengenai teori mekanika kuantum, kira-kira apa bunyi teori yang ditemukan oleh Schrodinger? Yuk kita bahas!
Dalam teori atom Niels Bohr dinyatakan bahwa elektron bergerak mengitari inti atom pada suatu orbital yang berbentuk lingkaran. Namun, hal ini disanggah oleh Schrodinger yang menyatakan bahwa...
"Elektron tidak mengorbit inti, tetapi elektron bersifat sebagai gelombang yang bergerak pada jarak dan energi tertentu di sekeliling inti." - Schrodinger
Berdasarkan teori ini, ditemukan persamaan yang dapat menemukan daerah dengan peluang terbesar ditemukannya elektron pada suatu atom. Penggambaran tiga dimensi dari persamaan Schrodinger disebut juga dengan bilangan kuantum.
Bernilai bilangan bulat 1, 2, 3, ...
Contoh:
Konfigurasi 4s, maka bilangan kuantum utama yaitu n = 4
Nilai n dapat menggambarkan tingkat energi elektron atau kulit elektron. Semakin besar nilai n, maka semakin besar orbitalnya.
Nilai n untuk berbagai kulit elektron yaitu sebagai berikut:
Elektron pada kulit ke-1, memiliki nilai n = 1
Elektron pada kulit ke-2, memiliki nilai n = 2
Elektron pada kulit ke-3, memiliki nilai n = 3
Elektron pada kulit ke-4, memiliki nilai n = 4
dst.
Untuk menentukan nilai l maka digunakan rumus:
l = n - 1
Contoh:
Jika n = 1, maka l = 0
Jika n = 2, maka l = 1
Jika n = 3, maka l = 2
Jika n = 4, maka l = 3
Bilangan kuantum Azimuth disimbolkan dengan l. Nilai l dapat memberikan informasi mengenai "bentuk" orbital. Nilai-nilai bilangan kuantum l dibatasi oleh nilai n. Bilangan kuantum momentum sudut bernilai bulat dari 0 hingga n - 1.
Nilai l untuk berbagai subkulit yaitu sebagai berikut:
Elektron pada subkulit s memiliki nilai l = 0
Elektron pada subkulit p memiliki nilai l = 1
Elektron pada subkulit d memiliki nilai l = 2
Elektron pada subkulit f memiliki nilai l = 3
Nilai m dapat berupa (-), 0, dan (+)
Bilangan kuantum magnetik memiliki lambang m yang menunjukkan jumlah dan arah orbital elektron dalam subkulit dengan nilai l tertentu. Berikut nilai m untuk berbagai nilai l:
Bilangan kuantum suatu elektron di dalam orbital dapat memiliki harga spin +1/2 dan -1/2
Pengisian elektron diawali dengan yang mengarah ke atas (+1/2) sampai semua orbital terisi, kemudian elektron yang mengarah ke bawah (-1/2)
Elektron dalam orbital tidak hanya bergerak di sekitar inti tetapi berputar pada sumbunya. Bilangan kuantum spin menyatakan arah perputaran elektron pada sumbunya.
Pasangan elektron di tiap orbital memiliki spin yang berbeda
Elektron menempati orbital dengan spin yang sama terlebih dahulu, kemudian jika seluruh orbital telah terisi maka elektron berpasangan dengan spin yang berbeda.