Pada sub bab ini kalian akan belajar mengenai perkembangan tabel periodik unsur, pengelompokkan unsur pada tabel periodik, dan penentuan letak unsur pada tabel periodik berdasarkan konfigurasi elektronnya. Nah, kira-kira kalian sudah tahu belum mengenai apa itu tabel periodik? Siapa ya yang menemukan tabel periodik?? Yuk kita pelajari bersama-sama!
Tabel yang berisi pengelompokkan unsur-unsur yang mempunyai sifat-sifat fisik dan kimia yang mirip.
Pengelompokan unsur oleh Lavoisier didasarkan atas sifat kimianya menjadi logam dan non-logam.
Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat dan kenaikan massa atom relatifnya.
Dobereiner menemukan pada 3 unsur yang disusun berdasarkan urutan kenaikan massa atomnya, maka massa atom rata-rata unsur kedua merupakan massa rata-rata dari unsur pertama dan ketiga. Pengelompokkan ini disebut juga dengan Triade Dobreiner.
Misalnya Litium (7), Natrium (23), dan Kalium (39).
John Newlands mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat kimia dan kenaikan massa atom. Pengelompokkan unsur dimulai dari unsur yang memiliki massa atom terendah yaitu hidrogen dan berakhir di Thorium yang merupakan unsur ke-56.
Newlands mengamati bahwa adanya pengulangan sifat antara unsur satu dengan unsur kedelapan. Teori ini disebut juga dengan hukum oktaf Newlands.
Mendeleev menyusun tabel periodik berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya.
Ia menemukan unsur-unsur dengan sifat yang mirip terletak pada kolom yang sama, sedangkan kenaikan massa atom relatif unsur-unsur disusun dalam suatu baris.
Tabel periodik Mendeleev disebut juga dengan tabel periodik bentuk pendek. Pada model tabel periodik yang ditemukan oleh Mendeleev tidak sama panjang dan masih bercampur antara unsur utama dan unsur transisi.
Tabel periodik yang dikemukakan oleh Moseley disebut juga dengan tabel periodik modern. Tabel periodik modern disusun berdasarkan kemiripan sifat dan kenaikan nomor atom.
Tabel periodik modern memiliki 18 kolom vertikal yang disebut golongan dan 7 baris horizontal yang disebut periode.
Setiap kolom dalam tabel periodik unsur mengandung informasi mengenai lambang unsur, nomor atom, nomor massa, wujud, dan informasi lainnya.
7 baris horizontal pada tabel SPU disebut periode
Unsur-unsur pada periode disusun berdasarkan urutan nomor atom
Periode menunjukkan jumlah kulit yang dimiliki atom tersebut
Dari kiri ke kanan setiap periode, sifat-sifat fisik dan kimia setiap unsur berubah secara bertahap dari sifat logam ke sifat nonlogam
Kolom vertikal disebut golongan (group)
Terdapat 18 golongan unsur
Golongan dibagi menjadi 2 yaitu golongan utama (A) dan golongan transisi (B)
Golongan utama terdiri dari golongan IA hingga VIIIA (golongan IA-IIIA terdiri dari unsur yang bersifat logam sedangkan golongan IVA-VIIIA terdiri dari unsur yang bersifat nonlogam)
Golongan transisi terdiri dari golongan IB-VIIIB yang terdiri dari unsur-unsur yang bersifat logam transisi
Melalui konfigurasi elektron, kita dapat menentukan letak unsur pada tabel periodik.
Cara untuk menentukan letak unsur:
Buat terlebih dahulu konfigurasi elektron dari unsur tersebut menurut teori mekanika kuantum.
Jumlah kulit menunjukkan periode atom di tabel periodik unsur. Misal konfigurasi elektron atom K 1s2, 2s2, 2p6, 3s2, 3p6, 4s1 berarti atom K terletak di periode 4 karena memiliki 4 kulit (elektron valensinya ada di kulit keempat yaitu 4s1).
Elektron valensi dapat memperkirakan golongan atom di tabel periodik unsur. Unsur yang memiliki konfigurasi elektron terakhirnya subkulit s atau p maka unsur tersebut termasuk golongan A. Sedangkan unsur yang memiliki konfigurasi elektron terakhirnya subkulit d atau f maka unsur tersebut termasuk golongan B.
Untuk unsur yang memiliki konfigurasi elektron terakhirnya subkulit d, maka penentuan golongan ditentukan oleh elektron yang menempati subkulit d terakhir + subkulit s terdekat:
Jika d + s < 8, maka termasuk golongan (d+s)B
Jika d + s = 8, 9, atau 10, maka termasuk golongan VIIIB
Jika d + s = 11, maka termasuk golongan IB
Jika d + s = 12, maka termasuk golongan IIB