Dasar Pemikiran
Keanekaan hayati yang tinggi pada semua level ekosistem yang ada.
Keanekaan hayati yang adalah ekspresi dari nilai sejarah alam yang panjang.
Keunikan untuk ekowisata termasuk pendidikan untuk tujuan pembangunan berkelanjutan.
Tujuan
Memperlengkapi masyarakat dengan pengetahuan tentang proses dan fungsi ekologi yang membentuk sejarah alam dari kawasan Wallacea.
Sasaran
Hub untuk taman wisata dan nasional lain yg berada di Sulawesi.
Pusat penelitian dimana ilmuwan/ institusi asing dapat bekerjasama dengan ilmuwan/ institusi Indonesia dan menghasilkan literatur maupun data yang dapat membantu dalam program rehabilitasi dan reintroduksi spesies endemik yang kian terancam.
Bagian dari pelatihan kesadaran dan potensi alam bagi masyarakat di sekitar area pada khususnya dan masyarakat Indonesia secara umum.
Bagian dari implementasi “carbon offset” program yang diharapkan segera akan dapat diterapkan.
Menjadi showcase untuk Indonesia dimana konservasi alam dapat menjadi bagian utuh dari ecotourism di Indonesia dalam skala kawasan ekonomi khusus.
Mengelola dan mendapatkan sumber pendanaan secara mandiri supaya dapat langsung di kembalikan ke lokasi
Sasaran 1. Menjadi hub untuk taman wisata dan nasional lain yang berada di Sulawesi
Ada 10 kawasan konservasi di Sulawesi Utara yakni Taman Nasional (TN) Bunaken, TN Bogani nani Wartabone, Cagar Alam (CA) Duasudara (previously CA Tangkoko & CA Duasudara), CA Gn. Lokon, CA Gn. Ambang, Taman Wisata Alam (TWA) Batuputih, TWA Batuangus, Suaka Margasatwa (SM) Manembo-nembo, SM Karakelang Utara, and SM Karakelang Selatan. Di seluruh Sulawesi terdapat 60 kawasan konservasi dan di ekoregion Wallaceaada 320 kawasan. Kawasan konservasi (atau hutan konservasi) adalah tempat dimana jenis khas dan langka dilindungi secara penuh.
Sulawesi adalah ekoregion yang penting dalam skala global karena didiami oleh 37% keanekaan hayati yang endemik Indonesia yang adalah hotspot keanekaan hayati global. Oleh sebab itu, kawasan mana saja di Sulawesi dan pulau-pulau satelit di sekitarnya adalah daerah inti untuk pendidikan sejarah alam dan upaya konservasi.
WCL bertekat untuk mengembangan tempat dimana masyarakat luas bisa menambah ilmu pengetahuan melalui program ekoedukasi dan skema pelestarian keanekaan hayati pada satu hub. Hub yang memiliki statiun riset, perpustakaan interaktif tentang keanekaan hayati Indonesia, serta pengalaman keanekaan hayati mulai dari puncak gunung sampai di laut dalam.
Program
Melembagakan Stasiun Penelitian Likupang: Laboratorium kurasi spesimen, fasilitas penyimpanan spesimen, dan gelanggang 5G untuk eksibisi spesimen.
mengembangkan Perpustakaan Biodiversitas Interaktif: Database Interaktif dan aplikasi online untuk Keanekaan Hayati, materi ekodukasi dan pemutahirannya, pemandu lapangan interaktif.
Memberikan pengalaman keanekaan hayati (biodiversity research and monitoring programs from mountain peaks to the deep sea): riset bio-ekologi untuk jenis-jenis endemik di bioregion, riset biogeografi pada tataran lansekap, dan eksplorasi jenis langka atau jenis baru.
Sasaran 2. Mengembangkan pusat penelitian yang memberi kontribusi untuk ilmu pengetahuan, restorasi habitat dan reintroduksi jenis ke alam liar.
WCL terbuka untuk semua orang dari institusi penelitian atau universitas mana saja di Indonesia dan luar negeri. Bidang studi mencakup semua bidang yang relevan mulai dari biologi dasar sampai pada ilmu-ilmu sosial. Program-program untuk Sasaran #2 ini bisa menjadi pelengkap atau kelanjutan dari Sasaran #1.
Program
Melaksanakan seminar dan lokakarya untuk sinkronisasi program dan tujuan organisasi.
Harmonisasi program dan luaran penelitian untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Mengembangkan persemaian jenis-jenis asli untuk restorasi habitat, riset, dan edukasi.
Sasaran 3. Mengembangkan advokasi alam dan pendidikan konservasi
Seorang yang berwisata akan memiliki pikiran yang siap dan rindu untuk mengalami hal dan perspektif baru. Oleh karena itu, pariwisata adalah wahana yang jitu untuk menjawab keingintahuan dan untuk menerapkan pendidikan lingkungan. Program pada Sasaran #3 ini juga adalah pelengkap Sasaran #1.
Program
Mengembangkan material untuk mendidik masyarakat pada berbagai rentang umur dan status sosial.
Menerapkan progam konservasi untuk melindungi dan menyelamtkan jenis langka dan dilindungi.
Sasaran 4. Program implementasi Carbon Offset
WLC akan aktif terlibat dalam pengembangan KEK Likupang dan akan berusaha mengarahkan implementasi program mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim untuk memerangi pemanasan global. Program pemantauan lingkungan yang terpadu akan menjadi inti dari perencanaan dan pengembangan tapak.
Program
Mengembangkan database iklim dan memantau semua kegiatan dalam aktivitas KEK.
Mengembangkan inovasi dalam pengelolaan sumber daya alam, energi terbarukan dan pengelolaan sampah.
Sasaran 5. Menginisiasi showcase untuk Indonesia yang secara adaptif mengintegrasikan konservasi alam dan pariwisata.
Pelestarian alam pada dasarnya menyediakan objek untuk industri pariwisata. Program-program pada Sasaran #5 ini adalah implementasi dari sasaran #1
Program
Mengembangkan substansi populer yang menggunakan konservasi alam sebagai objek (daya tarik) wisata.
Melatih penduduk lokal untuk mengadopsi strategi konservasi untuk mengelola sumber daya alam.
Sasaran 6. Mengelola dan mendapatkan sumber pendanaan secara mandiri supaya dapat langsung di kembalikan ke lokasi
Sumber dana bisa berasal dari pemerintah atau donatur independen.
Program
Membangun jaringan