Abdidaya Ormawa: Membangun Kemandirian Desa Melalui Inovasi
Penulis : Admin Site Kemahasiswaan - Institut Pariwisata Trisakti1 - Maret 2024
Abdidaya Ormawa: Membangun Kemandirian Desa Melalui Inovasi
Penulis : Admin Site Kemahasiswaan - Institut Pariwisata Trisakti1 - Maret 2024
[1 Maret 2024] – Abdidaya Ormawa, sebuah program mahasiswa yang berkomitmen untuk memajukan pembangunan komunitas, mengumumkan inisiatif terbarunya yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan penting di daerah pedesaan. Dengan fokus pada peningkatan kompetensi dan keterampilan mahasiswa, Abdidaya Ormawa telah menggunakan kerangka PPK Ormawa selama lima tahun terakhir untuk keperluan akreditasi. Tahun ini, program ini memilih Bali sebagai lokasi kegiatan, yang akan diikuti oleh perwakilan universitas, dosen pembimbing, ormawa, mitra terkait, dan pelaksana.
Abdidaya Ormawa terus menunjukkan komitmen dalam memperkuat pembangunan komunitas dengan meluncurkan program inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian desa. Program ini, yang telah menjadi bagian integral dari upaya akreditasi PPK Ormawa selama lima tahun terakhir, Program sendiri telah menarik minat lebih dari 60.000 mahasiswa dalam program PKM. Namun, hanya 4000 yang mendapat dana sebesar 10.000.000, menyoroti pentingnya sumber daya yang memadai untuk mendukung inisiatif-inisiatif mahasiswa.
Pada tahun ini, program PPK Ormawa melibatkan 2000 lebih peserta dari 600 peserta yang akan diberikan dana sebesar 40.000.000 untuk proses selama 5 bulan. Fokus utama program adalah mengidentifikasi potensi desa yang unggulan, menangani masalah darurat, dan memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat. Dengan mengunggulkan koordinasi langsung dengan kepala desa sebagai penanggung jawab, program ini berusaha memberikan solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk memilih proposal-proposal yang efektif dalam menangani masalah-masalah kritis di lokasi yang dituju, memastikan keberlanjutan jangka panjang dan dampak yang cepat. Melalui proses seleksi yang ketat, sub-proposal dinilai berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, termasuk potensi desa yang dipilih, kebutuhan mendesak komunitas, dan kebutuhan darurat.
Proposal-proposal untuk program ini disusun secara cermat oleh ormawa dalam bentuk sub-proposal yang akan dipilih untuk diwujudkan menjadi proposal utuh. Proses seleksi dilakukan dengan teliti, memperhatikan komposisi tim dan kebutuhan desa yang menjadi sasaran. Dalam upaya memastikan keberhasilan program, panitia inti yang terdiri dari mahasiswa semester 4 ke atas ditunjuk untuk mengkoordinasikan dan menjalankan kegiatan.
"Percaya diri kami adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui solusi-solusi inovatif yang mengatasi tantangan-tantangan mereka sambil membuka jalan bagi pembangunan jangka panjang," ujar pak ujang, juru bicara Abdidaya Ormawa. "Pendekatan kami adalah bekerja sama dengan pihak-pihak terkait setempat, termasuk kepala desa dan penduduk desa, untuk mengidentifikasi dan melaksanakan intervensi yang sesuai."
Kunci dari program ini meliputi:
• Proses seleksi proposal yang komprehensif melibatkan tim mahasiswa dari berbagai latar belakang akademis.
• Wawancara mendalam untuk menilai pengetahuan dan komitmen anggota tim.
• Koordinasi langsung dengan otoritas desa untuk memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan lancar.
• Fleksibilitas dalam pelaksanaan proyek, termasuk penyediaan dukungan tambahan jika diperlukan.
• Penekanan pada keberlanjutan, dengan proyek-proyek yang dirancang untuk memiliki dampak yang berkelanjutan selama minimal satu tahun.
Namun, tidak semua proposal lolos. Proposal-proposal yang gagal memenuhi kriteria tertentu, seperti ketegasan tujuan, kelayakan, dan kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat, tidak disetujui untuk pendanaan.
"Kami menyadari pentingnya tujuan yang jelas, perencanaan berbasis data, dan hasil yang dapat diukur dalam memastikan keberhasilan inisiatif kami,". "Setiap proposal menjalani evaluasi menyeluruh untuk memaksimalkan efektivitasnya dan memastikan akuntabilitas."
Salah satu contoh proposal yang berhasil adalah proyek "Posyandu Ternak", yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan manajemen ternak di daerah pedesaan melalui berbagai intervensi, termasuk penimbangan, imunisasi, dan obat-obatan herbal.
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, penting untuk memperhatikan beberapa hal, termasuk menyesuaikan judul proposal dengan fokus kegiatan, menyertakan data yang relevan seperti luas lahan dan jumlah rumah di sekitar, serta menetapkan indikator keberhasilan yang realistis.
Abdidaya Ormawa berharap bahwa program ini dapat menjadi langkah penting dalam memperkuat kemandirian desa dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat. Dengan dukungan dari semua pihak terkait, diharapkan bahwa inisiatif ini akan membawa perubahan positif yang nyata dalam pembangunan komunitas.