Sejarah Asal Usul Reyog Ponorogo

Sejarah

Reyog merupakan salah satu kesenian budaya yang ada di Indonesia tepatnya di Kota Ponorogo Provins Jawa Timur. Budaya ini masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistis dan ilmu kebatinan yang kuat. Reyog pertama kali diciptakan oleh Ki Ageng Kutu. Dengan kesenian bernuansa satirik merupakan gambaran karikatural jawa pada saat itu. Ki Ageng Kutu adalah seorang pujangga anom Majapahit, bernama asli Ki Ageng Surya Alam. Dia merasa kecewa dengan raja Majapahit yakni Bhree Kertabumi, yang lebih memilih suara istrinya yang berdarah cina dan muslimah, sedangkan Ki Kutu seorang penganut agama budha. Lalu dia menyingkir ke Wengker kemudian mendirikan perguruan olah kanuragan yang mengolah kebatinan.

Di Wengker Ki Kutu menciptakan Reog, topeng singa yang dikendalikan oleh burung merak yang berada dikepala singa, hal ini menggambarkan sosok seorang raja angkara murka yang dikendalikan oleh istrinya yang cantik. Reyog Ki Kutu merupakan sindiran karena itu tidak ada lakon di dalamnya. Reyog ini sangat sederhana, satu unit reyog hasil Ki Ageng Kutu terdiri dari para pelaku : Singabarong dengan bulu meraknya, bujangganong, dua jathilan dengan penari dua orang laki-laki yang didandani perempuan.

Raja Majapahit, Bhree kertabumi tidak tinggal diamdia mengutus anaknya Raden Katong untuk melacak Ki Kutu di Wengker. Dia adalah anak dari istri Bhree Kertabumi yang berdarah cina dan muslimah. Akhirnya Raden Katong berhasil membunuh ki Kutu dengan bantuan Ki Gede Serah Mirah yang seorang ulama. Ki Gede Serah Mirah inilah yang mengubah cerita Reyog Ponorogo menjadi satu fragmen lengkap dengan menampilkan lakon Panji dan Jenggalamanik. Bila cerita reyog dahulu menggambarkan usaha menjatuhkan atau menyindir Prabu Bhree Kertabumi kini digantikan dengan latar belakang legenda yang diselipkan dari cerita panji. Tokoh yang semula tidak ada pada reyog ciptaan Ki Ageng Kutu ditambah dengan tokoh-tokoh seperti Kelana Sewandhana, Sri Ghentayu, Dewi Sanggalangit dan lainnya.

Setelah perubahan yang dilakukan Ki Ageng Mirah, Reyog Ponorogo tidak lagi bersifat satirik tetapi telah bersifat legendarik yaitu menceritakan kisah-kisah yang berhibungan dengan cerita panji. Versi resmi alur cerita Reuog Ponorogo saat ini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan dia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pasukan Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh Warok. Cerita ini hampir mirip dengan kisah Bandung Bondowoso dalam legenda Lara Jonggrang. Yaitu Raja Sewandono dari kerajaan Jenggala yang hampir ditolak oleh Dewi Sanggalangit memberi syarat kepada raja untuk memboyong seluruh isi hutan ke istana sebagai mas kawin. Untuk memenuhi permintaan sang dewi, Sewandono harus mampu mengalahkan penunggu hutan yakni Singabarong.