Ornamen Seni Pertunjukan Reyog Ponorogo

ORNAMENT KESENIAN REYOG PONOROGO

  1. Reyog / Dhadak Merak

Berasal dari bahasa Arab "riyaqun" berarti: "keindahan, kebaikan yang mengagumkan". Manusia harus selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dengan ketaatan kepada Nya, sehingga mampu melalui hidup dan mengakhirinya dengan tetap berada di jalan-Nya.

2. Kendang

Berasal dari bahasa Arab “qada'a" yang berarti : mengendalikan. Manusia harus pandai mengendalikan hawa nafsunya agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang tercela,melanggar aturan / norma agama, merugikan orang lain, dan seterusnya.

3. Ketipung

Berasal dari bahasa Arab "katifun" yang berarti : balasan. Manusia harus hati-hati dengan setiap perbuatan yang dilakukannya, karena semuanya harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan dan akan memperoleh balasan yang setimpal di pengadilan akhirat nanti. Oleh karena itu harus diupayakan agar semua perbuatannya baik dan sesuai dengan tuntunan agama.

4. Kenong

Berasal dari bahasa Arab "qana'a" yang berarti : puas dengan bagiannya.32 Manusia wajib berusaha untuk memperoleh kehidupan yang terbaik. Bersamaan dengan itu, manusia juga harus menyadari dengan sepenuhnya, bahwa setiap upaya akan menemui kepastian hasil sesuai dengan kehendak Tuhan. Oleh karena itu, manusia harus menerima dengan ikhlas apapun hasilyang ditentukan oleh Tuhan dengan banyak bersyukur dan bersabar.

5. Kethuk

Berasal dari bahasa Arab "khatha' " yang berarti salah. Manusia harus menyadari sepenuhnya, bahwa sebaik apapun manusia, mestilah ia akan berbuat kesalahan/dosa. Karena itu sebaikbaik manusia, bukanlah orang yang tidak bersalah/berdosa, karena hal itu tidak mungkin, tetapi manusia yang baik adalah orang yang melakukan kesalahan/dosa kemudian segera bertaubat kepada Allah.

6. Angklung

Berasal dari bahasa Arab "intiqal", yang berarti: bergerak, berhijrah. Manusia harus senantiasa melakukan hijrah (bergerak / berpindah) dari keburukan/kejahatan (melanggar aturan, norma, ketaatan) menuju kepada kebaikan (terpuji).

7. Terompet

Berasal dari bahasa Arab "shuwarun" artinya penggambaran. Manusia harus selalu menyadari bahwa hidupnya menuju kematian, dan perjalanan hidupnya seiring usianya yang terus berkurang akan semakin mendekati kematian. Karena itu manusia harus menyiapkan bekal yang cukup agar kelak ketika ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Tuhan, ia menerima kebaikan dan pahala dari Tuhan dengan kenikmatan surga Nya.

8. Kempul

Berasal dari Bahasa Arab "kafulun" yang berarti: balasan. Setiap perbuatan buruk akan dibalas dengan keburukan berupa siksa dan penderitaan. Demikian halnya setiap perbuatan baik akan memperoleh balasan kebaikan berupa kebahagiaan.

9. Kolor / Usus-Usus

Berasal dari bahasa Arab "ususun" yang berarti: dasar, landasan. Agar hidup manusia sempurna, maka ia harus memegang erat tali Allah (hablun min Allah) dengan ketataan/pengabdian yang sempurna. Bersamaan dengan itu, manusia juga harus memegang. tali untuk membangun hubungan antar sesama (hablun min al - nas), hubungan dengan sesama manusia. Kedua tali (vertikal dan horizontal) ini menjadi syarat manusia akan menjadi insan kamil (manusia yang sempurna/mulia)

10. Baju Penadon

Berasal dari bahasa Arab "fanadun" yang berarti kelemahan." Manusia harus sadar, bahwa setiap manusia memiliki kelemahan. Oleh karena itu, ia tidak layak berbuat sombong, apalagi jika kesombongan itu ditujukan kepada Tuhan.

11. Udheng

Berasal dari bahasa Arab "udu" yang berarti: mengajak, menganjurkan. Manusia harus saling mengajak, saling menganjurkan melalui doa dan dakwah..

12. Merak

Manik tasbih yang ada di paruh burung Merak merupakan ilustrasi dari sarana berzikir (mengingat Allah dengan menyebut nama Nya), yang selalu mengingatkan manusia agar senantiasa melakukannya di setiap saat.

13. Harimau

Kekuatan fisik dan psikis (lahir dan batin). Keberanian (syajaah) yang disimbolkan oleh perangkat Reyog ini merupakan salah satu indicator penting. Di dunia hutan belantara binatang ini dikenal dengan raja hutan yang memiliki kekuatan, kewibawaan, dan kekuasaan. Instrumen ini mengandung makna bagi kehidupan, bahwa seseorang harus memiliki kekuatan lahir-batin agar mampu memberikan kemanfaatan bagi kehidupan ini. Kekuatan, kewibawaan, dan kekuasaan diperlukan bukan untuk melakukan kesombongan dan kerusakan, tetapi justru dipergunakan untuk melahirkan karya menuju kemanfaatan.

14. Pecut Samandhiman

Pecut Samandiman adalah sebagai simbol senjata pamungkas (senjati sakti terakhir) untuk melumpuhkan lawan/musuh. Senjata ini dimiliki oleh seorang pemimpin untuk menyertai langkah kepemimpinannya berjalan dengan sempurna. Hal ini menggambarkan, bahwa seorang pemimpin haruslah memiliki integritas keilmuan dan kepribadian yang "mapan", yang dilandaskan kepada Alqur'an dan As-Sunnah, sehingga akan berjalan dan menjalankan roda kepemimpinannya berdasarkan kedua landasan tersebut. Pemimpin dengan karakter seperti inilah yang harus ditaati oleh rakyatnya - sebuah ketaatan untuk mendukung tugas khilafah di muka bumi dan bukan untuk mengkultuskannya..