Post date: Nov 18, 2015 3:47:52 PM
Ukuran dalam gambar teknik terdiri dari beberapa elemen penyusun (lihat Gambar 1). Salah satu elemen adalah nilai/harga ukuran (dimension value). Elemen ini memberi informasi harga aktual dari objek yang digambar, misalnya harga dari panjang benda, diameter lubang, besar sudut, dll.
Keterangan
Garis ukuran (dimension line)
Nilai ukuran (dimension value)
Terminator
Garis pembantu ukuran (extension line)
Gap = 0 sampai maksimal 0.8d 0 atau 8d
d = ketebalan garis ukuran
Contoh:
Tebal garis 0.25 mm, maka gap = 0 mm atau 2 mm
Gambar 1
Elemen-elemen yang terdapat di dalam ukuran
Referensi: Standar ISO, digambar ulang oleh Sugeng R.
Bagaimana aturan penulisan dari elemen ini?
Mengacu ke standar ISO 129 yang mengatur tentang ukuran, di bawah ini adalah beberapa catatan penting tentang tata cara menuliskan elemen dimension value tersebut.
Ukuran serta jenis tulisan yang digunakan. Ukuran dari karakter harus cukup bisa memastikan gambar yang dibuat dapat dibaca dengan jelas dan mudah, baik gambar orisinal maupun hasil reproduksi dengan mikrofilm. Direkomendasikan menggunakan tulisan B tegak (lettering B vertical) sesuai ISO 3098.
Gambar 2
Contoh tulisan B tegak (lettering B vertical) ISO 3098
Sumber gambar: Standar ISO
Posisi penulisan. Nilai ukuran diletakkan sejajar, di tengah dan sedikit di atas garis ukuran (lihat Gambar 3a).
Gambar 3a
Posisi teks nilai ukuran
Berapa jarak proporsional antara teks dengan garis ukuran? Silakan melihat pada Gambar 3b. Dari gambar tersebut tampak jelas kalau tinggi teks, panjang kepala panah, tebal garis ukuran, dan jarak (gap) antara teks ukuran dengan garis ukuran saling berkaitan satu dengan yang lain.
Ukuran gap = 0.2 x tinggi teks (h).
Keterangan
a : menunjukkan posisi teks
h : ketinggian teks
Ketebalan garis ukuran (dimension line) d = 0.1h
Gambar 3b
Jarak teks dengan garis ukuran
Sumber gambar: Standar ISO
Jelas. Tempat penulisan nilai ukuran harus bersih, bebas dari "gangguan" elemen lain seperti persilangan atau dipisahkan oleh garis. Jika penulisan pada tempat yang seharusnya tidak memungkinkan, maka posisi bisa digeser (lihat Gambar 4).
a. Teks bertabrakan dengan garis pusat lingkaran
b. Solusi: Lokasi teks digeser
c. Teks terpotong/dipisahkan oleh garis pembantu ukuran.
d. Solusi: Garis pembantu ukuran dipotong.
Gambar 4
Contoh teks ukuran yang saling bertabrakan dengan garis (a, c) serta solusi yang direkomendasikan (b, d).
Sumber gambar: Sugeng R.
Orientasi penulisan teks (oblique dimension). Di bagian sebelumnya disebutkan bahwa nilai ukuran diletakkan sejajar dengan garis ukuran. Dengan demikian jika garis ukuran dalam posisi miring (oblique), maka tulisan juga mengikuti posisi garis tersebut. Bagaimana arah (orientasi) penulisan angka ukuran yang sesuai dengan standar ISO? Gambar 5a menampilkan orientasi penulisan teks untuk ukuran panjang dalam berbagai kemiringan yang berbeda-beda.
Gambar 5a
Aturan orientasi teks untuk ukuran panjang dengan berbagai kemiringan
Sumber gambar: Standar ISO
(a)
Cara penulisan teks yang diberi tanda silang (x) harus dihindari
(b)
Penulisan teks yang direkomendasikan
Gambar 5b
Contoh perbandingan penulisan posisi teks ukuran panjang dalam berbagai posisi kemiringan.
Sumber gambar: Sugeng R.
Orientasi penulisan teks (angular dimension). Orientasi penulisan teks untuk angular dimension (ukuran sudut) dalam berbagai kemiringan yang berbeda-beda bisa dilihat pada Gambar 6a.
Gambar 6a
Aturan orientasi teks untuk ukuran sudut dengan berbagai kemiringan
Sumber gambar: Standar ISO
Gambar 6b
Contoh penulisan teks ukuran sudut dalam berbagai posisi kemiringan
Sumber gambar: Sugeng R.
Selain aturan pokok yang dijelaskan di atas, ada juga penulisan teks dengan aturan khusus. Cara penulisan ini menyesuaikan dengan kasus yang berbeda-beda, contohnya sbb:
Jika tempat tidak memungkinkan, nilai ukuran bisa diletakkan di perpanjangan garis ukuran dari salah satu terminator (lihat Gambar 7).
Gambar 7
Garis ukuran bisa diperpanjang satu sisi untuk menempatkan teks ukuran
Jika garis ukuran terlalu pendek (lihat Gambar 8) sehingga teks angka ukuran tidak mungkin dituliskan di posisi biasanya yaitu di antara garis pembantu ukuran, maka teks bisa diletakkan di garis referensi (reference line) dengan menggunakan bantuan garis petunjuk (leader line).
Gambar 8
Garis ukuran terlalu pendek, untuk menempatkan teks ukuran bisa digunakan bantuan garis referensi dan garis petunjuk
Sumber gambar: Sugeng R.
Apabila ruang untuk menuliskan ukuran yang sejajar dengan garis ukuran tidak mencukupi, maka angka ukuran bisa diletakkan di atas perpanjangan garis ukuran posisi horizontal (lihat Gambar 9).
Gambar 9
Sumber gambar: Sugeng R.
Khusus ukuran model running dimension, angka ukuran diletakkan di dekat tanda panah (lihat Gambar 10a & 10b).
Catatan:
Running dimension merupakan salah satu model pemberian ukuran di mana objek diukur dari satu titik acuan (origin). Barisan terminator diletakkan di satu garis ukuran. Selain running dimension, dikenal juga model lain yaitu parallel dimension dan chain dimension. Pembahasan tentang hal ini akan dibahas di artikel mendatang.
Gambar 10a
Running dimension untuk ukuran panjang, teks dituliskan dekat terminator.
Sumber gambar: Sugeng R.
Gambar 10b
Running dimension untuk ukuran sudut, teks dituliskan dekat terminator
Sumber gambar: Sugeng R.
(a)
(b)
Gambar 11
Contoh perbandingan posisi & orientasi teks ukuran yang tidak dianjurkan (Gambar 11a) dan yang dianjurkan (Gambar 11b).
Sumber gambar: Sugeng R.
Referensi:
ISO 129-1:2004 Technical drawings -- Indication of dimensions and tolerances -- Part 1: General principles