Tanggal postingan: 2011 Agu 2 14:38:10
Bunga bangkai dengan nama Ilmiah (Amorphophallus Titanium Becc) muncul kembali di Kebun Raya Bogor (KRB). Kemunculan kembali bunga bangkai di KRB merupakan penantian yang panjang, sehingga diharapkan tidak lama lagi akan bisa disaksikan bunga itu akan mekar dengan aroma khasnya. Munculnya kembali bunga bangkai di KRB merupakan yang ke lima kalinya setelah yang terakhir muncul pada Agustus 2001 lalu.“Biasanya bunga raksasa jenis Titan Arum ini akan mekar antara dua sampai tiga tahun sekali,” jelas Kepala Bagian Humas KRB Ondidi Susanto di temui di kantornya.
The Titan Arum (bunga bangkai) jenis ini merupakan tanaman asli dari daerah Sumatera yang tergolong pada jenis tanaman umbi-ubian. Bunga jenis ini tergolong pada jenis tanaman yang sangat langka di dunia. Apalagi Titan Arum ini juga memiliki banyak keistimewaan dibandingkan dengan bunga lainnya. “Bunga ini memiliki umbi dengan berat lebih dari 200 Kg, dengan tinggi bunga mencapai 3,5 meter dan memiliki diameter (kelopak) bunga 2 meteran. Maka tidak heran jika bunga ini disebut-sebut sebagai bunga raksasa dan terbesar di dunia,” terangnya.The Titan Arum meski memiliki ciri khas dengan aroma bau busuknya yang sangat menyengat, namun kehadiran bunga ini telah terbukti dapat mengharumkan nama Indonesia ke manca negara. Amorphophallus Titanum Becc merupakan koleksi langka KRB yang berasal dari Muara Imat, Jambi. Selama dikembangkan di KRB pada tahun 1915, bunga yang hanya terdapat di Pulau Sumatera ini sudah tiga kali mekar, yaitu pada 5 Februari 1994 dengan tinggi 160 cm dan lebar 105 cm, kemudian 12 Juni 1997 dengan tinggi 252 cm dan lebar 152 cm, dan 1 Agustus 2001 dengan tinggi 290 cm.
Bunga ini pertama kali ditemukan oleh Dr Odordo Becacari, seorang ahli botani berkebangsaan Italia, di kawasan Air mancur, Lembah Anai, Sumatra Barat pada 1878. Ada sekitar 170 jenis bunga Bangkai yang terdapat di dunia, namun jenis bunga bangkai (Amorphophallus Titanum) dan (Amorphophallus Gigas) hanya terdapat di Indonesia, tepatnya di daerah Sumatera.
Keistimewaan dari bunga raksasa ini, biasanya memiliki bentuk dan warna yang sangat indah jika sudah mekar. “Kelopak bunga (seludangnya) akan berwarna merah maroon menawan. Sementara warna bonggol bunga (phallus) berwarna kuning keemasan. Terpadu sunguh cantik dan sangat eksotik,” ujar Staf peneliti dari LIPI ini. Dijelaskan, bunga tersebut mulai sejak hari Rabu,(28/06) dan saat ini tingginya telah mencapai 170 cm. Dia mempredisikan, bunga bangkai ini akan mekar dengan sempurna satu pekan mendatang. Bunga langka itu kalau mekar begitu indah. Namun, seperti namanya bunga bangkai, bau seperti tikus busuk menebar di sekelilingnya. Bahkan, dari radius 100 meter aroma tak sedap tersebut sudah mulai tercium.
Kemunculan kembali bunga bangkai di KRB diharapkan akan mendatangkan keuntungan lebih bagi pihak Kebun Raya Bogor. “Kami berharap ini akan menjadi berkah bagi KRB menyusul terjadinya angin rebut yang telah memporak-oiarndakan KRB awal Juni lalu. “Kita tahu, pada awal Juni lalu KRB telah dibuat porak poranda akibat diterjang angin putting beliung sehingga sejumlah pohon koleksi KRB banyak yang tumbang. Bahkan dampak dari kejadian tersebut KRB terpaksa ditutup sementara untuk
beberapa pekan, “ katanya.
(Dari berbagai sumber)