KEYAKINAN KELAS

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

  1. Peserta dapat menganalisis pentingnya memiliki keyakinan sekolah/kelas sebagai fondasi dan arah tujuan sebuah sekolah/kelas, yang akan menjadi landasan dalam memecahkan konflik atau permasalahan di dalam sebuah sekolah/kelas.
  2. Peserta dapat menjelaskan proses pembentukan dari peraturan-peraturan beralih ke keyakinan kelas
  3. Peserta akan dapat berpikir kritis, kreatif, reflektif, dan terbuka dalam menggali nilai-nilai yang dituju pada peraturan yang ada di sekolah mereka masing-masing.
  4. Peserta dapat melakukan simulasi pembuatan/perumusan keyakinan kelas.

Pertanyaan Pemantik

  1. Mengapa Keyakinan Kelas, mengapa tidak peraturan kelas saja? 
  2. Mengapa adanya Keyakinan Kelas penting untuk terbentuknya sebuah budaya positif? 
  3. Bagaimana mewujudkan sebuah Keyakinan Kelas yang efektif? 

MARI BERDISKUSI

KELOMPOK 1 SILAKAN MENDISKUSIKAN NOMOR 3 -a dan b

a. Apakah keyakinan kelas itu?

b. Apa perbedaan keyakinan kelas dengan peraturan kelas? Menurut Bapak Ibu, lebih efektif keyakinan kelas atau peraturan kelas? Jelaskan dengan contoh kasus!

KELOMPOK 2 SILAKAN MENDISKUSIKAN NOMOR 3 c

c. Bagaimana cara membuat keyakinan kelas? Jelaskan!

KELOMPOK 3 SILAKAN MENDISKUSIKAN NOMOR 4 Bersikap Positif

KELOMPOK 4 SILAKAN MENDISKUSIKAN NOMOR 4 Percaya dan Menghormati Orang lain dan Barang Miliknya

mari memahami

Setiap tindakan atau perilaku yang kita lakukan di dalam kelas dapat menentukan terciptanya sebuah lingkungan positif. Perilaku warga kelas tersebut menjadi sebuah kebiasaan, yang akhirnya membentuk sebuah budaya positif. Agar terbentuk budaya positif pertama-tama perlu diciptakan dan disepakati keyakinan-keyakinan atau prinsip-prinsip dasar bersama di antara para warga kelas. 
  • Mengapa keyakinan kelas?
  • Mengapa tidak peraturan kelas saja? 
  • “Mengapa kita memiliki peraturan tentang penggunaan helm pada saat mengendarai kendaraan roda dua/motor?” 
  • Kemungkinan jawaban Anda adalah untuk ‘keselamatan’. 
  • “Mengapa kita memiliki peraturan tentang penggunaan masker dan mencuci tangan setiap saat?” 
  • Mungkin jawaban Anda adalah “untuk kesehatan dan/atau keselamatan”. 
Nilai-nilai keselamatan atau kesehatan inilah yang kita sebut sebagai suatu ‘keyakinan’, yaitu nilai-nilai kebajikan atau prinsip-prinsip universal yang disepakati bersama secara universal, lepas dari latar belakang suku, negara, bahasa maupun agama. Menurut Gossen (1998), suatu keyakinan akan lebih memotivasi seseorang dari dalam, atau memotivasi secara intrinsik. Seseorang akan lebih tergerak dan bersemangat untuk menjalankan keyakinannya, daripada hanya sekedar mengikuti serangkaian peraturan. Murid-murid pun demikian, mereka perlu mendengarkan dan mendalami tentang suatu keyakinan, daripada hanya mendengarkan peraturan-peraturan yang mengatur mereka harus berlaku begini atau begitu. 
Pembentukan Keyakinan Kelas: 
  • Keyakinan kelas bersifat lebih ‘abstrak’ daripada peraturan, yang lebih rinci dan konkrit. 
  • Keyakinan kelas berupa pernyataan-pernyataan universal. 
  • Pernyataan keyakinan kelas senantiasa dibuat dalam bentuk positif. 
  • Keyakinan kelas hendaknya tidak terlalu banyak, sehingga mudah diingat dan dipahami oleh semua warga kelas. 
  • Keyakinan kelas sebaiknya sesuatu yang dapat diterapkan di lingkungan tersebut. 
  • Semua warga kelas hendaknya ikut berkontribusi dalam pembuatan keyakinan kelas lewat kegiatan curah pendapat. 
  • Bersedia meninjau kembali keyakinan kelas dari waktu ke waktu.

Contoh perwujudan dari keyakinan

Prosedur Pembentukan Keyakinan Kelas: 
  1. Mempersilakan murid-murid di kelas untuk bercurah pendapat tentang peraturan yang perlu disepakati di kelas. 
  2. Mencatat semua masukan-masukan para murid di papan tulis atau di kertas besar (kertas ukuran poster), di mana semua anggota kelas bisa melihat hasil curah pendapat. 
  3. Susunlah keyakinan kelas sesuai prosedur ‘Pembentukan Keyakinan Kelas’. 
Gantilah kalimat-kalimat dalam bentuk negatif menjadi positif. Contoh
  • Kalimat negatif : Jangan berlari di kelas atau koridor. 
  • Kalimat positif: Berjalanlah di kelas atau koridor. 
  1. Tinjau kembali daftar curah pendapat yang sudah dicatat. 
Anda mungkin akan mendapati bahwa pernyataan yang tertulis di sana masih banyak yang berupa peraturan-peraturan. Selanjutnya, ajak murid-murid untuk menemukan nilai kebajikan atau keyakinan yang menjadi inti dari peraturan tersebut. ContohDilarang berjalan-jalan saat pelajaran, Dengarkan Guru, Datanglah tepat waktu bisa disarikan menjadi 1 Keyakinan, yaitu keyakinan untuk Saling Menghormati atau nilai kebajikan HormatKeyakinan inilah yang dijadikan daftar untuk disepakati. Kegiatan ini juga merupakan peralihan dari bentuk peraturan ke keyakinan kelas. 5. Tinjau ulang Keyakinan Kelas secara bersama-sama. Seharusnya setelah beberapa peraturan telah disatukan menjadi beberapa keyakinan maka jumlah butir pernyataan keyakinan akan berkurang. Sebaiknya keyakinan kelas tidak terlalu banyak, bisa berkisar antara 3-7 prinsip/keyakinan. Bilamana terlalu banyak, maka warga kelas akan sulit mengingatnya. 6. Setelah keyakinan kelas selesai dibuat, maka semua warga kelas dipersilakan meninjau ulang, dan menyetujuinya dengan menandatangani keyakinan kelas tersebut, termasuk guru dan semua murid. 7. Keyakinan Kelas selanjutnya bisa dilekatkan di dinding kelas di tempat yang mudah dilihat semua warga kelas. 

Contoh Keyakinan Kelas