Artikel Pembelajaran Berdiferensiasi

Salam dan Bahagia Ibu dan Bapak Guru Hebat.

Dalam modul 2.1.a Pendidikan Guru Penggerak membahas tentang "Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi".

Sebelum kita membahas tentang apa itu "Kebutuhan Belajar Murid" dan apa itu "Pembelajaran Berdiferensiasi" alangkah baiknya jika kita mengingat kembali materi pada modul 1 tentang Filosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara yakni "Olah Hati (Etika), Olah Pikir (Literasi), Olah Karsa (Estetika), dan Olah Raga (Kinestetik)". (https://indonesiabaik.id/infografis/kegiatan-kegiatan-pendidikan-karakter )

Filosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara ini yang ingin diwujudkan dalam Profil Pelajar Pancasila yaitu

  1. Beriman dan Bertagwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa (Olah Hati),

  2. Berakhlak Mulia (Olah Hati),

  3. Berkebhinekaan Global (Olah Rasa dan Olah Karsa),

  4. Gotong Royong (Olah Raga dan Olah Rasa),

  5. Mandiri (Olah Pikir),

  6. Kreatif (Olah Rasa), dan

  7. Bernalar Kritis (Olah Pikir).

Dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila maka sebagai Calon Guru Penggerak harus mempu menjalankan Nilai Guru Penggerak yaitu Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, Kreatif, dan Berpihak pada Murid.

Selain dengan menerapkan Nilai dan Peran Guru Penggerak, kita juga harus memiliki komitemen untuk mewujudkan murid impian kita di masa yang akan datang. Dengan menggunakan sebuah pendekatan yang berpusat pada kekuatan yaitu Inkuiri Apresiatif yang diwujudkan dengan BAGJA.

Sebagai guru kita juga harus mampu mengimplementasikan Budaya Positif di lingkungan kita baik di sekolah, di rumah, ataupun di masayarakat. Budaya Positif yang wajib kita implementasikan demi terwujudnya Profil Pelajar Pancasila yaitu Disiplin Positif dan Nilai-Nilai Kebajikan, Teori Motivasi dan Teori Kontrol, Kesepakatan Kelas, Hukuman & Penghargaan, dan Restitusi, Lima (5) Kebutuhan Dasar Manusia, Lima (5) Posisi Kontrol, dan Segitiga Restitusi.

Berkaitan dengan Filosofi KHD, Nilai dan Peran Guru Penggerak, Visi Murid Di Masa Depan, dan Implementasi Budaya Positif di lingkungan sekolah, di kelas, di rumah dan di masyarakat maka tujuan guru yang paling utama yaitu memenuhi kebutuhan murid demi terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Hal ini dapat dipelajari dalam Modul 2.1.a yaitu "Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi".

Nah, sekarang mari kita kupas apa itu Kebutuhan Belajar Murid dan Apa itu Pembelajaran Berdiferensiasi. Perhatikan Frayer berikut ini!

Bagaimana Cara Menerapkan Pembelajaran Berdiferensiasi

  1. Melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid melalui wawancara, observasi, ataupun survey menggunakan angket berdasarkan 3 aspek yaitu

  • Kesiapan belajar murid

  • minat belajar murid, dan

  • Profil belajar murid.

  1. Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik materi pelajaran, media pembelajaran, strategi pembelajaran, maupun lingkungan belajarnya.

  2. Mengevaluasi dan merefleksi pembelajaran yang sudah dilakukan secara berkala dan melakukan perbaikan di masa yang akan datang.

Apa saja Srategi dalam Pembelajaran Berdiferensiasi?

  1. Diferensiasi Konten

Konten adalah isi dari materi pembelajaran yang kita ajarkan kepada para murid.

Yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan materi dengan menggunakan strategi konten yaitu

  1. Aspek Kesiapan Belajar

  • Aspek kesiapan belajar murid merupakan kondisi murid dalam menerima materi pembelajaran.

  • Hal ini tidak berhubungan dengan tingkat intelektualitas murid

  • Seberapa besar pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki murid pada saat itu sebelum diajarkan pengetahuan atau keterampilan baru.

  • Melalui kesiapan belajar murid maka memudahkan guru dalam memetakan konten material yang akan diberikan pada murid, agar mereka juga bisa menerimanya dengan baik.


  1. Aspek Minat Belajar

  • Setiap murid memiliki minat yang berbeda

  • Minat menjadi motivator bagi murid untuk terus belajar

  • Minat menjadi pemacu murid untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran

  • Guru bisa menggabungkan minat murid dengan materi pelajaran yang akan diajarkan

  • Dengan memperhatikan minat murid otomatis akan dapat meningkatkan kinerja dan semangat belajar murid


  1. Aspek Profil Belajar

  • Guru bisa melakukan pendekatan mengajar yang bervariasi

  • Guru memberikan kesempatan pada murid untuk belajar secara efisien


  1. Diferensiasi Proses

Pada kegiatan ini, guru perlu memahami apakah siswa belajar secara mandiri atau berkelompok, apa sajakah yang dibutuhkan siswa selama proses pembelajaran dan lainnya.

Langkah-Langkah Pembelajaran Berdiferensiasi

  • Kegiatan berjenjang artinya setiap siswa bekerja untuk mendapatkan pemahaman yang sama namun dilakukan dengan tantangan serta kompleksitas yang berbeda.

  • Menyiapkan pertanyaan panduan atau tantangan melalui sudut minat untuk mendorong siswa mengeksplorasi materi pelajaran yang dipelajari.

  • Membuat agenda individual siswa seperti daftar tugas yang harus dikerjakan siswa. Jika siswa sudah mengerjakan pekerjaan umum, siswa bisa melihat agenda individual serta pekerjaan khusus untuk mereka. Hal ini dilakukan untuk melatih kemampuan siswa.

  • Memberikan durasi waktu untuk menyelesaikan tugas. Guru bisa memberikan dukungan waktu untuk siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau mengejar topik lebih mendalam. Waktu bisa diberikan untuk siswa belajar secara mandiri.

  • Mengembangkan kegiatan belajar yang bervariasi dengan menggunakan gaya belajar visual, auditori serta kinestetik.

  • Menggunakan pembelajaran secara berkelompok yang fleksibel sesuai dengan kesiapan, kemampuan serta minat siswa.

  1. Diferensiasi Produk

  • Diferensiasi Produk merupakan strategi pembelajaran berdiferensiasi dengan menunjukkan hasil pekerjaan atau karya pada guru.

  • Pekerjaan atau project bisa berupa karangan, hasil tes, tulisan, presentasi, pertunjukan, pidato, diagram, rekaman dan lainnya.

  • Pastikan produk atau hasil pekerjaan ini sesuai dengan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran dan menunjukkan pemahaman siswa

  • Penugasan Produk dapat dilakukan secara individu ataupun kelompok

  • Yang perlu diperhatikan dalam penggugasan Produk yaitu
    1) Kualitas pekerjaan apa yang diinginkan,

2) Konten/materi apa yang berhubungan dengan produk,

3) Cara pengerjaannya,

4) Serta sifat dari produk apa yang diharapkan dari produk yang dibuat.

Penilaian Pembelajaran Berdiferensiasi

Prinsip penilaian pembelajaran berdiferensiasi adalah penilaian berdasarkan KRITERIA yang sudah ditentukan oleh guru bukan penilaian berdasarkan NORMA

Penilaian dalam pembelajaran berdiferensiasi meliputi 3 aspek yaitu 3P

  1. Penampilan

Penampilan mengacu pada pencapaian murid terhadap kriteria yang sudah ditentukan oleh guru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.


  1. Proses

Penilaian Proses adalah penilaian terhadap kebiasaan murid dalam mengerjakan tugas dan keterlibatannya dalam pembelajaran selama mengikuti proses pembelajaran.


  1. Progres

Penilaian Progres adalah penilaian untuk melihat kemajuan murid dari tugas pertama hingga tugas paling akhir.

Apakah saya mengubah pemikiran saya sebagai akibat dari apa telah saya pelajari?

Setelah saya mempelajari tentang pembelajaran berdiferensiasi maka saya berusaha mengubah pola pikir tentang kebutuhan belajar murid. Saya akan terus belajar dan berbagi pengalaman dengan rekan-rekan guru dalam mengembangkan murid sesuai dengan kesiapan murid, minat murid, dan profil murid. Saya akan berusaha untuk saling mendukung dan saling menguatkan di antara sesama rekan guru. Saya akan berusaha untuk mengimplementasikannya di dalam proses pembelajaran di kelas saya meskipun belum sepenuhnya atau belum maksimal. Selanjutnya saya akan mengevaluasi dari implementasi yang saya lakukan dan melakukan refleksi demi perbaikan proses pembelajaran berdiferensiasi.


Bagaimana perubahan pemikiran tersebut berkontribusi terhadap pemahaman saya tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi?

Perubahan pemikiran saya tentang kebutuhan belajar murid memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pemahaman saya tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Sebelum mempelajari tentang kebutuhan belajar murid dan strategi untuk menyusun pembelajaran berdiferensiasi saya berpikir betapa sulit dan repotnya mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Butuh waktu yang cukup lama karena harus memetakan kebutuhan murid. Akan tetapi setelah mempelajari apa itu kebutuhan murid, bagaimana strategi yang harus dilakukan, dan bagaimana cara mengimplementasikannya maka saya semakin memahami karena sebenarnya kita sudah melakukan semua itu namun belum memahami kalau apa yang saya lakukan adalah implementasi pembelajaran berdiferensiasi.


Bagaimana saya tetap dapat bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini?

Tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi tentu banyak sekali. Tantangan itu bisa datang dari diri sendiri maupun dari luar (murid, rekan guru, kepala sekolah, dan juga masyarakat). Tidak dapat dipungkiri bahwa tantangan itu dapat melemahkan semangat, keinginan, dan usaha untuk mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Namun saya berusaha untuk bersikap positif dalam menghadapi tantangan tersebut dengan cara terus belajar dan berbagi.