Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS3N) Kabupaten Malang tahun 2025 resmi ditutup dengan kegiatan Awarding Ceremony yang berlangsung meriah di Aula SMAN 1 Lawang pada hari Kamis, 3 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian lomba FLS3N tingkat kabupaten yang telah digelar sejak awal Mei, mencakup berbagai cabang seni seperti baca puisi, tari kreasi, monolog, gitar solo, musik tradisional, pantomim, serta ilustrasi.
Acara awarding dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, kepala sekolah, guru pembina, serta para peserta dan pemenang lomba. Suasana aula dipenuhi semangat dan kebanggaan ketika satu per satu pemenang diumumkan dan menerima penghargaan berupa piagam dan piala.
Dalam sambutannya, perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta dan guru pembina yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mengembangkan potensi seni di sekolah. Kegiatan FLS3N dianggap bukan hanya sekadar lomba, tetapi juga sebagai wadah pembentukan karakter, kreativitas, dan kecintaan terhadap seni dan budaya bangsa.
Beberapa sekolah tampil gemilang pada tahun ini. SMAN 1 Tumpang berhasil meraih juara 1 lomba baca puisi melalui penampilan memukau dari Naila Maulaya Khanza. Dari cabang monolog, Alfaina Wainuning P dari SMAS Ar-Rohmah juga berhasil menorehkan prestasi sebagai juara pertama. Sementara itu, kategori tari kreasi diraih oleh Amellia Ashoka Hadi dari SMKN 1 Kepanjen yang menampilkan koreografi energik bertema budaya lokal. Tak kalah membanggakan, dari SMAN 1 Turen mendapatkan penghargaan juara 2 kategori Lomba menyanyi solo oleh Arienda, juara 2 lomba kreativitas musik tradisional SMAN 1 Turen mendapatkan juara 2 oleh Dharma Galang dan Rafhael Octavino dari SMAN 1 Dampit meraih juara 3 dalam cabang instrumen gitar solo.
Panitia pelaksana menyampaikan bahwa keberhasilan kegiatan ini tidak lepas dari dukungan seluruh pihak, baik sekolah, pembina, maupun pemerintah daerah. Meski sempat menghadapi beberapa kendala teknis seperti jadwal padat dan koordinasi lintas sekolah, namun kerja sama dan komitmen semua unsur membuat acara berjalan lancar dan penuh makna.
Melalui kegiatan Awarding FLS3N Kabupaten Malang 2025 ini, diharapkan semangat berkesenian di kalangan pelajar terus tumbuh dan berkembang. FLS3N menjadi bukti bahwa siswa-siswi Kabupaten Malang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kreatif dan berkarakter melalui karya seni yang inspiratif
Membanggakan! SMAN 1 Turen Raih Juara Harapan 2 FLS3N Tingkat Kabupaten Malang 2025.
Tahun 2025 menjadi momen berharga bagi SMAN 1 Turen, khususnya dalam ajang bergengsi Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS3N) tingkat SMA/MA se-Kabupaten Malang. Dalam kompetisi yang diikuti oleh 49 sekolah Negeri maupun Swasta, SMAN 1 Turen berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih Juara Harapan 2 pada cabang Tari Kreasi.
Prestasi ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi luar biasa dari tim tari SMAN 1 Turen. Tari kreasi berjudul "Lamusa" dibawakan dengan penuh penghayatan oleh dua siswi berbakat, Diana Putri N. (kelas XI D) dan Ramasari Puspita (kelas XI B). Di bawah bimbingan dan arahan dari sang pembina, Nofa Kristanti, S.Pd., mereka mampu menampilkan pertunjukan yang memukau.
Jumlah peserta yang mencapai 49 sekolah menunjukkan ketatnya persaingan. Setiap sekolah pasti telah mempersiapkan diri dengan matang, menampilkan karya-karya terbaik mereka. Di tengah persaingan yang sengit tersebut, perolehan Juara Harapan 2 menjadi pencapaian yang patut disyukuri dan dibanggakan.
Menurut Nofa Kristanti, S.Pd., selaku pembina lomba, kebanggaan itu datang bukan hanya dari gelar juara, tetapi dari melihat semangat juang anak didiknya. "Saya sangat bangga dengan pencapaian ini. Dengan jumlah peserta yang sangat banyak, bisa mendapatkan juara harapan 2 adalah hasil yang luar biasa," ujarnya. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa bakat, ketekunan, dan kerja sama tim bisa menghasilkan hasil yang maksimal. Pencapaian ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi siswa-siswi SMAN 1 Turen lainnya untuk terus mengasah bakat dan berani berkompetisi. Ini juga menunjukkan komitmen sekolah dalam mendukung pengembangan seni dan kreativitas siswanya.
Pengetahuan Dasar Tari: Wawasan dari Karya Robby Hidajat
Pendahuluan
Tari adalah salah satu bentuk ekspresi seni yang memadukan gerak, ritme, dan ekspresi emosional. Dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan seni, pemahaman tentang dasar-dasar tari menjadi penting bagi guru dan siswa agar dapat menghargai, mempraktikkan, dan mengembangkan kemampuan seni tari secara optimal. Prof. Dr. Robby Hidajat, guru besar Universitas Negeri Malang, melalui berbagai karyanya, memberikan panduan yang sistematis terkait pengetahuan dasar tari yang relevan untuk pendidikan dan praktik seni pertunjukan.
1. Definisi dan Fungsi Tari
Menurut Hidajat (2005) dalam Wawasan Seni Tari: Pengetahuan Praktis bagi Guru Seni Tari, tari bukan sekadargerakan tubuh tetapi merupakan media komunikasi budaya yang mengandung nilai estetika dan simbolik. Tari memiliki beberapa fungsi, antara lain:
Fungsi estetis: Menyajikan keindahan melalui gerak, ritme, dan ekspresi.
Fungsi sosial: Mempererat hubungan antaranggota masyarakat melalui pertunjukan atau ritual.
Fungsi pendidikan: Mengembangkan karakter, kedisiplinan, dan kreativitas siswa.
Fungsi hiburan: Menjadi sarana rekreasi dan hiburan bagi masyarakat.
2. Unsur-Unsur Dasar Tari
Dalam setiap tarian, terdapat unsur-unsur dasar yang harus dipahami sebelum melakukan kreasi atau pertunjukan, yaitu:
Gerak: Inti dari tarian, mencakup langkah, posisi tubuh, dan pola gerak.
Ritme dan Tempo: Pola pengulangan gerak dan kecepatan gerakan yang mengikuti musik atau irama tertentu.
Ekspresi: Wajah dan bahasa tubuh yang mengekspresikan emosi atau cerita dalam tari.
Pola Ruang: Pemanfaatan ruang panggung atau area pertunjukan, termasuk arah dan pola pergerakan.
Musik Pendamping: Instrumental atau vokal yang mendukung ritme dan suasana tari.
3. Pendekatan dalam Pembelajaran Tari
Hidajat menekankan bahwa pembelajaran tari harus bersifat praktis dan aplikatif, sehingga siswa dapat mengalami langsung proses penciptaan dan pertunjukan tari. Pendekatan yang dianjurkan meliputi:
Demonstrasi dan Praktik: Guru mencontohkan gerakan, siswa menirukan, lalu mengembangkan variasi.
Analisis Tari: Mengamati dan menganalisis tari tradisional maupun modern untuk memahami struktur gerak dan makna simbolik.
Kreativitas dan Inovasi: Memberi ruang bagi siswa untuk menciptakan koreografi sendiri dengan tetap memperhatikan unsur-unsur dasar tari.
4. Studi Kasus: Seni Tari Tradisional Jawa
Dalam buku Wayang Topeng Malang (Hidajat, 2008), dijelaskan bagaimana tari tradisional, seperti topeng Malang, menggabungkan gerak ritual, karakter tokoh, dan musik gamelan. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan unsur dasar tari tidak hanya penting dalam konteks pendidikan formal, tetapi juga dalam melestarikan budaya lokal.
Kesimpulan
Pengetahuan dasar tari menurut Robby Hidajat menekankan pentingnya penguasaan gerak, ritme, ekspresi, pola ruang, dan musik pendamping. Pembelajaran tari yang efektif harus mengkombinasikan teori, praktik, dan analisis, sehingga siswa tidak hanya meniru gerakan tetapi juga memahami makna dan fungsi tari. Dengan pendekatan ini, tari dapat menjadi sarana pendidikan yang efektif, hiburan yang menyenangkan, serta media pelestarian budaya yang bernilai tinggi.
Salam Budaya!
Seni tari adalah bahasa universal yang melampaui kata-kata. Ia adalah ruang di mana jiwa bertemu dengan irama, dan ekspresi menjadi gerakan yang indah. Di SMAN 1 Turen, kami percaya bahwa seni tari bukan hanya tentang menghafal koreografi, melainkan media vital untuk mengembangkan kreativitas, membangun karakter, dan melestarikan kekayaan budaya bangsa.
Melalui kegiatan seni tari, siswa-siswi SMAN 1 Turen diajak untuk menjelajahi, menciptakan, dan menampilkan berbagai genre tari—mulai dari kekayaan tradisi Nusantara yang sarat makna, hingga kreasi baru dan kontemporer yang dinamis. Setiap langkah, setiap lentik jari, adalah cerminan dari disiplin, kerja sama tim, dan semangat berkarya yang tinggi.
Kami hadir untuk menjadi wadah bagi setiap siswa yang memiliki passion dalam seni gerak. Ini adalah tempat di mana bakat diasah, kepercayaan diri dipupuk, dan prestasi diukir, baik di panggung sekolah maupun kompetisi tingkat yang lebih tinggi.
Mari bersama-sama, kita jadikan seni tari di SMAN 1 Turen sebagai jendela ekspresi yang memukau dan kebanggaan sekolah.