Purna Dewi, S.Pd.

Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Cikarang Utara


Karya Cerpen

Aku atau Kamu

Sebuah cerpen persembahan untuk kita yang melulu berada dalam ingkaran pilihan-pilihan cinta yang menganga,

Mengenalmu tak pernah membuatku menyesal. Kebahagiaanku adalah membiarkanmu memilih yang terbaik untuk hidupmu. Melepasmu adalah pilihanku. Jauh lebih dalam atas nama pilihan, hatiku memilih aku bukan kamu.

Aku mengenalmu lewat sebuah sapaan. Kita bertemu di ruas jalan tanpa saling mengenal, kau menyapaku begitu hangat.

Awal yang mengesankan bagiku.

Waktu pun berkenan mempertemukan kita kembali. Pertemuan kedua tepat di halte bus, kau tiba-tiba datang menghampiriku serta membantuku yang ketika itu membawa banyak barang.

Aku menyukai kebaikanmu.

Pertemuan ketiga, kau kembali menyapaku saat aku sedang duduk sendiri di sebuah rumah makan tradisional. Ternyata rumah makan itu adalah rumah makan favorit kita. Akhirnya kita pun menikmati makanan bersama.

Aku semakin tertarik denganmu, terlebih kita memiliki tempat favorit yang sama.

Pertemuan berikutnya, kau masih mengejutkanku dengan sapaan hangatmu. Kita berpapasan di sebuah gang yang tak jauh dari taman kota.

Kehadiranmu selalu penuh kejutan.

Tuhan pun mengizinkan pertemuan-pertemuan berikutnya. Untuk kedua kalinya kita bertemu di halte bus. Ketika aku menunggu bus dengan rasa bosan, kau datang tanpa pernah kuduga. Kau berhasil membuat rasa bosanku lenyap. Di sana, kita berbincang cukup banyak. Bercerita tentang hal-hal yang menurutku sangat menarik.

Kau berhasil membuatku penasaran.

Kita bertemu kembali di acara pensi antar kampus. Kita menjadi panitia penyelenggara dari masing-masing kampus kita. Seharian kita bersama, aku pun mulai mengenalmu.

Kini kau menembus relung hatiku.

Pertemuan berikutnya, kau kembali hadir dengan sapaan yang mengejutkanku. Aku terbangun dari keseriusanku membaca novel di perpustakaan umum yang berada di tengah kota. Pada saat itu hujan mengguyur kota cukup lebat, kita pun terjebak di perpustakaan hingga sore.

Kau menanamkan harapan di hatiku.

Kita pun dipertemuankan kembali oleh sejuknya angin sore yang membawa kita berkunjung ke taman kota. Aku sama sekali tak menduga akan bertemu kembali denganmu di tempat yang cukup membuatku tenang saat sore tiba. Aku menghampirimu yang sedang duduk santai di dekat kolam ikan. Lagi-lagi Tuhan memberikan waktu untuk kita bersama.

Kau seperti magnet yang selalu bisa menarikku untuk bersamamu.

Pertemuan selanjutnya kita memang sengaja merencanakannya. Kau mengantarku ke acara pesta salah satu temanku. Dari pertemuan itu aku pun dapat menyimpulkan bahwa caramu memperlakukanku sangat baik.

Kau berhasil membuatku nyaman bersamamu.

Pada pertemuan yang entah keberapa kalinya, aku melihatmu melintas bersama sepeda motormu. Entah mengapa kau berhenti tepat di depanku yang sedang berjalan sendiri di depan gerbang kampusku. Kau menawarkan tumpangan padaku, tentu aku tak dapat menolakmu.

Sekali lagi kau selalu.. benar-benar.. penuh dengan kejutan.

Aku berterima kasih pada Tuhan yang mengizinkan waktu berpihak pada kita. Mengizinkan waktu mempertemukan kita untuk kesekian kali.

Pertemuan-pertemuan itu membuatku semakin mengenal dan mengagumimu. Aku tak bisa menjelaskan lagi bagaimana perasaanku terhadapmu. Tentang semuanya, tentang pertemuan-pertemuan itu. Disini..

Aku sangat bahagia atas pertemuan-pertemuan itu. Aku tidak akan menukar rangkaian pertemuan itu dengan peristiwa apapun meski Tuhan mengembalikanku ke masa lalu. Pertemuan-pertemuan itu memang takdir kita. Tapi kita hanya manusia biasa yang tak bisa menebak segala hal.

Lagi-lagi Tuhan mengizinkan pertemuan kita, yang entah keberapa kalinya. Pertemuan yang akan membuatku tahu apa maksud kesempatan atas pertemuan-pertemuan lalu.

Kita bertemu di suatu jalan yang berdekatan dengan sebuah tempat peribadatan. Kamu keluar dari tempat itu. Tempat yang berbeda dengan tempatku beribadat. Hari itu aku melihatmu dengan jelas. Ingin rasanya aku memutar langkahku untuk menghindarimu, tapi kamu kembali menyapaku dengan hangat. Aku tak bisa mencegah sebuah senyum di pipiku untukmu, meski rasanya ada perbedaan dalam hatiku. Kamu mengajakku berjalan santai di sekitar sana dan aku tak dapat menolaknya. Kita berbincang, membicarakan banyak hal. Tak terkecuali tentang kepercayaan kita.

Tak pernah kuduga.. pertemuan itu membubuhkan semua anganku, membuat semua harapanku melayang entah terbang kemana.

Tuhanku menuntunku, begitu pun Tuhanmu. Pertemuan itu memaksa kita untuk memilih.

Aku memilih aku bukan kamu. Aku bersama kepercayaanku. Aku yakin keputusanmu juga memilih dirimu bukan aku. Kamu yang dengan kepercayaanmu. Bagiku kepercayaan adalah jati diri kehidupan. Tak apa.. aku tidak akan menyalahkan perbedaan kita. Aku menghargaimu dengan kepercayaanmu seperti kamu menghargaiku dengan kepercayaanku. Meski mau tak mau, aku harus menelan bulat-bulat rasa ini. Meski bisa tak bisa, aku harus mengunci rapat-rapat semua sisanya.




Flat or Colourful

Sebuat cerpen persembahan untuk kita yang melulu berada dalam ingkaran pilihan-pilihan rasa yang ambigu.

Hidup adalah pilihan. Sepenuhnya hidup ada di tangan kita. Untuk bertahan hidup manusia tak bisa sendiri. Manusia itu makhluk sosial yang membutuhkan orang lain. Namun banyak sekali orang yang sulit mengungkapkan perasaannya pada orang lain. Entah saat dia sayang, rindu, bahkan cemburu. Bukan tidak bisa, hanya mungkin tidak tahu caranya. Jangan tunggu sampai orang yang kita sayang kabur ya?

Kisahku dan dia.

Aku dan dia adalah dua hal yang amat berbeda, terutama dalam segi sikap. Aku tidak akan menyimpulkan siapa yang lebih baik. Penjabaran inilah yang akan membuat semua tersimpulkan.

..,

Lea namanya, dia sahabatku yang super duper cuek. Sikap cueknya itu selalu membuatnya kecewa terhadap orang-orang yang dia sayang. Ada aku yang kebalikannya. Orang yang selalu mengekspresikan rasa sayangku pada orang-orang disekitarku. Meski terbilang lebay tapi itulah diriku.

Suatu hari aku sedang mempersiapkan kado ulang tahun untuk Mamahku. Aku membuatnya dengan penuh antusias, apa lagi saat aku membayangkan senyum Mamah setelah menerima kado ini. Itu hal yang sangat kunanti. Hihihi.. Di tengah pekerjaanku, Lea datang sambil ngomel. Mukanya serius dengan ekpresi yang sengit. Dia membawa kabar tak enak. Dia putus dari pacarnya. Hmm.. ada yang bisa menebak apa sebabnya? Yah, mereka putus karena kecuekan Lea. Prinsip Lea masih sama, ia selalu bilang:

“Buat apa sih perhatian, kejutan, hari perayaan? Buat aku sih itu semua lebay.”

Dan hari ini kata-kata itu kembali ia ucapkan padaku masih dengan gayanya yang khas sekali. Terang saja aku berusaha meluruskan kata-kata itu karena sangat menyimpang pendapatku. Cepat-cepat aku sambar bicara.

“Hati seseorang itu mudah berubah. Cara kita mengendalikan perubahan itu harus dengan sesuatu yang fresh. Mungkin bisa dibilang bahwa perhatian, kejutan, dan hari perayaan itu dibutuhkan untuk menghindari perpecahan. Ya.. semacam sebuah penyatuan.” Ucapku dengan nada yang cukup antusias berharap Lea bisa mengerti.

Lea sedikit mengerutkan keningnya, aku kira dia mengerti. Namun yang membuatku kecewa ternyata dia mengeluarkan pertanyaan lagi yang menyimpulkan bahwa dia belum mengerti.

“Lalu untuk apa pula kamu buat kado itu? Mamahmu akan terus menjadi Mamahmu walaupun kamu tidak membuatkannya. Dia tidak akan membencimu kan?”

Aku berusaha mengatur nafasku yang mulai.. yah, Lea memang sering mengundang emosi tapi kuakui dia sahabat terbaikku meski super duper cuek dan nyebelin. Aku menjawab pertanyaannya dengan ekspresi yang tetap ingin terlihat tenang.

“Agar Mamah tahu, kalau aku sayang sama dia. Jika rasa sayang ada, jangan biarkan kita menguncinya. Sayang itu ketahuannya karena ditunjukkin, diluapin, direalisasiin. Sayang gakkan kerasa meskipun beribu kali kita bilang sayang kalau kita gak bisa buktiin dengan tindakan.” Nafasku mulai terengah, aku berdoa dalam hati semoga Lea berhenti beragumen lewat pertanyaan-pertanyaannya.

Doaku belum terkabul. Lagi-lagi Lea bertanya, ia masih kekeh dengan sikapnya yang cuek abis.

“Apakah harus? Bukannya itu lebay?” Sepasang alis Lea bertaut. Kemudian ia kembali berargumen. “Sayang itu gak harus berlebihan kan? Menurutku memperhatikan dan menjaganya juga cukup.” Kali ini benar-benar menguras otakku untuk menjawab.

Aku berusaha tersenyum agar Lea bisa mendengarkan jawabanku dengan ringan dan langsung masuk ke otaknya.

“Lea.. kamu bilang kamu suka sama ayam goreng, kenapa tadi pas sarapan malah pilih ayam semur?” Aku sedikit mengalihkan pembicaraan.

Lea pun agak terheran namun ia menjawab sekenanya.

“Kalau ayam goreng terus mah bosen.” Sesungguhnya inilah kunci jawaban dari pertanyaan Lea.

Aku pun menjawab dengan tenang.

“Kamu bilang bosen? Padahal ayam goreng kan kesukaan kamu. Begitu juga dengan perasaan, suasana, keadaan dan apapun lainnya. Semua hal yang disukai bisa berubah menjadi tidak disukai jika merasa bosan. Begitulah kehidupan, bisa dengan cepat berubah jika tidak ada pengendalian. Tidak ada kata lebay untuk sebuah kasih sayang tentunya dalam porsi yang pas. Menurutku mengekspresikan kasih sayang yang pas adalah pengendalian rasa bosan dalam sebuah hubungan.” Aku tersenyum setelah menghela nafas seusai berkata. Lea terdiam dalam tatapan kosongnya.

Namun beberapa waktu kemudian Lea perlahan tersenyum. Aku sontak di buatnya terkejut, saat tiba-tiba ia memelukku. Itu merupakan pelukan pertama Leanova si super duper cuek nyebelin. Tapi.. dia selalu akan menjadi sahabat terbaikku.

Sejak hari itu hingga seterusnya.. hari-hari terasa lebih baik. Lea yang semakin ramah dan Lea yang semakin penyayang. Hingga suatu ketika aku mendengar suara handphonenya berbunyi tanda alarm sebuah peringatan hari perayaan. Ternyata Adik Lea ulang tahun. Ada perubahan yang amat besar darinya. Lea memohon padaku untuk membungkuskan kado spesial untuk Adiknya. Seumur-umur.. Lea belum pernah membungkus kado dan kado itu merupakan kado pertama yang dia berikan untuk seseorang.

Mulai saat ini, aku jamin seorang Lea yang super cuek menyadari suatu hal bahwa membungkus kado adalah keterampilan yang cukup penting. Hmm.. No, no, no! Bukan itu!

Poin terpentingnya adalah sadar bahwa hidup ini terasa indah jika diwarnai kasih sayang. Stop to be flat, and start to be colourful! Buatlah hidupmu berwarna dengan curahan kasih sayang. Khususnya untuk orang-orang yang kamu sayang dan orang-orang yang menyayangimu.

Pada akhirnya, Lea dan aku adalah sama. Kami tidak memilih flat sebab kami manusia biasa yang rentan rasa bosan. Kami memilih colourful untuk hidup kami karena kami ingin hidup yang bahagia.



Karya Buku

Choice

PENULIS: Purna Dewi

Buku kumpulan cerpen ISBN: 978-602-443-947-7Penerbit : Guepedia Publisher

Sinopsis:

Suka, cita, bahagia, dan air mata adalah rangkaian rasa, buah dari pilihan. Hidup adalah pilihan yang tak melulu manis, semanis yang kita inginkan. Tak juga memulu indah, seindah yang kita bayangkan. Akan ada magnet waktu yang memaksa kita untuk memilih sebuah pilihan. Memilih untuk melanjutkan arah kehidupan. Sepolos apapun seseorang, sebodoh apapun seseorang.. mau tak mau, suka tak suka, harus siap! Siap menghadapi waktu yang akan mengajaknya bermain dalam sebuah pilihan. Siap dengan jalan hidup yang terbuka lebar-lebar di depan mata. Siap untuk menghadapi kenyataannya.

Kadang, pilihan terbaik adalah hal yang tak masuk logika kita.. pilihan terbaik hal yang memusingkan! memuakkan! Tapi, semua sudah diatur oleh Tuhan, rencananya dalam takdir.. dan kita manusia, cukup memerlukan kunci untuk mengungkap takdir itu.


Info lebih lengkap tentang Buku : Choice

PENULIS: Purna Dewi

ISBN: 978-602-443-947-7

Penerbit : Guepedia Publisher

Ukuran : 14 x 21 cm

Tebal : 212 halaman

Harga : Rp86.000

Email : guepedia@gmail•com

WA di 081287602508


Happy shopping & reading


Enjoy your day, guys

Hai dear,

Buku kumpulan cerpen berjudul Chioce telah terbit dan hadir di


GUEPEDIA

https://www.guepedia.com/Store/lihat_buku/MzAwOA==

TOKOPEDIA

https://www.tokopedia.com/guepedia/choice

BUKALAPAK

https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/novel/1cr007o-jual-choice?keyword=

SHOPEE

https://shopee.co.id/Choice-i.3104041.1990306497


FACEBOOK

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=2155749661402269&set=a.1375179096126000&type=3&theater

INSTAGRAM

https://www.instagram.com/p/Bu3Az_QHhju/