Kurikulum Sekolah Islam Cendekia Muda menggabungkan antara kurikulum pemerintah dengan kurikulum khas sekolah. Dalam hal standar kompetensi dan hal lain, SD Islam Cendekia Muda memakai kurikulum pemerintah sebagai acuan kegiatan pembelajaranya. Adapun kurikulum atau konsep khas yang Sekolah Dasar Islam Cendekia Muda terapkan menjadi ruh yang menghidupkan, memberi makna, dan nilai bagi siswa, guru, bahkan civitas lainnya yang ada di lingkungan SD Islam Cendekia Muda. Kurikulum God-Centered Education (GCE) menjadi ruh dalam kegiatan pembelajaran. Konsep ini memberi gambaran jelas mengenai pembelajaran yang sesungguhnya. Analogi untuk menggabarkan konsep GCE seperti sebuah rumah, memiliki pondasi, pilar dan tingkatan-tingkatan yang semuanya berpusat pada kehambaan kepada Allah, Tuhan yang Maha Esa. Pondasi dari bangunan God-centered Education adalah Quran dan Sunnah, sebagai dua hal yang ditinggalkan Rasulullah (saw) kepada umatnya. Pilar-pilarnya adalah prinsip-prinsip pendidikan yang memenuhi seluruh aspek manusia dengan tujuan mendorong potensi dalam diri anak secara optimal agar dapat menyempurnakan perannya sebagai 'abid dan khalifah’. Setiap tingkatannya mewakili umur anak didik, atau fase perkembangan anak berdasarkan Sirah Nabawiyah dan konsep Metaphor of Tree by Dr. Dawud Tauhidi.
God Centered-Education adalah sebuah ruh pendidikan yang dijalankan di SD Islam Cendekia Muda. Konsep ini berpusat dan bermuara pada pemahaman bahwa manusia adalah hambanya Allah SWT. Jika di analogikan menjadi sebuah bangunan, ada 5 pilar utama yang menyangga yaitu Holistic Education sebagai pilat tengah dan utama yang menggambarkan siswa atau peserta didik, yaitu Discovery Learning, Authentic Assessment, Integrated Instruction, dan Character Development
Sirah Nabawiyah atau kisah perjalanan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjadi panduan dalam segala aktivitas di sekolah, baik dalam pembelajaran, siswa, guru, atau aktivitas lainnya. Siroh Nabawiyah memberi gambaran jelas mengenai cara Allah mendidik manusia terbaik yaitu Rasulullah. Fase-fase kehidupan, peristiwa-peristiwa yang dialami, dan semua teladan sikap Rasulullah menjadi panduan dalam aktivitas pendidikan dan pembelajaran di SD Islam Cendekia Muda
Metaphor of Tree adalah konsep yang dikembangkan oleh seorang peneliti dalam bidang Psikologi yang bernama Dr.Dawud Tawhidi. Beliau menjelaskan bahwa pendidikan yang baik adalah yang bertahap, yang memberikan hasil yang baik dan manis, seperti pohon yang tumbuh dari sebuah biji, akarnya tumbuh kuat mencengkram tanah, batangnya kokoh dan tegak, bercabang dan berbuah manis. Dalam konsep pendidikan Metaphor of Tree ini, Dr.Dawud Tauhidi menjelaskan perkembangan anak dan 'nutrisi' yang penting di setiap tahap perkembangannya, berdasarkan teori-teori psikologi dan pendidikan, juga nilai-nilai islami. Menurutnya ada dua aspek perkembangan anak yang harus diketahui, yaitu aspek kognitif, aspek yang berkaitan dengan pikiran dan pengetahuan, dan aspek afektif, aspek yang berkaitan dengan emosi, perasaan, dan nilai-nilai dalam diri. Dr. Dawud Tauhidi juga menjelaskan mengenai hal yang harus menjadi fokus pendidik dalam mendidik atau cara memperlakukan anak di usia tertentu. Di usia 1 sampai 5 contohnya, dalam fase early childhood yang dianalogikan seperti pertumbuhan kecambah, pendidik harus fokus dalam melakukan nursing, atau merawat, mengurusi anak, baik dari segi berpakaian, makan, berjalan, dan aktivitas lainnya. Dalam konsep ini, pedagogi, atau cara mengajar, konten pembelajaran dan contoh-contoh proses pembelajaran juga diterangkan. Dengan isi dari konsep Metaphor of Tree ini, pendidik atau guru dapat merumuskan kegiatan dan konsep belajar anak didiknya, sesuai usia anak.