TATANEN DI BALE ATIKAN
TATANEN DI BALE ATIKAN
Tatanen di Bale Atikan sebuah program penguatan pendidikan berkarakter tentunya memiliki makna dari beberapa sudut pandang. Secara harfiah, Tatanen di Bale Atikan adalah bercocok tanam di sekolah/tempat pendidikan/rumah. Alam sebagai sumber belajar, karena itu merupakan kehidupan bagi kita. Sebagai pembelajaran bagi anak untuk mengajarkan akhlak dan perilaku kepada anak untuk menghargai alam dengan mengintegrasikan semua mata pelajaran ke dalam program tatanen.Â
Dalam program tatanen di bale atikan terdapat struktur kurikulum yang merupakan Basic Sistem Thinking untuk membangun konstruksi berpikir alamiah yang disebut dengan "Pancaniti". Sistem ini diajarkan kemudian dilatih kepada peserta didik untuk mencapai budi dan daya. Pancaniti merupakan 5 tahapan berpikir sejak usia dini, yaitu:
Niti harti yang artinya mengerti. Yang mana mengerti di sini adalah mengerti dengan kata-kata beserta dengan penggunaannya. Dan di sinilah pentingnya literasi sebagai proses niti harti untuk mengerti melalui proses mendengar, membaca, melihat dan mengamati.
Niti surti yang artinya memahami bahwa suatu kata tidak lahir tanpa ada maknanya. Sehingga dari pemahaman ini dapat diaplikasikan pada tahap berikutnya.
Niti bukti artinya membuktikan secara empirik yaitu kesesuaian antara teori dan praktek. Di sinilah proses untuk menyampaikan kata-kata dengan tepat, tidak salah sebut dan maksud. Pembuktian ini minimal untuk diri sendiri dengan membuktikan pada perilaku yang memiliki pengetahuan mana yang benar dan tidak benar.
Niti bakti artinya membaktikan atau menerapkan pengetahuan yang diperolehnya untuk diri, sesama dan lingkungannya.
Niti sajati artinya menemukan kebenaran yang tidak terbantahkan sebagai integrasi dari pemahaman dan pengetahuan yang telah didapat dari pengalaman pribadinya sehingga menghasilkan inovasi atau kreatifitas baru.
Keberhasilan pada sebuah kegiatan tentunya tidak akan tercapai tanpa ada dukungan dan kerja sama antara pihak-pihak terkait. Bale atikan yang di dalamnya ada Pengawas, Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Kependidikan, Peserta didik dan Keluarga peserta didik tentunya memiliki peran dan fungsi masing-masing yang dapat dilaksanakan demi tercapainya program ini. Â
TATANEN IN BALE ATIKAN
Tatanen at Bale Atikan, a program to strengthen character education, certainly has meaning from several points of view. Literally, Tatanen in Bale Atikan is farming in schools/educational places/homes. Nature as a source of learning, because it is life for us. As a lesson for children to teach morals and behavior to children to respect nature by integrating all subjects into the gardening program.
In the tatanen program at Bale Atikan there is a curriculum structure which is the Basic Thinking System to build natural thinking constructions called "Pancaniti". This system is taught and then trained to students to achieve mind and power. Pancaniti is 5 stages of thinking from an early age, namely:
Niti harti which means understand. What is understood here is to understand the words and their use. And this is where the importance of literacy as a genuine process to understand through the process of listening, reading, seeing and observing.
Niti surti which means understanding that a word is not born without meaning. So from this understanding can be applied to the next stage.
Niti evidence means to prove empirically that is the suitability between theory and practice. This is where the process of conveying the words correctly, without mispronouncing and meaning. This proof is minimal for oneself by proving to behavior that has knowledge of what is right and wrong.
Niti filial piety means devoting or applying the knowledge acquired to oneself, others and the environment.
Niti sajati means finding the undeniable truth as an integration of understanding and knowledge that has been obtained from personal experience so as to produce new innovations or creativity.
Success in an activity will certainly not be achieved without the support and cooperation of the related parties. Bale atikan which includes Supervisors, Principals, Teachers, Education Personnel, Students and Families of students, of course, have their respective roles and functions that can be carried out in order to achieve this program.
Tatanen di Bale Atikan lahir di Purwakarta dengan latar belakang adanya kesenjangan ekologis, kesenjangan sosial dan kesenjangan spiritual. Secara etimologi, Tatanen di Bale Atikan berasal dari Bahasa Sunda, Tatanen artinya bercocok tanam, Bale artinya tempat yang luas, Atikan artinya pendidikan. Sedangkan secara terminologi, Tatanen di Bale Atikan merupakan sebuah gerakan pendidikan karakter untuk menumbuhkan kesadaran hidup ekologis dalam merawat dan berguru pada bumi yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran yang berbasis Pancaniti dan Permakultur sehingga peserta didik tumbuh dan berkembang sesuai kodrat dirinya, alamnya dan zamannya.
Hari Pertama IHT
28 September 2022
Hari Kedua IHT
29 September 2022
Hari Ketiga IHT
30 September 2022