PENGANTAR
APA ITU SAHAM
Saham adalah bukti kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan. Dengan memiliki saham, kamu secara tidak langsung menjadi bagian dari pemilik perusahaan tersebut. Saham diperdagangkan di bursa saham seperti Bursa Efek Indonesia (BEI), di mana investor bisa membeli atau menjual saham sesuai dengan harga pasar.
KENAPA ORANG BERINVESTASI SAHAM
Investasi saham menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan instrumen keuangan lainnya. Ada dua cara utama untuk mendapatkan keuntungan dari saham:
Capital Gain – Keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham.
Dividen – Pembagian keuntungan dari perusahaan kepada pemegang saham.
Namun, saham juga memiliki risiko, seperti fluktuasi harga yang tidak menentu dan potensi kerugian jika perusahaan tidak berkembang dengan baik.
INVESTASI VS TRADING
Investasi saham: Memegang saham dalam jangka panjang untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan perusahaan.
Trading saham: Membeli dan menjual saham dalam jangka pendek untuk mencari keuntungan dari pergerakan harga.
BAGAIMANA PASAR SAHAM BEKERJA
Di Indonesia, perdagangan saham dilakukan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) . Investor bisa membeli saham melalui perusahaan sekuritas yang bertindak sebagai perantara. Harga saham ditentukan berdasarkan permintaan dan penawaran di pasar.
Jika banyak investor tertarik membeli saham tertentu, harga saham akan naik. Sebaliknya, jika banyak yang menjual, harga saham bisa turun. Oleh karena itu, memahami bagaimana pasar bekerja sangat penting sebelum mulai berinvestasi.
CARA MEMULAI INVESTASI SAHAM
Cara membuka akun di sekuritas
Untuk mulai berinvestasi saham, kamu harus membuka akun di perusahaan sekuritas. Sekuritas adalah perantara yang menghubungkan investor dengan pasar saham. Berikut langkah-langkahnya:
Pilih sekuritas yang terpercaya dan terdaftar di OJK
Siapkan dokumen seperti KTP, NPWP (jika ada), dan rekening bank
Daftar secara online atau datang langsung ke kantor sekuritas
Verifikasi data dan tunggu akun disetuju.
Memilih sekuritas yang sesuai
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sekuritas:
Biaya transaksi – Berapa persen biaya beli dan jual saham.
Fitur platform trading – Mudah digunakan atau tidak.
Reputasi dan layanan pelanggan – Pastikan sekuritas punya layanan support yang baik.
Minimal deposit – Ada sekuritas yang bisa mulai dari Rp100.000, ada juga yang lebih tinggi.
Mengenal RDN (Rekening Dana Nasabah) dan proses transaksi
Setelah akun sekuritas disetujui, kamu akan mendapatkan Rekening Dana Nasabah (RDN). Ini adalah rekening khusus untuk transaksi saham. Cara menggunakannya:
Transfer dana dari rekening bank pribadi ke RDN.
Gunakan saldo RDN untuk membeli saham.
Hasil penjualan saham juga masuk ke RDN sebelum bisa ditarik ke rekening pribadi.
Membeli saham pertama dengan modal kecil
Setelah akun siap, saatnya beli saham pertamamu! Berikut tipsnya:
Gunakan modal kecil dulu, misalnya Rp500.000 – Rp1.000.000.
Pilih saham dari perusahaan yang sudah dikenal (contoh: bank besar, perusahaan consumer goods, dll.).
Gunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) – beli saham secara rutin dengan nominal tetap agar risiko lebih terkontrol.
Pantau pergerakan saham tapi jangan panik dengan fluktuasi harga jangka pendek.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu sudah siap memulai perjalanan investasimu di pasar saham!
Analisis Fundamental:
Membaca laporan keuangan.
Memahami rasio keuangan (PER, PBV, ROE, dll.).
Menganalisis kinerja perusahaan dan prospeknya.
REFERENSI YOUTUBE
Analisis Teknikal:
Memahami grafik harga saham.
Mengenal support dan resistance.
Indikator teknikal dasar (Moving Average, RSI, MACD, dll.).
REFERENSI YOUTUBE
Mengenal stop-loss dan take-profit
Stop-loss adalah batasan harga di mana kamu akan menjual saham untuk menghindari kerugian lebih besar.
Take-profit adalah harga target di mana kamu akan menjual saham untuk mengamankan keuntungan.
Menetapkan stop-loss dan take-profit bisa mencegah keputusan impulsif saat harga saham berfluktuasi.
Mengelola modal agar tidak rugi besar
Jangan taruh semua uang dalam satu saham (diversifikasi portofolio).
Gunakan aturan 2% risk per trade – jangan ambil risiko lebih dari 2% modal dalam satu transaksi.
Jangan gunakan uang kebutuhan sehari-hari untuk investasi saham.
Memahami emosi dalam berinvestasi
Keserakahan dan ketakutan adalah musuh utama investor.
Jangan FOMO (Fear of Missing Out) saat harga saham naik drastis tanpa analisis jelas.
Jangan panik saat harga turun, selalu cek kembali fundamental perusahaan sebelum mengambil keputusan.
Belajar dari kesalahan dan evaluasi portofolio secara berkala
Catat setiap transaksi saham, baik untung maupun rugi.
Analisis apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.
Evaluasi portofolio secara berkala untuk menyesuaikan strategi investasi.
REFERENSI YOUTUBE