Filosofi Pendidikan Indonesia
Review Pengalaman Belajar
Pendidikan yang berpihak pada murid merupakan pendidikan yang menitikberatkan peserta didik sebagai prioritas utama yang harus dilayani. Setiap anak memiliki kemerdekaan untuk belajar sesuai dengan keinginan dan kemampuan alamiah yang terbentuk dalam diri anak. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan harus berpusat pada anak dengan memberikan kemerdekaan kepada siswa untuk tumbuh dan berkembang. Karena pendidikan tidak bermaksud menciptakan peserta didik sesuai dengan yang kita inginkan layaknya memahat batu menjadi sebuah patung, akan tetapi pendidikan hanya menuntun anak-anak agar tumbuh sesuai kodratnya, ibarat petani yang menanam benih di ladang. Seorang petani yang menanam benih berkewajiban memelihara dan merawat tanaman itu sesuai dengan kodrat benih itu. Jika yang ditanam adalah benih jagung, pemeliharaan dan perawatannya sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang jagung. Ini artinya, guru, sebagai pendidik bertugas menuntun para murid untuk dapat belajar sesuai dengan potensi dalam diri murid dan bagaimana perkembangan lingkungan dan zamannya. Jika semua murid dituntun dengan semestinya, mereka akan merasakan bagaimana pembelajaran dilalui dengan jiwa yang merdeka dalam proses yang memerdekaan dan bertujuan memperoleh kemerdekaan. Kemerdekaan inilah yang kelak akan menggerakkan mereka secara otomatis untuk tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Pada pembelajaran ini kami menggunakan konsep MERDEKA, yaitu Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata.
Refleksi Pengalaman Belajar yang Dipilih
Setiap topic pada Pendidikan yang memerdekaan sangat penting untuk dipelajari karena dengan memahami topic ini seorang guru dapat merancang pembelajaran yang memerdekakan peserta didik sehingga peserta didik dapat merasa bahagian saat belajar. Saya mempelajari topic-topik ini dengan menyelesaikan setiap tagihan dan mengikuti alur topic mulai dari mulai diri hingga aksi nyata, yang dimana strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topic ini sangat penting saya sebagai mahasiswa PPG Prajabatan yang memiliki impian sebagai seorang guru yang profesional dimana pada pembelajaran topic ini saya dapat belajar secara mandiri melalui platform LMS yang mengajarkan saya untuk dapat berpikir kritis dengan mengikuti setiap sintaks pembelajaran pada topic ini. Pendidikan yang memerdekakan telah kami terapkan pada saat melaksanakan kegiatan PPL 1 disekolah mitra, dimana pada kegiatan tersebut, kami menganalisis terlebih dahulu kebutuhan belajar siswa dengan memberikan angket profilling yang memuat beberapa pertanyaan tentang bagaimana gaya belajar siswa, karakteristik siswa, latar belakang siswa, hingga kemampuan emosional siswa. Kebutuhan belajar siswa tersebut kami penuhi dengan memberikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dan menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, dan berpihak kepada peserta didik yang membawa peserta didik kedalam pembelajaran yang memerdekakan, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Memberikan pengalaman belajar yang positif dan berpusat pada siswa
Memberikan perhatian yang sama kepada semua peserta didik
Memberikan ruang untuk berkolaborasi
Memberikan ruang untuk menyampaikan pendapat
Analisis Artefak Pembelajaran
Link artefak pembelajaran : drive.google.com/drive/folders/1JTRwRA5Qlo2S8nEbX4qhVk_OvhjtdEzU?usp=sharing
Mulai dari Diri:
Berisi tentang refleksi diri dengan menanggapi bagaimana seharusnya pendidikan yang berpihak pada siswa. Dimana menurut saya, Pendidikan yang berpihak pada murid merupakan pendidikan yang menitikberatkan peserta didik sebagai prioritas utama yang harus dilayani. Setiap anak memiliki kemerdekaan untuk belajar sesuai dengan keinginan dan kemampuan alamiah yang terbentuk dalam diri anak. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan harus berpusat pada anak dengan memberikan kemerdekaan kepada siswa untuk tumbuh dan berkembang. Untuk itu, guru dan orang tua harus terlibat dengan memperhatikan dan dukungan terhadap minat, bakat dan kemampuan masing-masing siswa.
Eksplorasi Konsep:
Berisi konsep-konsep yang berhubungan dengan pendidikan yang memerdekakan baik berupa video pembelajaran maupun e-modul. Pada topic ini diberikan 3 video pembelajaran tentang bagaimana pendidikan yang memerdekakan peserta didik.
Dari video yang telah disajikan, dapat diperoleh bahwa Pendidikan yang memerdekakan merupakan peroses pendidikan yang menuntun murid didalam mereka mengembanhkan potensi-potensi positif yang ada, yang dilandasi dari kebebasan di dalam mengeksplorasi potensi-potensi tersebut, bebas dari berbagai tekanan baik dari tekanan dari dalam diri individu murid tersebut, maupun dari dalam luar diri. namun meskipun demikian pendidikan yang memerdekakan ini haruslah di landasi dari prinsip among. Pendidikan yang memerdekakan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah suatu proses pendidikan yang meletakan unsur kebebasan anak didik untuk mengatur dirinya sendiri, bertumbuh dan berkembang menurut kodratnya secara lahiriah dan batianiah.
Berdasarkan video, Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang bertujuan membuat setiap siswa bisa belajar tanpa paksaan sesuai dengan cita-cita dan harapan hidupnya, membuat siswa belajar hidup mandiri dan merdeka dari tekanan agar bisa berkontribusi dalam masyarakat sesuai kodrat dan jati dirinya, dan menjadi manusia seutuhnya yang dapat beradaptasi dengan segala perubahan dan bisa menerapkan prinsip-prinsip ketuhanan, kemanusiaan, kesetaraan, dan keadilan sosial dalam kehidupan sehari-hari juga membantu para siswa untuk menemukan jati diri, kodrat hidup dan menentukan perannya dalam masyarakat. Siswa tidak hanya belajar dari guru pengampu tetapi juga dari praktisi di beragam bidang
Berdasarkan video, Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang dalam pembelajarannya disekolah tidak membuat peserta didik terpaksa mengikuti kurikulum yang berlaku dan pembelajaran tidak harus dilakukan di ruang kelas. Pengajar bisa berasal dari masyarakat yang memiliki wawasan dibidang tertentu sehingga dapat menambah pengetahuan siswa. Sekolah harus memahami kondisi lingkungan, termasuk sarana dan prasarana sekolah untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam pembelajaran
Ruang Kolaborasi
Pada kegiatan ruang kolaborasi, diberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik dalam kelompok kecil. Mahasiswa membuat sebuah rumusan tentang implementasi kurikulum merdeka dalam upaya mewujudkan pendidikan yang berpihak dan memerdekakan peserta didik. Rumusan ini dapat mengacu pada pemikiran Ki Hadjar Dewantara, Pancasila sebagai entitas dan identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada pendidikan yang berpihak pada peserta didik dalam pendidikan abad ke-21. Sehingga pada kegiatan ini kami merancang sebuah powerpoint yang berisi praktik baik yang dilaksanakan oleh sekolah dalam menciptakan pembelajaran yang memerdekakan peserta didik, yang dapat dilaksanakan dengan cara: Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, Memberikan perhatian yang sama kepada semua peserta didik, Memberikan pengalaman belajar yang positif dan berpusat pada siswa, Memberikan ruang untuk berkolaborasi, Memberikan ruang untuk menyampaikan pendapat, Memberikan ruang untuk belajar sesuai dengan karakternya, dan Memberikan ruang untuk mengembangkan minat dan bakat
Demonstrasi Kontekstual
Pada kegiatan ini, mahasiswa diarahkan untuk membuat sebuah Demonstrasi Kontekstual untuk memberikan gambaran yang kontekstual tentang pendidikan yang berpihak peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 dengan media visual atau audio. Media visual dapat berupa video pendek, infografis, poster, karikatur atau komik atau menggunakan podcast untuk menjelaskan hasil rumusan tentang tentang pendidikan yang berpihak peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21. Pada pelaksanaan tugas ini kami membuat sebuh video pendek yang menggambarkan pendidikan yang memerdekakan pada link berikut:
www.youtube.com/watch?v=L6hjrlNoQJc
Koneksi Antar Materi
Pada kegiatan ini, mahasiswa berlatih memberikan kesimpulan berdasarkan pemahaman dan internalisasi tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21. Dimana, Pancasila menjadi entitas dan identitas bangsa Indonesia dalam kebhinekaan dalam setiap latar belakang kehidupan sosial-budaya, ekonomi dan agama. Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia; Berkebinekaan Global; Gotong Royong; Kreatif; Bernalar Kritis dan Mandiri menjadi profil lulusan pelajar dalam pendidikan Indonesia. Pendidikan Nasional Indonesia bermuara pada Profil Pelajar Pancasila (PPP) sebagai perwujudan manusia Indonesia yang kuat dengan nilai-nilai luhur budaya yang menjadi akar pendidikan dalam upaya memaknai dan menghayati nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan yang memerdekakan perlu sangat perlu dipraktikkan dalam kegiatan pembelajaran disekolah. Seorang siswa dikatakan merdeka apabila memiliki kebebasan dalam belajar misalnya pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan di sekolah mitra, siswa diajak untuk berfikir lebih kritis dan diajak untuk mampu mengeksplorasi kemampuannya sehingga mampu menciptakan suatu produk dari hasil kreatifitas siswa tersebut.
Aksi Nyata
Pada kegiatan ini, mahasiswa diarahkan untuk membuat sebuah projek perubahan (change project) tentang pendidikan yang berpihak pada peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam pendidikan abad ke-21 dengan sekolah mitra mahasiswa. Pada kegiatan ini kami merancang sebuah projek perubahan yang telah kami laksanakan di sekolah mitra melalui penerapan modul ajar dengan pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Kegiatan kami di sekolah mitra mengarahkan siswa dalam mengenyam pendidikan yang memerdekakan. Pendidikan yang memerdekakan adalah suatu konsep pendidikan yang menumbuhkan kesadaran suatu individu tentang hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat tanpa adanya unsur paksaaan. dimana pada proses tersebut, individu dituntun dalam menentukan tujuan belajar, cara untuk belajar, cara evaluasi belajar sampai merefleksikan proses belajarnya. dimana ide ini telah kami tuangkan di dalam sebuah video pada link berikut:
Pembelajaran Bermakna (Good Practices)
Saya sebagai seorang calon Guru merupakan ujung tombak dan nakhoda yang memegang peran penting bagaimana membawa para murid dalam sebuah kapal besar bernama pembelajaran. Untuk bisa melaksanakan peran penting tersebut, saya perlu mengasah diri untuk memiliki nilai-nilai sebagai penggerak pembelajaran, yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Misalnya dengan mengikuti pelatihan, bersikap terbuka terhadap perubahan baru yang positif, aktif bekerja sama dengan rekan sejawat dalam mengatasi permasalahan pembelajaran, kreatif dalam memilih metode, media, dan membuat bahan pembelajaran, serta mendesain pembelajaran yang lebih mengaktifkan para peserta didik serta membawa peserta didik menuju kebahagiaan dalam belajar sesuai dengan prinsip Ki Hajar Dewantara.