Tak kenal maka tak sayang. Demikianlah pepatah tentang pentingnya mengetahui sesuatu untuk dapat lebih memahaminya.
Pembelajaran Tematik atau Tematik Terpadu memiliki makna yang berbeda tetapi saling mendukung. Pembelajaran Tematik sendiri merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Sedangkan pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai pembelajaran yang menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai, baik antar mata pelajaran maupun dalam satu mata pelajaran. Kalau begitu, apa yang dimaksud dengan Pembelajaran Tematik Terpadu? Bolehkah cukup disingkat dengan pembelajaran tematik saja?
Untuk lebih jelasnya, mohon disimak video berikut.
Sebagai guru, saudara pasti memiliki pengalaman berharga dalam mengajar. Tetapi dalam kelas pembelajaran tematik ini, baiknya kita ketahui lebih dalam lagi tentang sistem pendekatan pembelajaran tematik dalam pembelajaran di sekolah dasar. Berdasar pengalaman pribadi atau rekan kerja di madrasah, Saudara dapat mencari informasi dan menceritakan pengalaman pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tematik ini.
Hasil dari refleksi dari pengalaman tadi, Saudara dapat mencari tahu apa sebenarnya tujuan pembelajaran tematik itu? Ya, benar sekali, bahwa tujuan dari pembelajaran tematik adalah:
Menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpah tindih materi.
Memudahkan peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan yang bermakna
Memudahkan peserta didik untuk memahami materi/konsep secara utuh sehingga penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat.
Adapun manfaat dari pembelajaran tematik di antaranya adalah:
Suasana kelas nyaman dan menyenangkan
Menggunakan kelompok untuk bekerja sama, berkolaborasi, dan memecahkan konflik.
Mengoptimasi lingkungan belajar;
Siswa secara cepat dan tepat waktu memproses informasi;
Proses pembelajaran di kelas memungkinkan siswa berada pada lingkungan ramah otak;
Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh siswa dalam konteks kehidupan sehari-hari;
Siswa yang tertinggal mendapat perhatian khusus dari guru;
Program pembelajaran yang ramah otak memungkinkan guru mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian.
Pembelajaran tematik dapat dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran. Forgaty (1991, 61) menyebut sepuluh model, yaitu fragmented, connected, nested, sequenced, shared, webbed, threaded, integrated, immersed, dan networked. Pada tahun 1997, Tim Pengembang D-II PGSD memilih tiga model untuk dikembangkan yaitu Model Jaring laba-laba (Spider Webbed) – selanjutnya disebut Jaring, Model Terhubung (connected), dan Model Terpadu (integrated). Model Jaring Laba-laba (Spider Webbed) .
Model Jaring Laba-laba (Spider Webbed) ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema. Setelah tema disepakati, jika dirasa perlu, maka dikembangkan menjadi subtema dengan tetap memperlihatkan keterkaitan antar mata pelajaran lain. Setelah itu dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran yang mendukung.
Pembelajaran tematik terpadu memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
Peserta didik mencari tahu, bukan diberi tahu.
Pemisahan antar mata pelajaran menjadi tidak begitu nampak. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan kompetensi melalui tema-tema yang paling dekat dengan kehidupan peserta didik.
Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar yang berkaitan dengan berbagai konsep, keterampilan dan sikap.
Sumber belajar tidak terbatas pada buku.
Peserta didik dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan karakteristik kegiatan yang dilakukan
Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat mengakomodasi peserta didik yang memiliki perbedaan tingkat kecerdasan, pengalaman, dan ketertarikan terhadap suatu topik.
Kompetensi Dasar mata pelajaran yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan tersendiri.
Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik (direct experiences) dari hal-hal yang konkret menuju ke abstrak
Pembelajaran tematik memperhatikan karakteristik setiap mata pelajaran. Mengapa demikian? Karena karakteristik ini akan mempengaruhi pendekatan/strategi pembelajarannya. Seorang guru kelas yang memahami karakteristik mata pelajaran ini akan memiliki peluang kemudahan dalam menyusun strategi pembelajaran dan menuangkannya dalam langkah-langkah aktifitas belajar yang efektif dan menyenangkan.
Selain itu, dengan memahami karakteristik tiap mata pelajaran, seorang guru kelas akan mudah menemukan materi esensial, topik penting yang dapat diangkat menjadi tema, atau bahkan terinspirasi untuk memilih tema yang sesuai dengan kompetensi mata pelajaran dan kebutuhan siswa.
Baiklah, beberapa referensi yang dapat menguatkan pemahaman tentang materi esensi tematik ini dan layak Saudara simak ada pada link berikut:
Thematic Instruction, Funderstanding, http://www.funderstanding.com/educators/thematic-instruction/
A Thematic approach, http://www.show-me-wow.com/a-thematic-approach/
The value of thematic approaches, G Ward, https://researchonline.jcu.edu.au/529/2/ward_1.pdf
Pengelolaan Pembelajaran Tematik Terpadu, Tutik Rachmawati, http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/edukasi/991-tutik-rachmawati
Berikut buku Panduan Pembelajaran tematik yang dapat Saudara pelajari secara lebih komprehensif.