Analisis Penggunaan Media Pembelajaran Kimia Secara Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sma Negeri Se Kecamatan Teupah Barat, Sutri Muranda, 2022.
1. Identitas Skripsi
Judul : Analisis Penggunaan Media Pembelajaran Kimia Secara Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sma
Negeri Se Kecamatan Teupah Barat
Penulis : Sutri Muranda
Tahun : 2022
Universitas : Universitas Islam Negeri Ar-raniry Banda Aceh
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode mixed method, yaitu gabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh mengenai efektivitas serta kendala penggunaan media dalam pembelajaran kimia secara daring. Data dikumpulkan melalui angket siswa (kuantitatif) dan wawancara guru (kualitatif).
3. Latar Belakang dan Tujuan
Pandemi Covid-19 mengubah sistem pembelajaran di Indonesia, termasuk di SMA Negeri Kecamatan Teupah Barat, dari tatap muka menjadi daring. Perubahan ini menuntut guru dan siswa untuk memanfaatkan berbagai media digital dalam pembelajaran, terutama pada mata pelajaran kimia yang bersifat abstrak dan membutuhkan interaksi langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas serta kendala penggunaan media pembelajaran kimia secara daring selama masa pandemi.
4. Struktur Penelitian
1. Bab I : Pendahuluan (latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional)
2. Bab II : Kajian Pustaka (analisis, efektivitas pembelajaran, pembelajaran daring, media pembelajaran, kajian relevan)
3. Bab III : Metode Penelitian (rancangan penelitian, subjek dan lokasi penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data)
4 Bab IV : Hasil dan Pembahasan (hasil penelitian, pembahasan)
5. Bab V : Penutup (kesimpulan dan saran)
5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
Angket tertutup: berisi 10 pernyataan mengenai keefektifan media pembelajaran dan 5 pernyataan mengenai kendala penggunaan media.
Wawancara semi terstruktur: digunakan untuk menggali informasi lebih dalam terkait permasalahan, pendapat, dan ide dari narasumber (guru kimia), dengan format pertanyaan yang fleksibel namun tetap terarah.
6. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang digunakan adalah SMA yang menerapkan sistem pembelajaran daring dan siswa jurusan IPA yang mempelajari kimia. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 orang guru kimia serta 40 siswa kelas XII-IPA, yang masing-masing terdiri dari 20 siswa dari SMA Negeri 1 dan 20 siswa dari SMA Negeri 2 di Kecamatan Teupah Barat, Kabupaten Simeulue.
7. Teknik Analisis Data
Data Angket:
Data dianalisis menggunakan skala Likert dengan bobot 1–5. Skor total dari tiap responden dihitung, lalu dipresentasikan menggunakan rumus:
Kriteria hasil diklasifikasikan menjadi: Sangat Efektif (81–100%), Efektif (61–80%), Cukup Efektif (41–60%), Kurang Efektif (21–40%), dan Tidak Efektif (<21%).
Data Wawancara:
Menggunakan model Miles dan Huberman yang mencakup empat tahapan:
(1) Pengumpulan data
(2) Reduksi data
(3) Penyajian data
(4) Verifikasi dan kesimpulan
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai efektivitas penggunaan media pembelajaran kimia secara daring di SMA Negeri Kecamatan Teupah Barat, dapat disimpulkan bahwa penerapan media tersebut tergolong cukup efektif. Hal ini tercermin dari hasil wawancara guru dan analisis angket yang menunjukkan bahwa tingkat efektivitas mencapai 48,4% di SMA Negeri 1 dan 58,5% di SMA Negeri 2. Meskipun demikian, proses pembelajaran daring masih menghadapi sejumlah kendala, seperti tingginya biaya pembelian kuota internet serta kurangnya antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, upaya peningkatan efektivitas pembelajaran daring perlu diiringi dengan solusi terhadap hambatan-hambatan tersebut.
Analisis Kecemasan Mahasiswa Pendidikan Kimia Terhadap Statistika, Ameliani Shakila Septiani, 2024.
1. Identitas Skripsi
Judul : Analisis Kecemasan Mahasiswa Pendidikan Kimia Terhadap Statistika
Penulis : Ameliani Shakila Septiani
Tahun : 2024
Universitas : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode campuran (Mixed Method Research) dengan pendekatan sequential explanatory design, yaitu pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap: kuantitatif terlebih dahulu melalui angket, kemudian dilanjutkan dengan kualitatif melalui wawancara. Tujuan pendekatan ini adalah untuk memperkuat dan menjelaskan hasil kuantitatif dengan data kualitatif.
3. Latar Belakang dan Tujuan
Statistika merupakan mata kuliah yang dianggap sulit oleh banyak mahasiswa, termasuk mahasiswa pendidikan kimia, karena berisi banyak perhitungan, rumus, serta penggunaan perangkat lunak yang kompleks. Hal ini memunculkan kecemasan, terutama saat mengikuti perkuliahan atau menghadapi ujian. Kecemasan terhadap statistika dapat berbeda-beda tergantung pada karakteristik individu, salah satunya jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan statistika antara mahasiswa pendidikan kimia laki-laki dan perempuan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Struktur Penelitian
1. Bab I : Pendahuluan (latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian)
2. Bab II : Kajian Pustaka (kajian teori, penelitian relevan, kerangka berpikir)
3. Bab III : Metodologi Penelitian (tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik analisis data, uji coba instrumen)
4. Bab IV : Hasil dan Pembahasan (hasil penelitian, pembahasan)
5. Bab V : Penutup (kesimpulan dan saran)
5. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua jenis instrumen, yaitu instrumen kuantitatif berupa kuesioner tertutup dan instrumen kualitatif berupa wawancara semi-terstruktur. Instrumen kuantitatif yang digunakan adalah Statistical Anxiety Rating Scale (STARS) dari Cruise, Cash, dan Bolton (1985), yang telah direvisi oleh Hanna et al. (2008). Kuesioner ini terdiri dari 51 butir pernyataan yang mengukur enam faktor kecemasan statistika, dengan skala Likert lima poin.
Sementara itu, instrumen kualitatif dilakukan melalui wawancara untuk memperkuat dan memperdalam data kuantitatif. Wawancara dilakukan berdasarkan pedoman yang disusun dari hasil kuesioner, dan ditujukan untuk menggali lebih lanjut pengalaman mahasiswa, penyebab kecemasan, serta cara mereka mengatasi kesulitan dalam pembelajaran statistika.
6. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian. Sampel yang dipilih adalah mahasiswa aktif jurusan Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2019 dan 2020 yang telah menempuh mata kuliah Statistika Pendidikan. Teknik ini dipilih karena responden dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dan mudah dijangkau oleh peneliti.
7. Teknik Analisis Data
Analisis Kuantitatif
1 Editing : Memeriksa kelengkapan dan kebenaran isian angket setelah data dikumpulkan.
2 Scoring : Memberi nilai berdasarkan skala Likert.
3 Tabulating : Mengolah data menjadi persentase menggunakan rumus:
dan menentukan kategori tingkat kecemasan (sangat rendah hingga sangat tinggi).
4 Penyajian Data : Data disajikan dalam bentuk uraian naratif dan visual (seperti tabel/grafik)
5 Penarikan Kesimpulan : Data yang diperoleh dibandingkan dengan teori untuk menarik kesimpulan penelitian.
Analisis Kualitatif
Analisis tematik dilakukan untuk menemukan pola (tema) dari data wawancara. Prosesnya meliputi:
Pengkodean Awal: Transkrip wawancara dibaca dan diberi kode berdasarkan kata kunci yang sering muncul.
Penyusunan Tema: Kode dikelompokkan menjadi tema yang relevan dengan fokus penelitian.
Pelaporan: Tema disusun dalam log tema dan diinterpretasikan dengan bukti kutipan wawancara.
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa Pendidikan Kimia memiliki tingkat kecemasan terhadap mata kuliah Statistika pada kategori rendah, disusul kategori sedang, sangat rendah, tinggi, dan sangat tinggi. Penelitian juga menunjukkan adanya perbedaan tingkat kecemasan berdasarkan tahun angkatan. Mahasiswa angkatan 2019 yang mengikuti perkuliahan secara daring menunjukkan rata-rata kecemasan yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa angkatan 2020 yang belajar secara tatap muka. Faktor-faktor yang memengaruhi kecemasan tersebut berasal dari faktor internal seperti kondisi psikologis individu, serta faktor eksternal seperti pengaruh dosen, lingkungan keluarga, dan ketersediaan sarana pembelajaran. Sementara itu, berdasarkan analisis data, tidak ditemukan perbedaan signifikan tingkat kecemasan antara mahasiswa laki-laki dan perempuan.