Distributor K-link Indonesia, melayani pengiriman COD Produk K-Link Indonesia Keseluruh Wilayah Nusantara | WA 0822-6075-9590
•K-BIOBOOST adalah sekumpulan bakteri yang telah dikulturkan secara higienis (terdiri dari 165 Genus dan 3200 s.d. 3500 spesies bakteri).
•K-BIOBOOST mengandung bakteri yang dapat menambat unsur N dari udara, merubah nitrit menjadi nitrat, Pelarut Fosfat dan Kalium, sehingga tidak lagi perlu pupuk anorganik dan organik secara berlebihan.
K-Bioboost merupakan:
•Produk Inovatif formulasi Jerman
•Berteknologi tinggi (nanoteknologi)
•Ramah Lingkungan (aman bila terminum Manusia)
•Multifungsi: Berguna untuk Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Lingkungan, dan Manusia.
MANFAAT BIOBOOST
K-Bioboost adalah sebuah formula mikroorganisme yang berupa cairan yang diproduksi melewati proses fermentasi sempurna dengan nanoteknologi mikrobakteri terkini, dimana bakteri positif dan negatif yang dapat hidup berdampingan tanpa saling membunuh, sehingga multifungsi dan berguna di bidang kesehatan, pertanian, peternakan dan perikanan serta perbaikan lingkungan hidup.
Memperbaiki struktur tanah sehingga lebih subur.
Hasil panen dapat memenuhi standar organik.
Meningkatkan kesehatan tanaman sehingga tanaman lebih tahan hama.
Menghasilkan produk pertanian lebih sehat dan ramah lingkungan.
Mempercepat pertumbuhan sehingga panen lebih cepat.
Memacu pertumbuhan batang, buah dan daun serta akar serabut.
Menekan perkembangan bakteri pathogen di dalam tanah.
Menghemat penggunaan pupuk kimia dan pupuk kandang 50-60%.
Meningkatkan jumlah pengikatan Nitrogen Bebas oleh bakteri, Artinya bakteri mampu memproduksi pupuk sendiri di dalam tanah.
Meningkatkan proses Biokimia di dalam tanah sehingga unsur P (Phospate) dan K (Kalium) tersedia dalam jumlah yang cukup dan mudah diserap oleh tanaman.
KOMPOSISI BIOBOOST
Azotobacter sp
( Penambat Nitrogen )
2,5 x 108 – 105 cfµ/m
Penambat N, menghasilkan hormon pertumbuhan dan mengurangi serangan hama, berperan sebagai agen peningkat pertumbuhan tanaman melalui produksi fitohormon sitokinin
Azospirilium sp
( Penambat Nitrogen )
3 x 107 – 105 cfµ/ml
Dapat meningkatkan kadar N daun dan akar tanaman, juga memiliki kemampuan memproduksi zat pengatur tumbuh IAA yang berguna untuk merangsang pertumbuhan akar sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman
Bacillus sp
( Dekomposisi bahan organik )
3,5 x 107 – 105 cfµ/m
Menghasilkan hormon pertumbuhan berperan sebagai agen peningkat pertumbuhan tanaman melalui produksi fitohormon sitokinin, bertindak sebagai fasilitator dalam penyerapan beberapa unsur hara dari lingkungan
Cytophaga sp
( Dekomposisi bahan organik )
7 x 105 – 104 cfµ/ml
Pengurai bahan Organik di tanah, Membantu tanaman dalam menangkal atau bertahan dari serangan patogen tanaman
Pseudomonas sp
( Dekomposisi Residu Pestisida )
1,5 x 104 – 103 cfµ/ml
Menghancurkan residu dalam tanah, mampu menghambat pertumbuhan dan aktivitas patogen
KEUNGGULAN BIOBOOST
Bentuk cair sehingga mudah dan cepat diserap oleh tanah.
Mengandung bakteri unggul hasil proses isolasi dan pembiakan murni, tidak mengandung bahan yang bersifat najis seperti kotoran hewan dan tidak mengandung bakteri patogen yang berbahaya (E.Coli & Salmonella) sehingga aman bagi pelaksanaan pada lahan.
Meningkatkan proses biokimia tanah sehingga menyediakan unsur Nitrogen (N) unsur Phosfor (P) dan Kalium (K) yang cukup dan mudah diserap oleh tanaman.
Hasil biokimia dari bakteri dalam tanah menghasilkan hormon pertumbuhan alami Gibrelin, sitokinin (Kiretin & Zeatin), serta Auksi (AA).
Menghemat penggunaan pupuk kimia 50 s/d 60%.
Memperbaiki struktur tanah sehingga lebih subur dengan menguraikan residu pestisida di dalam tanah.
Mempercepat pertumbuhan sehingga panen lebih cepat.
Meningkatkan kapasitas penyerapan tanah terhadap udara dan air.
Meningkatkan hasil panen hingga 20%-50% dari kondisi awal.
Dapat digunakan untuk semua jenis tanaman baik pertanian, perkebunan dan kehutanan dan berbagai jenis lahan dan ramah lingkungan.
Mengapa Pupuk Kimia harus dikurangi?
Menurut peneliti IPB, menggunakan 6 liter K-Bioboost, pada 1 Ha lahan sawah 3 kali aplikasi akan menghasilkan :
Nitrogen (N) = 90 kg sebanding 200 kg Urea
Phospate (P) = 50 kg sebanding 100 kg SP36/TSP
Kalium (K) = 50 kg sebanding 83 kg KCL
Hal ini yang menjadi acuan mengapa setelah menggunakan K-Bioboost lalu penggunaan pupuk kimia hanya 50 %
Perhatian :
Aplikasi penggunaan pupuk K-LINK Bioboost tidak boleh dicampurkan sekaligus dengan pupuk kimia atau pestisida.
Lakukan pemupukan K-LINK Bioboost lebih dulu 3 sampai 5 hari sebelum pemupukan kimia.
Pupuk K-LINK Bioboost yang sudah dibuka kemasannya masih bisa di simpan dan digunakan lagi selama belum tercampur dengan air.
Isi : Setiap 1 botol berisi 1 liter
No Registrasi : L604/HAYATI/DEPTAN-PPI/VI/2010