Distributor K-link Indonesia, melayani pengiriman COD Produk K-Link Indonesia Keseluruh Wilayah Nusantara | WA 0822-6075-9590
Katarak merupakan penyebab kebutaan nomor satu di Indonesia. Penyakit mata ini membuat lensa mata terlihat keruh sehingga pandangan menjadi kabur. Katarak kebanyakan diderita oleh orang berusia 60 tahun ke atas. Namun pada beberapa kasus, katarak dapat terjadi pada usia yang lebih muda, bahkan pada bayi baru lahir.
Selain karena penuaan yang membuat protein di lensa mata menggumpal, katarak juga bisa disebabkan oleh penyakit diabetes, cedera pada mata, paparan sinar UV, kebiasaan merokok, dan efek samping obat tertentu, seperti kortikosteroid dan terapi radiasi. Jika sudah mengganggu penglihatan, katarak bisa ditangani dengan operasi katarak.
Di Indonesia, glaukoma diperkirakan diderita oleh sekitar 6 juta orang. Glaukoma terjadi ketika saraf optik mata rusak sehingga penderitanya mengalami gangguan penglihatan, bahkan kebutaan. Kerusakan saraf optik tersebut disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam bola mata akibat adanya timbunan cairan di dalam mata. Glaukoma dapat terjadi di segala usia, tetapi lebih sering menyerang lansia.
Penyakit mata ini merupakan salah satu penyebab utama kebutaan bagi orang yang sudah berusia di atas 60 tahun. Pengobatannya bisa dengan obat minum atau obat tetes mata untuk mengurangi tekanan di dalam bola mata. Langkah pengobatan lainnya bisa dengan operasi, baik operasi laser maupun operasi mata konvensional.
Sumber : Klinik Mata Nusantara
Hasil Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014 – 2016 oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan di lima belas provinsi (Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku dan Papua Barat) diketahui angka kebutaan mencapai 3% dan katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi (81%). Survey tersebut dilakukan dengan sasaran populasi usia 50 tahun ke atas.
“Saat ini kurang lebih 90 persen ganggguan penglihatan terdapat di wilayah penduduk berpenghasilan rendah, 82 persen kebutan terjadi pada usia 50 tahun atau lebih. Sebenarnya 80 persen gangguan penglihatan termasuk kebutaan dapat dicegah dan ditangani,” kata Ketua PP Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dr. M. Siddik, Sp. M, di Gedung Kemenkes, Jakarta (7/10).
Diperkirakan pengeluaran rata-rata per pasien yang mengalami kebutaan adalah hampir dua kali lipat dari biaya lainnya dan untuk buta dengan dua mata diperkirakan akan mengeluarkan biaya berkisar 12.175 – 14.029 US $ atau sekitar 170 juta sampai dengan 196 juta rupiah. Belum lagi ditambah dengan biaya tidak langsung yang cukup besar karena kerugian produktivitas.
Jakarta, 7 Oktober 2019
Sumber Page Kementrian Kesehatan Indonesia
Membiasakan diri untuk mengonsumsi banyak buah dan sayur. Apalagi bagi Mommies yang punya baby di rumah, harus dibiasakam sejak dini.
Hindari memakai kontak lensa selama lebih dari 19 jam.
Hindari paparan radiasi gawai dan komputer terlalu lama.
Tidak membaca sambil tiduran dan dalam cahaya yang redup.
Tidak menggunakan sumber cahaya yang terlalu terang/silau.
Saat mata lelah, istirahat lah dengan memejamkan mata atau tidur agar mata lebih relaks.
Menggunakan kacamata kesehatan yang tepat.
Mata merupakan salah satu panca indera yang membantu untuk melihat
Tentu saja mata menjadi salah satu bagian tubuh yang penting bagi kehidupan manusia
kamu bisa melakukan semua aktivitas yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari
RAWAT DAN SAYANGI MATA ANDA!!!
Ion negatif (anion) adalah partikel aktif yang mengandung ion bermuatan negatif.
Anion (ion negatif) dapat meningkatkan metabolisme sel, meningkatkan vitalitas, membersihkan darah dan efektif untuk menstabilkan saraf dan memulihkan keletihan. Oleh karena itu, anion disebut vitamin udara
SUMBER DARI THESIS
Dr. Cruiser dari U.C Berkeley
Dr. Moore dari university of Michigan
Dr. Yamano dari University of Tokyo
Memancarkan Ion Negatif (Anion)
Ion Negatif dapat meningkatkan sistem imunitas dan memperkuat fungsi tubuh. Meningkatkan suplai oksigen di sekitar mata agar mata tidak mudah lelah dan tetap nyamanAnti Sinar Biru (Blue Ray)
Menyerap dan memantulkan sinar biru yang dapat merusak mata. Uji Spektrometer menunjukan lensa K-Ion Nano Premium 7 memiliki kemampuan memblokir rata-rata 40% efek negatif sinar dan pita cahaya biru sehingga efektif melindungi mataAnti Fog (kabut)
Membantu menghilangkan kabut dan uap, memastikan penglihatan yang lebih baik, tahan lama dan aman di segala kondisiAnti Sinar Ultraviolet (UV)
Melindungi mata dari efek negatif sinar ultraviolet yang dapat membantu memperlambat proses penuaanSinar Infra Merah Jarak Jauh / Far Infrared Ray (FIR)
Bermanfaat untuk pelebaran kapiler pembuluh darah. Melancarkan peredaran darah dan meningkatkan fungsi sel di sekitar mataMembantu meringankan gangguan mata
seperti rabun dekat, rabun jauh, dan silindris dengan lensa optik yang sudah dikurangi 0,25 dari ukuran sebenarnya.Dapat mengurangi efek mata lelah
setelah menggunakan gadget seperti hp, laptop, komputer, tablet dan lainnya.Melancarkan aliran darah
Melancarkan aliran darah sekitar mata dan peningkatan metabolisme serta mengurangi risiko pada gejala diabetic retinopathy, glucoma, katarak dan AMD.Melindungi mata
Melindungi mata dari paparan benda asing yang mengakibatkan mata kering dan mudah lelah saat beraktifitas didalam maupun luar ruangan.Membantu proses pemulihan pada infeksi mata ringan
Bagaimana cara membeli atau mendapatkan Kacamata K-Ion Nano Premium 8?
Berikut ini cara untuk mendapatkan K-Ion Nano Premium 8 yang Original melalui Aplikasi Resmi dari PT.K-Link Indonesia yaitu Aplikasi K-mart 2.0
Segera Download Aplikasi melalui link dibawah ini (GRATIS)
TUTORIAL CARA BERBELANJA DI APLIKASI K-MART
TUTORIAL CARA MENJADI MEMBER K-LINK INDONESIA MELALUI APLIKASI K-MART
Pemesanan Kacamata K-Ion Nano Premium 8 Melalui WhatsApp