limbah organik

Tujuan Pembelajaran

KERAJINAN

3.1. Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan bahan lunak (tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips, dan lain-lain).4.1. Memilih jenis bahan dan teknik pengolahan bahan lunak (tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips, dan lain-lain).3.2. Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan dan penyajian produk kerajinan dari bahan lunak yang kreatif dan inovatif4.2. Perancangan, pembuatan, dan penyajian produk kerajinan dari bahan lunak yang kreatif dan inovatif sesuai dengan potensi daerah setempat (misal: tanah liat, getah, lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, parafin, gips, dan lain-lain)

"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. " (QS:Al A’raf 56 )

limbah organik

Pada kelas 7 kita telah membahas mengenai pengertian limbah jadi silahkan cek kembali materi pelajaran kelas 7 nya. Sekarang kita akan membahas lebih mendalah tentang bentuk-bentuk limbahnya. Berdasarkan yang telah kita pelajari, limbah berdasarkan wujudnya terbagi menjadi tiga jenis

Padat

Ada limbah lunak organikLimbah keras organikLimbah lunak anorganikLimbah keras anorganik

Cair

Air sabun, air detergen, cairan tekstil merupakan libah berbahaya bagi air yang dapat merubah komposisi air dan mengganggu ekosistem air tersebut.

Gas

Karbondioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Sulfur dioksida (SO2) dan masih banyak lagi gas-gas yang menggangu pernapasan manusia.

Pada dasarnya limbah organik adalah limbah yang dapat didaur ulang oleh mikro-organisme yang ada dialam. Mikro-organisme ini (bakteri, belatung dan cacing) menguraikan kandungan-kandungan pada limbah sehingga bisa menyuburkan dan menggemburkan tanah serta memberi pembusukan kepada limbah tersebut.

Limbah organik basah

Limbah yang mengandung kandungan air yang sangat besar.

Limbah organik kering

Limbah yang mengandung kandungan air yang sangat rendah.

Dimana kita bisa temukan limbah tersebut?

Perkotaan

Pegunungan

Pertanian

Pesisir

CARA PENGOLAHAN LIMBAH

REDUCE

Mengurangi jenis limbah-limbah dengan menggunakan benda-benda ramah lingkungan dan tidak sekali pakai.

REUSE

Menggunakan kembali barang-barang limbah dengan modifikasi barang-barang yang sekiranya bisa digunakan dan dirubah fungsinya.

RECYCLE

Mendaur ulang barang-barang yang menjadi limbah agar menjadi barang-barang yang memiliki nilai guna.

Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa mendesain bahan limbah adalah merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya. Victor Papanek dalam bukunya yang berjudul ‘Design for the Real World’ bahwa ada 6 tata kelola desain berkelanjutan (sustainable design) yang tidak berdiri sendiri namun mempunyai elemen-elemen lain yang merajutnya, yaitu :

Metode (method)

Konsep method diulas dalam 2 pandangan yaitu, episteme dan techne. Episteme adalah pengetahuan yang melibatkan daya serap, imajinasi, dan abstraksi. Sedangkan techne adalah keteknikan atau keterampilan bertukang.

Asosiasi (association)

Kemampuan menghubungkan antara gagasan dengan kemampuan panca-indra dengan menggunakan gambar, bagan, tulisan, dan sebagainya.

Estetika (aesthetics)

Dalam mendesain perlu memahami estetika/ilmu keindahan yang diwujudkan dalam unsur desain , desain harus dapat memadukan semua unsur desain dalam penciptaan karya.

Kebutuhan (need)

Karya desain merupakan jawaban dari sebuah kebutuhan. Merumuskan kebutuhan bukanlah sesuatu yang mudah. Desainer harus memiliki kepekaan yang tajam untuk memilah apa yang menjadi kebutuhan konsumen.

Telesis (telesis)

Pemahaman fungsi yang mengubah desain dari sesuatu yang sifatnya personal menjadi lebih komunal. Telesis adalah fungsi desain yang berusaha mewadahi dimensi sosial dan budaya pada tempat desain tersebut dibutuhkan dan digunakan.

Kegunaan (use)

Merupakan fungsi praktis dari sebuah desain. Dalam mewujudkan fungsi ‘guna’ yang baik tentunya seorang desainer harus mempertimbangkan siapa yang akan menggunakannya (user) dan obyek dari kegunaan desain tersebut.

Gimana Cara mengolahnya?

Perencanaan

Tentu saja semua dimulai dengan perencanaan yang dimulai dari bagaimana jenis limbah yang kita butuhkan, dimana kita bisa mendapatkan limbahnya, berapa biaya produksi, bagaimana desain produknya, dan bagaimana proses pengemasan serta pemasarannya.

Pemilahan

Dengan cara memilah limbahmana yang masih bisa terpakai untuk suatu produksi. Karena tentu saja ada barang yang cacat atau rusak. Setelah dipisah maka kita bisa mengetahui bahan-bahan mana saja yang bisa diproduksi.

Pembersihan

Karena limbah pasti ada bekas-bekas kotoran yang tersisa atau menempel pada barang yang akan kita produksi. maka dari itu kita harus bersihkan dan sterilkan dari kuman, bakteri dan virus.

Pengeringan

Proses pengeringan sangat penting, jika setelah kita bersihkan kita tidak mengeringkan tidak sempurna maka akan menimbulkan bau yang tidak sedap saat produk tersbut ingin dipakai.

Pembentukan

Setelah kering maka barang-barang tersebut baru dibentuk dan diolah sesuai dengan rancangan yang telah kita rencanakan.

Pewarnaan

Proses pewarnaan dan pengeringan pewarnaan digunakan agar produk jadi terlihat lebih menarik dan dapat perhatian dari calon pembeli.

Penghalusan

Ini merupakan proses finishing agar limbah yang telah diwarnai menjadi lebih menarik, ditamabhkan ornamen, di pernis atau mungkin disetrika atau gerinda agar tidak terlalu kasar dan menimbulkan kesan aman dan nyaman.

Pengemasan

setelah halus dan rapi maka tinggal dikemas, tujuan pengemasan ini agar barang dapat tahan lebih lama, terhindar dari debu, cahaya matahari langsung serta dapat menambah kesan mewah terhadap produk.

<< Kembali

Semester 2 >>

Page updated

Google Sites

Report abuse