Gambar 1. Kemacetan lalu lintas
Saat terjebak macet seringkali kita merasa pusing. Hal itu karena adanya gas karbon monoksida (CO) yang dihasilkan oleh pembakaran yang tidak sempurna pada mesin kendaraan. Pada saat kita bernapas, kita juga melepaskan gas berupa karbon dioksida (CO2). Senyawa karbon monoksida dan karbon dioksida tersusun atas unsur yang sama yaitu karbon dan oksigen, jika perbandingan massa karbon pada kedua senyawa sama. Bagaimanakah dengan perbandingan massa oksigennya?
Dapatkah kalian mengidentifikasi permasalahan dari bacaan di atas?
Gambar 2. John Dalton
Hukum Perbandingan Tetap ddikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsur-unsur yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang di antaranya adalah John Dalton (1766 – 1844). Dalton melakukan percobaan dengan menganalisis perbandingan massa unsur-unsur pada beberapa senyawa, di antaranya adalah oksida karbon dan oksida nitrogen. Saat dilakukan percobaan antara nitrogen dan oksigen, didapatkan data sebagai berikut.
Dengan massa oksigen yang sama, didapatkan perbandingan massa nitrogen dalam senyawa nitrogen dioksida dan senyawa nitrogen monoksida merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Maka bunyi dari hukum perbandingan berganda adalah “Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika, massa salah satu unsur dalam senyawa tersebut sama, sedangkan massa unsur lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa tersebut merupakan bilangan bulat sederhana.”
Contoh soal 1 :
Unsur A dan B membentuk dua senyawa. Senyawa I mengandung 25% unsur A dan 50% unsur B di senyawa II. Untuk A yang sama, perbandingan B pada senyawa I dan II adalah….
Penyelesaian :
Maka perbandingan B pada senyawa I dan II adalah 2 : 1.
Contoh soal 2 :
Unsur A dan B bereaksi membentuk dua senyawa. Dalam 14 gram senyawa I mengandung 6 gram unsur A dan dalam 44 gram senyawa II terdapat 32 gram unsur B. Berapa perbandingan unsur B pada senyawa I dan II ?
Penyelesaian :
Massa B dalam senyawa I : 14 – 6 = 8 gram
Massa A dalam senyawa II : 44 - 32 =12 gram
Perbandingan B pada senyawa I dan II :
Perbandingan B senyawa I : senyawa II = 16 : 32 = 1 : 2
Contoh Soal 3 :
A dan B bereaksi membentuk dua senyawa. Untuk senyawa pertama 1,4 gram A bereaksi dengan 3,2 gram B. Untuk senyawa kedua 0,7 gram A bereaksi dengan 0,4 gram B. Berapakah perbandingan unsur A dalam senyawa pertama terhadap unsur A dalam senyawa kedua berdasarkan hukum perbandingan berganda (Hukum Dalton)?
Penyelesaian :
Senyawa I tersusun dari 1,4 gram A dan 3,2 gram B
Senyawa II tersusun dari 7 gram A dan 0,4 gram B
Perbandingan A pada senyawa I dan II adalah :
Perbandingan A senyawa I : senyawa II = 1,4 : 5,6 = 1 : 4
Ada dua tahap penentuan perbandingan massa unsur menurut hukum perbandingan berganda (Law of multiple proportions atau hukum Dalton).
Perbandingan internal yaitu perbandingan massa antarunsur dalam senyawa;
Perbandingan eksternal yaitu perbandingan massa unsur antarsenyawa.