Yuk belajar kimia
Polaritas adalah suatu kemampuan senyawa untuk membuat/membentuk dipol. Polaritas suatu senyawa dijelaskan dalam istilah momen dipole, juga dihubungkan dengan konstanta dielektriknya ( E) dimana jika nilai E meningkat, maka kepolaran dari suatu senyawa juga meningkat. Kepolaran senyawa adalah bagian dari ikatan kovalen. Dipol adalah dua muatan yang berbeda yang terdapat pada molekul suatu zat gaya tarik menarik antar molekul yaitu gaya-gaya yang mengikat molekul-molekul dalam zat yang terdiri atas molekul-molekul. Gaya tarik menarik berkaitan dengan sifat fisika zat yaitu titik cair, titik didih, kerapatan, dan kelarutan.
Kepolaran dalam ikatan kimia adalah suatu keadaan dimana distribusi penyebaran elektrontidak merata atau elektron lebih $enderung terikat pada salah satu atom. Bagaimana menyatakansenyawa bersifat kovalen murni (non polar) atau kovalen polar.
Kepolaran erat kaitannya dengan keelektronegatifan dan bentuk molekul. Dalam hal kepolaran suatu senyawa tergantung dari harga momen dipolnya. Momen dipol adalah selisih harga kelektronegatifan antara atom yang berikatan. Ada beberapa yang mengusulkan tentang nilai keelektronegatifan tiap unsur tapi yang akan kita gunakan sementara ini adalah data keelektronegatifan yang diusulkan oleh pauling .
Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa. Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol inilah yang menyebabkan senyawa menjadi polar
Pada senyawa HCl, pasangan elektron milik bersama akan lebih dekat pada Cl karena daya tarik terhadap elektronnya lebih besar dibandingkan H. Hal itu menyebabkan terjadinya polarisasi pada ikatan H – Cl. Atom Cl lebih negatif daripada atom H, hal tersebut menyebabkan terjadinya ikatan kovalen polar.
Contoh:
1) Senyawa kovalen polar: HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3.
2) Senyawa kovalen nonpolar: H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3.
Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya ditentukan oleh hal-hal berikut.
1) Jumlah momen dipol, jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya bersifat nonpolar. Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka senyawanya bersifat polar.
Besarnya momen dipol suatu senyawa dapat diketahui dengan:
= d l
Di mana:
= momen dipol dalam satuan Debye (D)
d = muatan dalam satuan elektrostatis (ses)
l = jarak dalam satuan cm
u = momen dipol dalam satuan Debye (D)
d = muatan dalam satuan elektrostatis (ses)
l = jarak dalam satuan cm
Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya ditentukan oleh hal-hal berikut.
1) Jumlah momen dipol, jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya bersifat nonpolar. Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka senyawanya bersifat polar.
Besarnya momen dipol suatu senyawa dapat diketahui dengan rumus di samping.
2) Bentuk molekul, jika bentuk molekulnya simetris maka senyawanya
bersifat nonpolar, sedangkan jika bentuk molekulnya tidak simetris
maka senyawanya bersifat polar.
Berikut ini adalah Lembar kegiatan praktikum