Yuk belajar kimia
Atom-atom dapat bergabung akibat gaya tarik-menarik antar atom di dalam molekul atau senyawa. Gaya yang terjadi antaratom bermacam-macam sehingga terbentuk ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam
Di antara molekul-molekul pun dapat mengalami gaya tarik-menarik walaupun sangat lemah. Gaya-gaya ini disebut gaya van der Waals yang terdiri dari gaya dipol-dipol dangaya dispersi. Selain gaya van der Waals ada gaya lain yang disebut ikatan hidrogen. Gaya antarmolekul dapat mempengaruhi sifat fisik molekulmolekul
Gaya van der Waals dapat terjadi pada molekul-molekul polar dan molekulmolekul nonpolar. Pada molekul-molekul polar disebut gaya dipol-dipol, sedangkan pada molekul nonpolar disebut gaya dispersi (London).
Pada molekul hidrogen klorida, terjadi ikatan kovalen dengan struktur Lewis sebagai berikut.
Atom klor lebih elektronegatif daripada hidrogen maka pasangan elektron cenderung tertarik oleh Cl. Molekul HCl jadi memiliki dipol.
Dua molekul yang masing-masing memiliki dipol akan selalu tarik-menarik dengan posisi bagian (–) berdekatan dengan bagian (+).
Gaya dipol-dipol pada asam klorida HCl dapat digambarkan seperti di samping
Contoh gaya dipol-dipol pada triklorometan CHCl3 digambarkan:
Pada molekul-molekul nonpolar misalnya pada Cl2 atau Br2 elektron tersusun dengan merata di antara atom-atom. Pada suatu saat, molekul tersebut bisa memiliki dipol akibat gerakan elektron-elektron yang menyebabkan elektron tersebut berada di dekat salah satu atom.
Dipol yang terjadi tidak permanen atau dipol sesaat, tetapi dapat menimbulkan gaya tarik-menarik antar molekul-molekul nonpolar tadi. Gaya ini disebut gaya London atau gaya dispersi yang diambil dari nama penemunya Fritz London, ahli fisika Jerman yang menjelaskan dasar mekanika kuantum pada gaya tarik-menarik.
Terjadinya gaya London dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar di samping adalah gambar Gaya London antara molekul nonpolar
Gaya London antara molekul nonpolar
A. Molekul Cl2 yang nonpolar
B. Dipol sesaat terjadi antar Cl2 yang berdekatan
C. Susunan molekul-molekul Cl2 yang terjadi karena gaya London
Hubungan titik didih dengan gaya London pada halogen dan gas mulia
Gaya London sangat lemah, tetapi dapat bertahan sehingga antarmolekul dapat mengalami tarik-menarik.
Kekuatan gaya London akan bertambah jika jumlah elektron pada molekul makin banyak. Akibatnya titik didih senyawa makin tinggi.
Tabel titik didih halogen dan gas mulia (K) dapat dilihat pada di samping.
Dari F2 ke I2 jumlah elektron makin banyak maka titik didih dari F2 ke I2 makin besar. Begitu pula pada gas mulia titik didih dari He ke Xe makin besar.
Perhatikan grafik titik didih hidrida golongan VI berikut. Mengapa titik didih air lebih tinggi dari yang lainnya?
Gambar di sampin adalah Grafik titik didih hidrida golongan VIA
Pada molekul air, oksigen lebih elektronegatif daripada hidrogen.
Oksigen yang bersifat cenderung negatif dapat pula menarik hidrogen yang cenderung bermuatan positif dari molekul air yang lain sehingga antar molekul-molekul air terjadi tarikmenarik. Ikatan yang terjadi disebut ikatan hidrogen.
Ikatan hidrogen dapat pula terjadi pada HF. Perhatikan Gambar
Atom F lebih elektronegatif daripada H sehingga HF membentuk molekul polar. Antar molekul HF terjadi tarik-menarik membentuk ikatan hidrogen.
Dari kedua contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa ikatan hidrogen dapat terjadi di antara atom yang sangat elektronegatif dari molekul kovalen yang mengandung hidrogen dengan atom hidrogen dari molekul lainnya. Adanya ikatan hidrogen menyebabkan titik didih senyawa menjadi tinggi
Grafik titik didih senyawa hidrida golongan VA dan VIIA
Dari grafik-grafik tersebut yang menggambarkan titik didih hidrida golongan VA, VIA, dan VIIA terlihat bahwa NH3, H2O, dan HF mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari hidrida yang segolongannya. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen di antara molekul-molekulnya.