Dipublikasikan pada 07 Juli 2025
HMJ-Kimia FST Uinam telah melaksanakan kegiatan Kimia Masuk Desa (KIMDAS) sebagai salah satu program kerja divisi keilmuan. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 05 Juli 2025 pukul 13.30-selesai yang bertempat di Kel. Parangbanoa, Kec. Pallangga, Kab. Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Kimia masuk desa merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar kepada masyarakat mengenai potensi bahan alam untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Kimia masuk desa tahun ini mengusung tema “Mengolah Tanaman Sereh menjadi Pestisida Nabati untuk Mewujudkan Pertanian Ramah Lingkungan”.
Kegiatan kimia masuk desa tahun ini dirangkaikan dengan sosialisasi ke rumah warga untuk memberikan pemahaman terkait pelaksanaan kegiatan ini. Rangkaian acara dibuka oleh kepala kelurahan Parangbanoa yakni bapak Zul Haidir, S.E., M. AP. “Terimakasih karena sudah mengadakan kegiatan kimia masuk desa yang dapat memberikan pemahaman bagi masayarakat Kel. Parangbanoa tentang manfaat tanaman sereh sebagai pestisida nabati”, ucap kepala lurah. Selanjutnya penyampaian materi terkait pembuatan pestisida nabati dari tanaman sereh yang dibawakan oleh ketua jurusan kimia FST Uinam yakni ibu Ummi Zahra, S.Si., M.Si. “Pestisida adalah zat yang dapat mencegah, menghambat atau membunuh hama dan mikroorganisme. Pestisida terdiri atas dua yaitu pestisida alami dan sintetik, salah satu pestisida alami adalah pestisida yang dibuat dari tanaman sereh. Pestisida sereh dapat dibuat menggunakan metode maserasi”, ujar pemateri.
Kimia masuk desa tahun 2025 ini juga melaksanakan pengaplikasian langsung produk pestisida nabati yang telah dibuat oleh pengurus HMJ-Kimia divisi keilmuan. Produk tersebut diaplikasikan langsung pada tanaman kangkung di sawah milik masyarakat setempat. Pertumbuhan tanaman kangkung yang telah diberi pestisida tersebut akan dipantau dan ditinjau kembali oleh pengurus HMJ-Kimia. Semoga kegiatan kimia masuk desa ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat dan menjadi solusi untuk masyarakat yang menggunakan pestisida kimia yang berlebih.