Pentingnya Sunscreen
Pentingnya Sunscreen
Dipublikasikan pada 31 Oktober 2024
Pemanasan global saat ini menyebabkan perubahan iklim yang meningkatkan intensitas dan durasi sinar UV yang mencapai permukaan bumi. Hal ini berarti bahwa risiko kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari semakin meningkat. Oleh karena itu, penggunaan sunscreen menjadi langkah perlindungan yang sangat penting. Dengan meningkatnya intensitas sinar UV akibat pemanasan global, penggunaan sunscreen menjadi lebih penting dari sebelumnya. Memilih jenis sunscreen yang tepat dan memahami kandungan kimianya dapat membantu melindungi kulit dari dampak negatif sinar matahari, menjaga kesehatan kulit, dan mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan paparan UV.
Bahan Alami dan Bahan Sintetis pada Sunscreen
Sunscreen mengandung berbagai bahan aktif yang berfungsi untuk menyerap atau memantulkan sinar UV. Bahan alami yang biasa terkandung dalam sunscreen yaitu zinc oxide yang memberikan perlindungan terhadap sinar UVA dan UVB serta sering digunakan dalam produk alami. Titanium dioxida juga termasuk bahan mineral efektif untuk melindungi dari sinar UV. Selain itu, minyak jojoba, ekstrak teh hijau, dan minyak kelapa juga termasuk bahan alami yang dapat memberikan perlindungan ringan terhadap sinar matahari.
Sunscreen juga biasanya mengandung bahan sintetis seperti avobenzone, oxabenzone, homosalate, octocrylene, dan octinoxate. Bahan sintetis tersebut efektif dalam melindungi kulit dari sinar UVB namun berpotensi menimbulkan iritasi hingga dampak negatif terhadap lingkungan.
Selain itu, terdapat beberapa kandungan yang sebaiknya dihindari dalam produk sunscreen. Kandungan tersebut di antaranya paraben yang dapat mengganggu sistem hormonal, fragrance (parfum) yang bisa menyebabkan kulit iritasi, Retinyl palmitate yang dapat meningkatkan risiko kanker kulit saat terpapar sinar matahari, alkohol yang dapat membuat kulit terasa kering terutama bagi kulit sensitif.
Bagaimana Cara Kerja Sunscreen dalam Melindungi Kulit???
Sunscreen bekerja dengan dua mekanisme utama untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
1. Perlindungan Fisik
Sunscreen yang mengandung bahan seperti zinc oxide atau titanium dioxide berfungsi sebagai penghalang fisik. Bahan ini membentuk lapisan di permukaan kulit yang memantulkan dan menyebarkan sinar UV (ultraviolet) sebelum mencapai kulit. Ini efektif dalam melindungi dari sinar UVB (yang menyebabkan terbakar sinar matahari) dan UVA (yang dapat menyebabkan penuaan kulit dan kerusakan DNA).
2. Perlindungan Kimia
Sunscreen yang mengandung bahan kimia, seperti avobenzone, octisalate, dan octocrylene, menyerap sinar UV. Ketika sinar UV memasuki kulit, bahan kimia ini mengubah energi sinar tersebut menjadi panas dan mengeluarkannya dari kulit. Ini membantu melindungi kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh paparan sinar matahari.
Saran Penggunaan Sunscreen
Pemakaian sunscreen yang benar dimulai dari pemilihan kandungan SPF hingga pengaplikasian sunscreen. Setiap produk sunscreen memiliki kandungan SPF yang berbeda-beda. Dikutip dari American Cancer Society, semakin tinggi SPF memang semakin tinggi pula perlindungannya. Sunscreen SPF 15 berarti dapat menyaring 93% sinar UVB. Sementara, sunscreen SPF 30 dapat menyaring sekita 97%, SPF 50 sekitar 98%. Namun, bukan berarti semakin tinggi SPF maka semakin baik sunscreen digunakan. Semakin tinggi SPF umumnya semakin pekat pula warna sunscreen sehingga lebih mungkin meninggalkan white cast yang dapat mengganggu penampilan.
Tinggi rendahnya SPF dapat disesuaikan dengan kegiatan harian. Bagi orang yang sering berkegiatan di luar rumah dan dalam waktu yang lama, dapat menggunakan sunscreen dengan SPF di atas 30. Namun, bagi orang yang berkegiatan di dalam rumah atau sesekali di luar rumah cukup menggunakan sunscreen dengan SPF 15. Waktu terbaik untuk menggunakan sunscreen adalah setelah mandi atau sebelum beraktivitas di luar ruangan. Hindari penggunaan sunscreen di kulit yang terlalu basah karena air ataupun karena keringat.
Sunscreen umumnya dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV kurang lebih selama 2 jam. Namun, pada tubuh yang berkeringat atau terpapar air maka waktu perlindungan sunscreen bisa lebih singkat. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengaplikasikan ulang sunscreen setidaknya setiap 2 jam sekali.
Apa yang Terjadi Jika Tidak Menggunakan Sunscreen Saat Terpapar Sinar Matahari?
Tidak menggunakan sunscreen saat terpapar sinar matahari dapat menyebabkan beberapa dampak negatif bagi kulit dan kesehatan secara keseluruhan, antara lain:
1. Kerusakan Kulit
Paparan sinar UV dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan kulit, termasuk munculnya bintik-bintik hitam, tekstur kasar, dan kerutan.
2. Kemerahan dan Terbakar
Sinar UVB dapat menyebabkan kulit terbakar, yang ditandai dengan kemerahan, nyeri, dan dalam kasus yang parah, melepuh.
3. Penuaan Dini
Paparan sinar UVA dapat mempercepat penuaan kulit, menyebabkan keriput, hilangnya elastisitas, dan perubahan warna.
4. Risiko Kanker Kulit
Paparan sinar UV yang berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker kulit, termasuk melanoma, yang merupakan jenis kanker kulit yang paling berbahaya.
5. Hipopigmentasi dan Hiperpigmentasi
Paparan sinar matahari tanpa perlindungan dapat menyebabkan perubahan warna kulit, baik hipopigmentasi (kulit lebih terang) atau hiperpigmentasi (noda gelap).
6. Masalah Mata
Paparan sinar UV juga dapat mempengaruhi kesehatan mata, berkontribusi pada katarak dan kerusakan retina.
Referensi
Aulia, Gina, dkk. “Edukasi Tentang Bahaya Sinar UV dan Pentingnya Penggunaan Sunscreen”. Abdi Masyarakat 5, no. 1 (2024): h. 306-312.
Fitraneti, Elvi, dkk. “Pengaruh Paparan Sinar Ultraviolet terhadap Kesehatan Kulit dan Upaya Pencegahannya: Tinjauan Literatur”. Sciena 3, no. 3 (2024): h. 1-16.
Hafizhah, Nurul Hidayah. (2023). Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Penggunaan Sunscreen pada Mahasiswa Universitas Andalas Tahun 2023. Thesis. Universitas Andalas.
Mumtazah, Edlia Fadilah, dkk. “Pengetahuan Mengenai Sunscreen dan Bahaya Paparan Sinar Matahari Serta Perilaku Mahasiswa Teknik Sipil terhadap Penggunaan Sunscreen”. Farmasi Komunitas 7, no. 2 (2020): h. 63-68.
Nuraini, Salma, dkk. “Sistem Rekomendasi Produk Sunscreen Berdasarkan Jenis Kulit Menggunakan Metode Forward Chaining dan Profile Matching”. JUPSIM 3, no. 2 (2023): h. 22-30.
Nurfadilah, dkk. “Penentuan Nilai SPF (Sun Protection Factor) Sunscreen Gel Ekstrak Daun Cengkeh (Syzygium aromaticum) Secara In Vitro”. JMPI 9, no. 2 (2023): h. 244-252.
Nurrahmadhani, dkk. “Literature Review: Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Penggunaan Tabir Surya pada Mahasiswa”. JUPIN 4, no. 4 (2024): h. 2009-2016.