Dipublikasikan pada 13 Desember 2025
Petasan sering digunakan sebagai hiburan dalam berbagai perayaan, namun di balik efek cahaya dan suaranya, terdapat bahan kimia yang dapat berdampak pada kesehatan dan lingkungan. Pembakaran petasan melepaskan gas pencemar, partikel halus, dan residu logam berat yang dapat mencemari udara, tanah, dan air.
Apa Itu Star?
Starlink merupakan jaringan satelit orbit rendah (Low Earth Orbit atau LEO) yang dikembangkan untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi ke berbagai wilayah di dunia, termasuk daerah terpencil dan sulit dijangkau. Ribuan satelit berukuran kecil ditempatkan pada ketinggian sekitar 550 km di atas permukaan Bumi untuk membentuk sistem komunikasi global. Operasional Starlink melibatkan penerapan teknologi material canggih, sistem propulsi modern, serta pengendalian lingkungan antariksa yang kompleks.
Peran Kimia Dalam Teknologi Starlink:
Ilmu kimia berkontribusi besar dalam pengembangan teknologi Starlink, khususnya melalui bidang kimia material, kimia fisik, dan kimia analitik. Setiap satelit membutuhkan material yang ringan, kuat, tahan panas, serta stabil terhadap paparan radiasi kosmik dan kondisi ekstrem ruang angkasa. Kajian kimia memungkinkan pemilihan dan rekayasa material yang mampu mempertahankan kinerja satelit selama masa operasionalnya.Â
Struktur satelit Starlink memanfaatkan paduan aluminium dan titanium serta material komposit berbasis polimer yang memiliki rasio kekuatan terhadap massa yang tinggi. Panel surya pada satelit menggunakan material semikonduktor berbasis silikon yang diproses melalui reaksi kimia tertentu untuk meningkatkan efisiensi konversi energi cahaya menjadi energi listrik. Selain itu, lapisan pelindung satelit mengandung senyawa keramik dan oksida logam yang berfungsi melindungi permukaan satelit dari oksidasi, degradasi termal, dan radiasi ultraviolet.
Sistem Propulsi dan Kimia Bahan Bakar :
Starlink menggunakan sistem propulsi ion berbasis gas kripton untuk melakukan manuver orbit dan pengendalian posisi satelit. Proses ionisasi kripton melibatkan prinsip kimia fisik dan plasma, di mana atom kripton diionisasi dan dipercepat oleh medan listrik untuk menghasilkan gaya dorong yang efisien. Pemilihan kripton didasarkan pada sifat kimianya yang inert, stabil, dan memiliki risiko reaktivitas yang rendah dibandingkan bahan bakar kimia konvensional.
Dari perspektif kimia lingkungan, peluncuran roket pembawa satelit Starlink menghasilkan emisi gas hasil pembakaran bahan bakar yang dapat memengaruhi komposisi atmosfer. Oleh karena itu, analisis kimia atmosfer diperlukan untuk mengevaluasi dampaknya terhadap kualitas udara dan lapisan ozon. Selain itu, proses re-entry satelit ke atmosfer Bumi melibatkan reaksi kimia pada suhu tinggi yang berpotensi menghasilkan residu partikel tertentu, sehingga perlu dikaji lebih lanjut dari aspek keberlanjutan lingkungan.
Manfaat Ilmu Kimia Bagi Pengembangan Teknologi Antariksa:
Penerapan ilmu kimia dalam teknologi antariksa memungkinkan peningkatan efisiensi energi, ketahanan material, serta umur pakai satelit. Penelitian kimia modern juga berperan dalam pengembangan material ramah lingkungan dan sistem propulsi yang lebih berkelanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan teknologi komunikasi global, seperti Starlink, tidak terlepas dari kontribusi ilmu kimia sebagai dasar pengembangan dan inovasi teknologi antariksa.
Daftar Pustaka:
Brown, C. D. (2002). Spacecraft Propulsion. AIAA Education Series.
Fortescue, P., Stark, J., & Swinerd, G. (2011). Spacecraft Systems Engineering. John Wiley & Sons.
Sutton, G. P., & Biblarz, O. (2017). Rocket Propulsion Elements. John Wiley & Sons.
Wertz, J. R., Everett, D. F., & Puschell, J. J. (2011). Space Mission Engineering: The New SMAD. Microcosm Press.