Dipublikasikan pada 21 September 2025
Perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam bidang kimia, terutama melalui penerapan kecerdasan buatan (AI) yang merevolusi cara analisis dan penelitian kimia dilakukan. AI membuka peluang baru untuk meningkatkan efisiensi, ketepatan, dan mengurangi biaya riset dalam berbagai cabang kimia.
Analisis kimia menghadapi tantangan data berukuran besar dan kompleks, terutama dari spektroskopi dan kromatografi. Dengan kecanggihan machine learning (ML), AI mampu memproses data ini cepat dan akurat, mengidentifikasi pola yang sulit dilihat manusia. Misalnya, algoritma ML digunakan untuk memprediksi hasil analisis sampel secara dini sehingga menghemat waktu dan sumber daya.
Integrasi AI dan sistem otomatisasi menghasilkan laboratorium cerdas yang mampu melakukan analisis kimia secara real-time. Robot laboratorium berbasis AI dapat menyesuaikan proses dari data yang diperoleh dan memberikan rekomendasi lanjutan. Ini mempercepat penelitian sekaligus meningkatkan keakuratan dan kualitas data yang dikumpulkan.
AI mempermudah pemodelan simulasi reaksi kimia dan interaksi molekuler. Contohnya, AI membantu penemuan obat dan material ramah lingkungan dengan memprediksi sifat kimia molekul baru tanpa perlu eksperimen laboratorium yang intensif. Sistem AI seperti deep learning memungkinkan desain molekul secara optimal dan efisien.
Selain itu, teknologi AI berperan sebagai asisten virtual dalam riset kimia, membantu analisis data, memberikan saran eksperimen, dan mengolah masalah kompleks. Contoh aplikasinya adalah penggunaan AI Chatbots seperti ChatGPT untuk memahami dan merumuskan analisis data eksperimen serta merancang jalur penelitian lebih terarah
Penelitian oleh Zhang et al. (2023) menggunakan machine learning untuk menganalisis data FTIR spektrum senyawa tanaman obat. AI mampu mengklasifikasi dan mengidentifikasi komponen kimia secara presisi lebih dari 95%, dibanding metode manual yang membutuhkan waktu jauh lebih lama dan potensi kesalahan lebih tinggi. Studi ini menunjukkan bagaimana AI dapat diadopsi dalam analisis kimia untuk mendukung riset farmasi dan bioteknologi. Implementasi AI dalam kimia membawa revolusi yang signifikan, meningkatkan kecepatan, akurasi, dan efisiensi analisis kimia serta membuka peluang inovasi di berbagai bidang. AI tidak hanya membantu pengolahan data dan otomatisasi, tetapi juga mempercepat penemuan material baru dan memberikan dukungan ilmiah melalui asisten virtual.
Zhang, L., Chen, Y., & Wang, H. (2023). Machine learning in FTIR spectral analysis for chemical compounds identification. Journal of Analytical Chemistry, 78(4), 455-467.
Prabawati, S.Y., & Fajriati, I. (2018). Analisis Lemak Sapi dan Lemak Babi Menggunakan Gas Chromatography dan FTIR-2D untuk Autentifikasi Halal. Jurnal Ilmiah Kimia, 12(2), 120-130.
Smith, J.A., & Johnson, T. (2024). AI-powered automation in chemical laboratories: Review and prospects. Chemical Reviews, 202(12), 3456-3490.
Brown, A., et al. (2025). Deep learning for molecular design: Current status and future perspectives. Computational Chemistry, 19(1), 99-115.