Asam Lambung Terhadap Minuman Berkarbonasi
Asam Lambung Terhadap Minuman Berkarbonasi
Dipublikasikan pada 23 Maret 2024
Sejak pertengahan tahun 1700-an sudah ditemukan minuman berkarbonasi oleh ilmuwan inggris dan hingga saat ini sudah banyak dikembangkan serta dikonsumsi di seluruh dunia. Kandungan minuman berkarbonasi selain air juga ditambahkan bahan kimia dalam bentuk bahan pewarna, pengawet dan peras agar terasa segar seperti asam fosfat, kafein dan gula.
Minuman berkarbonasi atau minuman bersoda menjadi primadona di kalangan masyarakat indonesia baik muda maupun tua. Melihat kondisi cuaca indonesia yang panas dan terik, masyarakat menyukai minuman berkarbonasi (bersoda) sebagai penghilang dahaga karena kesegarannya. Namun, perlu diketahui bahwa di balik kesegaran yang ditawarkan minuman berkarbonasi ini, terdapat dampak buruk terhadap tubuh, yang salah satunya adalah membuat asam lambung naik.
Apa sih itu minuman berkabonasi?
Minuman berkarbonasi adalah minuman yang telah melalui proses karbonasi, yaitu penambahan karbondioksida (CO2) terlarut sehingga menciptakan sensai segar. Minuman ini tidak mengandung alkohol melainkan mengandung gas karbondioksida (CO2) yang dibuat dalam tangki dengan maksud menciptakan aroma dan cita rasa. Minuman berkarbonasi memiliki rasa extra sparkle yaitu memberikan rasa menggit dan khas soda di mulut ketika diminum.
Saat natrium bikarbonat bereaksi dengan asam sitrat akan terjadi reaksi pelepasan karbon dioksida (CO2) dan menghasilkan senyawa asam karbonat. Asam karbonat (H2CO3) tersebutlah yang memberikan efek extra sparkle dengan ciri khas soda dimulut (mouthfeel) dan perasaan yang menggigit (bite) saat minuman berkarbonasi diminum. Asam karbonat (H2CO3) akan terurai menjadi senyawa air (H2O) dan karbon dioksida (CO2). Karbon dioksida (CO2) tersebutlah yang berperan dalam memberikan efek extra sparkle.
Amankah minuman berkabonasi bagi penderita Asam lambung?
Asam lambung adalah kelainan fungsional kerja lambung yang tidak baik dan terdapat gangguan pada struktur anatomi atau terdapat luka pada lambung. selain itu, disebabkan karena meningkatnya asam lambung yang berlebihan. Sehingga sebaiknya memperhatikan makanan serta minuman yang dikonsumsi karena akan berakibat fatal. Salah satu pantangan asam lambung yaitu minuman berkarbonasi.
Secara mekanis dan kimia minuman berkarbonasi sepertinya memengaruhi fungsi lambung. Meningkatnya volume lambung akibat kandungan karbon dioksida pada minuman sehingga merangsang ujung saraf peka di dinding lambung meregang dan muncul keluhan kembung. Efek mekanis tergantung pada tekanan dan isi lambung yang ada pada masing-masing orang. Apabila seseorang mengonsumsi minuman berkarbonasi saat atau setelah makan, maka gejala tidak nyaman pada perut akan lebih berat dikarenakan lambung yang sudah terisi makanan ditambah dengan gas yang dihasilkan dari minuman memenuhi lambung bagian atas.
Referensi:
Fauzie. Kajian Pembuatan Minuman Berkarbonasi Berbasis Kencur (Kaempferia Galanga L.) Dengan Penambahan Asam Sitrat Dan Natrium Bikarbonat. Skripsi. Fakultas Pertanian, Universitas Lampung (2022).
Dewi dan Malita. “Rancangan Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Lambungmenggunakan Metode Forward Chaining”. Aceh. Infomatika dan computer sains 5, no.1(2019): 10-20.
https://ygi.or.id/inilah-efek-minuman-berkarbonasi-pada-saluran-cerna/2/
Penggalih, dkk. Sistem Energi, Antropometri dan Asupan Makanan Atlet. Yogyakarta. UGM Press, 2020.