Logam Kadmium (Cd)
Logam Kadmium (Cd)
Dipublikasikan pada 30 Mei 2024
Karakteristik Logam Kadmium (Cd)
Kadmium adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut dalam basa, mudah bereaksi, serta menghasilkan kadmium Oksida bila dipanaskan. Kadmium (Cd) umumnya terdapat dalam kombinasi dengan klor (Cd Klorida) atau belerang (Cd Sulfit). Kadmium membentuk Cd2+ yang bersifat tidak stabil. Kadmium memiliki nomor atom 40, berat atom 112,4, titik leleh 321°C, titik didih 767°C dan memiliki masa jenis 8,65 g/cm3.
Kadmium merupakan produk sampingan dari proses peleburan dan refining biji-biji Zn. Kadmium banyak digunakan dalam industri-industri ringan, seperti pada mesin pengolahan roti, mesin pengolahan ikan, mesin pengolahan air minum dan mesin industri tekstil meskipun dalam konsentrasi rendah. Logam kadmium termasuk salah satu jenis logam berat yang memiliki tingkat toksisitas yang tinggi dan tidak dapat didegradasi.
Logam Kadmium (Cd)
Senyawaan Logam Kadmium (Cd) yang dapat Terserap oleh Tubuh
Kadmium klorida (CdCl2)
Kadmium klorida (CdCl2) dapat ditemukan dalam banyak produk sepeti baterai nikel kadmium (NiCd). Kadmium (Cd) dapat terakumulasi dalam tanah dan dapat ditemukan dalam produk pangan nabati, beberapa jenis tumbuhan seperti tumbuhan mangrove dan juga dapat terakumulasi dalam tubuh hewan yang mengkonsumsi tumbuhan tercemar logam kadmium.
Kadmium Karbonat (CdCO3)
Kadmium karbonat (CdCO3) dapat ditemukan dalam beberapa bentuk, termasuk dalam limbah industri, baterai, elektroplating, dan sebagai pelapis logam.
Kadmium Sulfida (CdS)
Senyawa kadmium sulfida (CdS) terdapat dalam sayuran hijau, ginjal, liver dan otot hewan. Kadmium sulfida (CdS) dapat juga ditemukan dalam kerang darah (Anadara granosa) yang diperoleh dari perairan, sehingga perlu dilakukan pengolahan daging kerang agar dapat dikonsumsi secara aman
Cara Logam Kadmium (Cd) Masuk ke Dalam Tubuh
Pernapasan
Kadmium (Cd) dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, seperti asap rokok dan asap pembakaran batu bara.
Pencernaan
Kadmium (Cd) dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pencernaan seperti konsumsi bahan pangan yang tercemar logam berat termasuk sayuran hijau, ginjal, liver dan otot hewan.
Kontaminasi Kulit
Kadmium (Cd) dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui kontaminasi perairan dan hasil perairan yang tercemar kadmium, kontaminasi logam berat dalam produk pangan, konsumsi daging yang diberi obat anthelminthes yang mengandung cadmium (Cd) dan melalui kontaminasi logam berat yang digunakan untuk tempat makanan atau minuman.
Interaksi Logam Kadmium (Cd) pada Tubuh
Kadmium memiliki kemampuan untuk mengganggu fungsi enzim dan memicu pembentukan kompleks dengan protein dalam tubuh. Interaksi antara kadmium dan gugus sulfida pada enzim menyebabkan penurunan aktivitas enzim atau bahan kehilangan fungsinya sepenuhnya. Selain itu, akumulasi kadmium dalam ginjal dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada fungsi ginjal, termasuk proteinuria dan gangguan metabolisme kalsium yang dapat mengakibatkan masalah tulang seperti osteomalacia dan bittlebones.
Penyakit Akibat Logam Kadmium (Cd)
Logam kadmium dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal, pelunakan tulang, gangguan saluran pencernaan dan kanker payudara.
Cara Mencegah dan Menanggulangi Keracunan Logam Kadmium (Cd)
Pencegahan dan penanganan keracunan logam kadmium dalam tubuh dapat dilakukan beberapa hal, yaitu pengendalian paparan, pemantauan lingkungan, pola makan sehat, detoksifikasi tubuh dan konsultasi medis.
REFERENSI
Alyani, dkk. “Kandungan Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) dalam Kerang Darah (Anadara granosa) dari Pantai Bangkalan dan Upaya Penurunannya”. Sains Matematika 6, no. 1 (2017): h. 8-12.
Cahyani. “Karakterisasi Bakteri Tahan Kadmium (Cd) yang Berpotensi sebagai Plat Growth Promoting Rizobacteria (PGPR) pada Rizhosfer Tanaman Biduri (Calotropis gigantea)”. Skripsi. Fakultas Teknobiologi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2019.
Girikallo, dkk. “Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Paparan Logam Berat Cadmium (Cd) pada Masyarakat Sekitar Sungai yang Mengonsumsi Ikan Nilem (Ostoechillus Vittatus) dari Sungai Desa Bakan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow”. Kesmas 11, no. 2 (2022): h. 90-96.
Irianti, T., dkk. Logam Berat dan Kesehatan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press, 2017. Istarani “Studi Dampak Arsen (As) dan Kadmium (Cd) terhadap Penurunan Kualitas Lingkungan”. Jurnal Teknik Lingkungan 3, No. 1 (2014): h. 53-58.