Junk Food
Junk Food
Dipublikasikan pada 26 Juni 2024
Makanan cepat saji atau yang dikenal junk food menjadi minat kaum gen-z. Selain karena rasanya yang enak, kita juga tidak perlu repot untuk masak sendiri dengan alasan banyak kegiatan sosial ataupun kuliah. Namun, perlu diketahui, mengkomsusi junk food secara berlebihan dapat mengganggu kesehatan. Sebab kandungan kimia yang terdapat pada makan junk food tersebut.
Definisi junk food
Makanan cepat saji atau fast food juga dikenal masyarakat dengan istilah junk food sebagai makanan yang tidak memiliki gizi dan nilai nutrisi bagi tubuh. Mengkonsumsi makanan junk food merupakan kegiatan yang
sia–sia dan dapat merusak kesehatan. Saat ini banyak masyarakat di daerah perkotaan mengkonsumsi makanan cepat saji salah satunya disebabkan oleh kesibukan dan aktivitas sosial yang tinggi masyarakat kota sehingga konsumsi makanan serba cepat dan instan adalah alternatif yang baik baginya untuk menghemat waktu. Makanan ini popular dengan penyajiannya yang cepat, tersedia secara luas, mudah dapat dan memiliki cita rasa yang sangat enak.
Junk Food
Menurut National Institute of Nutrition (NIN), junk food diklasifkasikan sebagai produk makanan yang tinggi garam, gula, lemak dan energi (kalori) dan mengandung sedikit atau tidak ada protein, vitamin atau mineral. Sebagai contoh dari junk food yaitu makanan cepat saji yang di goreng, makanan ringan asin, makanan penutup manis, permen karet dan roti. Banyak makanan seperti hamburger, pizza dan taco dapat dianggap sehat atau junk food tergantung pada bahan dan metode persiapannya.
Islam mengajarkan manusia mengkonsumsi apa saja didunia ini sepanjang batas-batas halal dan baik (thayibah).38 segala batasan dan larangan yang merupakan suatu hal yang bertujuan baik, yakni untuk menjaga kehidupan manusia agar tetap sejahtera. Islam melarang seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman secara berlebihan karena dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Mengkonsumi dalam islam bertujuan untuk menjaga kehidupan manusia dan tujuan-tujuan dasar manusia, yaitu harta, jiwa, agama, akal, dan keturunan.
Jenis-Jenis Junk Food
Menurut badan kesehatan dunia (WHO), menyebutkan beberapa golongan makanan yang termasuk dalam kategori Junk food yang berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan sebagai berikut:
Makanan Olahan
Makanan olahan yaitu makanan yang makanan yang telah melewati proses tertentu, seperti pembekuan, pengalengan, makanan yang dibakar dan sebagainya. Makan ini mengandung kadar natrium, gula, lemak yang dapat menimbulkan penyakit di kemudian hari.
Makanan yang mengandung bahan pengawet
Makanan ini merupakan makanan yang mengandung bahan-bahan sintesis atau alami yang bertujuan untuk membuat makanan dapat disimpan dalam waktu lebih lama tanpa membuat perubahan-perubahan rasa (tidak cepat basi) yang tidak di inginkan pada makanan tersebut. Makanan ini jika dikomsumsi berlebihan akan berdampak pada kesehatan para konsumen.
Kandungan Kimia pada Junk Food
Formalin (CH2O)
Formalin (CH2O) adalah zat dikenal sebagai pengobat untuk pengawet mayat dan zat beracun, yang menyebabkan kanker, sedikit demi sedikit dalam jangka waktu lama bisa mengalami berbagai gejala antara lain sakit kepala, mual-mual, gangguan pernapasan baik berupa batuk kronis atau sesak nafas kronis. Penggunaan formalin dalam jangka panjang pada manusia dapat menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan, bahkan kanker kulit dan
paru-paru.
Rhodamin B (C28H31ClN2O3) & Metanil Yellow (C18H14N3NaO3S)
Bahan kimia berbahaya lainnya perlu diwaspadai konsumen antara lain zat pewarna merah Rhodamin B dan Metanil Yellow (pewarna kuning). Rhodamin B dan Metanil Yellow adalah zat pewarna yang biasanya berwarna lebih terang dan memiliki rasa agak pahit. Jika dikonsumsi secara berlebihan menyebabkan kanker, keracunan, iritasi paru-paru, mata, tenggorokan, hidung dan usus.
Boraks
Boraks adalah campuran garam mineral konsentrasi tinggi berwarna putih yang mengandung atom Boron (B) dan Oksigen (O) yang memiliki sebutan kimia Natrium tetraborat decahydrate dengan rumus molekul Na2[B4O5(OH)4]8H2O, CAS number 1303-96-4, HS Code28401990, memiliki berat masa molekul 381.37 Dalton. Jenis-jenis Boraks yang biasa digunakan antara lain adalah Natrium biborat (Sodium biborate), Natrium piborat (Sodium piborate), Disodium tetraborate, Sodium borate decahydrate, Boric acid, Disodium salt, Antypionin, Boracsu, Boricin, Jaikin, Neobar, Polybor.Boraks berbentuk serbuk atau kristal yang tidak berbau. Bahan kimia ini dapat dengan mudah larut dalam air, Gliserol (Glycerol) dan Alkohol (Alcohol), tetapi tidak larut dalam asam. Jika larut dalam air akan menjadi Natrium hidroksida (Sodium hydroxide) dan asam borat (H3BO3).
Bahan kimia lainnya yang dikenal oleh masyarakat adalah bleng, Penggunaan bleng dalam makanan bertujuan untuk memberikan aroma dan rasa khas di samping mengenyalkan dan membuat adonan mengembang. Bleng membuat kerupuk yang mekar saat digoreng dan terasa renyah. Zat ini juga berperan sebagai pengawet dan pengeras mie, bakso dan sosis.
Faktor Remaja Banyak Memilih Mengkonsumsi Junk food
Junk food merupakan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat. Perilaku masyarakat mengkonsumsi Junk food di dasari oleh beberapa faktor pendorongnya, diantaranya:
1. Pengetahuan
Pengetahuan tentang gizi dapat mempengaruhi perilaku remaja dalam mengkonsumsi makanan. Pengetahuan yang kurang akan menjadikan remaja hanya mengkonsumsi makanan yang dianggap enak dan praktis, tanpa menyadari rendahnya kandungan gizi dan dampak yang ditimbulkan.
2. Rasanya yang Enak
Junk food sangat kaya rasa, biasanya terdiri dari rasa manis, gurih, asin, atau bahkan kombinasi ketiganya. Junk food memiliki rasa yang enak karena banyaknya kandungan gula, garam, serta minyak di dalamnya. Sehingga, tidak heran bila banyak remaja menyukai makanan tersebut.
3. Cepat dan Praktis
Alasan lain remaja banyak mengkonsumsi makanan cepat saji adalah karena pelayanan yang cepat dan praktis. Makanan cepat saji juga kebanyakan dibuat oleh mesin-mesin canggih, sehingga waktu pembuatannya berlangsung secara
singkat dan selalu tersedia. Sekarang ini juga banyak restoran cepat saji yang menyediakan pemesanan secara online, sehingga semakin memudahkan para remaja untuk membelinya.
4. Harganya yang Relatif Murah
Harga yang murah juga berpengaruh terhadap kebiasaan mengkonsumsi makanan cepat saji. Selain itu, banyak juga diskon dan paket hemat yang ditawarkan restoran cepat saji yang menambah keinginan masyarakat untuk membeli dan mengkonsumsi makanan tersebut, khususnya remaja yang kebanyakan belum berpenghasilan sendiri.
5. Pengaruh Teman dan Life Style
Masa remaja merupakan masa yang mudah untuk terpengaruh terhadap orang lain, tak terkecuali pengaruh ajakan teman untuk mengkonsumsi makanan cepat saji. Junk food juga sering dianggap sebagai makanan modern serta berkelas, sehingga mejadi makanan yang gaul dan menjadi trent bagi kalangan remaja.
Dampak Mengkomsumsi Junk Food
Mengonsumsi junk food memiliki dampak atau bahaya terhadap tubuh diantaranya sebagai berikut:
1. Sebagian besar junk food memiliki kualitas gizi yang buruk karena kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi. Kebanyakan junk food tinggi gula atau garam juga. Sebaliknya, junk food rendah protein, vitamin, mineral, dan zat gizi mikro lainnya. Pola makan dengan nutrisi yang tidak seimbang ini sering menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas yang cepat. Karena asupan berlanjut dalam durasi yang lebih lama, hal itu dapat memengaruhi profil lipid tubuh sehingga menjadi predisposisi penyakit yang lebih parah seperti diabetes, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
2. Beberapa aditif digunakan dalam makanan ultra-proses yang juga dapat meningkatkan risiko kanker.
3. Kontaminasi mikroba akibat kebersihan yang buruk dapat menyebabkan infeksi saluran cerna seperti diare, tifus dan hepatitis.
4. Kandungan gula yang tinggi dari junk food dan minuman dapat menyebabkan karies gigi.
5. Bahan tambahan makanan dan pewarna dapat menyebabkan alergi.
6. Minuman berkafein menyebabkan peningkatan detak jantung dan terkadang ritme detak jantung yang tidak normal.
7. Konsumsi minuman berkafein secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan kejiwaan dan gangguan tidur.
REFERENSI
Mentari. 2019. "Perilaku Masyarakat Dalam Mengkonsumsi Junk Food Perspektif Konsumsi Islam". Lampung. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro.
Mulyani, dkk. 2020. "Perilaku Masyarakat Kota Denpasar Dalam Mengkonsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food)". Bali. Ilmu Manajemen 10, no. 2: h. 92.
Tanjung, dkk. 2022. "Junk Food dan Kaitannya dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Remaja". Medan. Ilmiah Kesehatan Masyarakat 14, no. 3: h. 137
Wijaya, dkk. 2024. "Dampak Kebiasaan Mengonsumsi Junk Food Terhadap Berat Badan". Makassar. Malahayati Health Student 4, no. 2: h.456.